Bau khas rumah sakit begitu menyeruak ke dalam indra penciuman Cleopatra. Cewek itu sejak tadi berjalan tidak tahu arah, ke mana saja yang terpenting jauh dari jangkauan Galaxy. Pijakan demi pijakan kaki ia susuri, hingga akhirnya langkahnya terhenti di rooftop rumah sakit.
Kebiasaan jika Cleopatra sedang gugup adalah mondar-mandir bak orang linglung, seperti halnya saat ini. Di bawah langit sore yang mendung, Cleopatra mondar-mandir dengan pikiran kacau balau.
Zeroun Galaxy. Orang yang paling Cleopatra hindari. Ia tidak menyangka bahwa mereka akan dipertemukan kembali. Dua tahun silam, mimpi buruk menimpa kehidupan sempurnanya, ternyata orang tua yang sangat dicintainya merupakan pasangan mafia, mereka adalah buronan yang paling dicari.
Bagi Cleopatra, Galaxy adalah seseorang yang telah merenggut kebahagiannya, cowok itulah yang menangkap kedua orang tuanya. Namun, tindakan Galaxy bukanlah tindakan yang ia rutuki, sebab di dalam lubuk hatinya ia mengakui bahwa tindakan Galaxy adalah sebuah tindakan yang sudah seharusnya dilakukan. Ia tahu betul bahwa ini semua adalah ulah kedua orang tuanya yang memilih jalan tidak benar.
Kala itu usianya 16 tahun, hanya terpaut usia 2 tahun dengan Galaxy. Ketika masalah itu terjadi, Cleopatra berada di bangku kelas 1 SMA. Hidupnya seketika menjadi suram dan mengerikan, Cleopatra terpaksa putus sekolah karena ia tak sanggup lagi untuk menjalankan kehidupannya, terlebih berita tentang kedua orang tuanya yang menyebar luas semakin memperburuk keadaan Cleopatra.
Sejak kedua orang tuanya divonis hukuman penjara seumur hidup, ia memilih untuk mengasingkan diri dari dunia luar. Berita itu sangat menyakitkan dan memukul dirinya.
Hidup Cleopatra yang awalnya sempurna, berubah drastis menjadi sangat kelam. Ia tidak memiliki alasan lagi untuk bertahan hidup. Jantung yang berdetak dan hidung yang bernapas saat itu bukanlah hal yang ia syukuri. Hidupnya sungguh mencekam, setiap detik ia berdoa agar tuhan cepat mencabut nyawanya.
Cleopatra yang sudah tak kuasa menahan beban hidupnya itu akhirnya berniat untuk melakukan sebuah tindakan. Tindakan yang dapat membebaskan dirinya dari kekejaman dunia, namun tentu akan menjadi boomerang yang dapat menyiksa dirinya di alam lain.
Hingga akhirnya Galaxy datang membawa setitik cahaya untuk menerangi kegelapan hidupnya. Ia membuat Cleopatra merasa hidup kembali. Walaupun awalnya Cleopatra membenci Galaxy, namun lambat laun ia tak menampik bahwa setidaknya Galaxy telah membuat kehidupannya menjadi lebih mudah.
"Sani,"
Seseorang di belakang sana memanggil. Suara itu, suara yang sudah lama tak didengar. Suara itu dulu pernah menjadi penenangnya disaat ia tidak memiliki siapa-siapa di dunia ini.
Dan panggilan itu, panggilan yang ternyata ia amat rindukan.
"Jangan panggil gue Sani." Cleopatra membalikan badannya untuk menatap sang empu suara. Napasnya tercekat, ternyata berhadapan dengan Galaxy bukanlah hal yang mudah.
Galaxy melangkahkan kakinya menuju posisi Cleopatra berada, ia menatap lamat-lamat bola mata indah Cleopatra seraya membelai halus rambut sang gadis beriringan dengan jantungnya yang berdetak tak karuan.
Selama ini, Galaxy tak pernah mau mengakui bahwa getaran di dadanya ini pernah ada. Dan ternyata, perasaan yang selama ini ia sangkal kembali muncul.
"Aku kangen," ungkap Galaxy pelan.
"Gue ngga." Cleopatra mundur beberapa langkah. Ia membalikan badannya tak mau menatap Galaxy.
Meluncurlah air mata yang sejak tadi ditahan agar tidak terjatuh, Cleopatra terisak dalam diam. Dadanya seperti terhunus pedang, luka lama yang sudah ia obati kembali menjalar di sekujur jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...