Barsha bisa saja gila karena memikirkan hal-hal yang diluar kemampuan nalarnya. Galaxy meninggalkan dirinya dengan berbagai pertanyaan dibenaknya, meskipun ia sudah mendesak Galaxy untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi, akan tetap cowok itu enggan untuk membuka suara. Sehingga membuat Barsha harus bertarung dengan pikirannya sendiri.
Sejak tadi, Galaxy tak kunjung menyahut panggilan teleponnya. Barsha menjadi semakin heran sekaligus khawatir. Begitu halnya dengan Zico dan Samudra, mereka pun tak menjawab panggilannya. Ia tahu jika mereka sedang mengikuti kegiatan ospek, namun dibayangannya ospek yang diadakan hanyalah kegiatan biasa-biasa saja, ia tak tahu jika ospek tersebut berjalan dengan ketat hingga tak diperbolehkan untuk memainkan ponsel.
Agar perasaan resahnya sirna, Barsha pun berjalan-jalan memutari rumah Galaxy. Cewek itu selalu bertanya-tanya mengenai rumah Galaxy yang terdapat berbagai macam senjata dan teknologi modern yang mengisi rumah ini. Barsha tak pernah diberi kesempatan untuk bertanya, sebab Galaxy selalu saja bergeming ataupun mengalihkan arah pembicaraan dikala Barsha sedang bertanya.
"Apa Galaxy juga mafia?" gumam Barsha disaat dirinya tengah menyusuri rumah Galaxy. Langkahnya entah tertuju ke mana, yang jelas ia hanya mengikuti ke mana kakinya mau tertuju.
"Tapi gak mungkin," Barsha menggelengkan-gelengkan kepalanya secara cepat. "Galaxy kan baik," lanjutnya seraya tersenyum merekah.
Sejenak Barsha terdiam ketika kakinya menuntun pada pintu kamar yang ia yakini sebagai kamar Galaxy. Barsha menggigit bibirnya, rasa ingin tahu itu menyuruh dirinya untuk memasuki kamar tersebut. Alhasil, dengan ragu-ragu Barsha membuka pintu kamar Galaxy yang tak terkunci.
Barsha mengedarkan pandangannya memeperhatikan kamar Galaxy yang nampak monoton. Di sana hanya terdapat ranjang king size, lemari pakaian dan meja.
Karena rasa penasarannya, Barsha pun masuk semakin dalam. "Shit," sepertinya memasuki ruangan ini adalah sebuah kesalahan, sebab ia harus tertohok ketika menyaksikan foto Cleopatra yang tersimpan di atas meja.
Melihat foto tersebut membuat Barsha semakin tersadar, bahwa hingga kapanpun dirinya tak akan pernah bisa menggapai Galaxy. Lantas apa lagi yang ia harapkan? Sepertinya ini waktu yang tepat bagi Barsha untuk melupakan Galaxy. Dengan semua perjuangan, usaha dan tenaga yang dikeluarkan olehnya, tak juga dapat membuat Galaxy menatap ke arahnya.
Barsha dahulu berpikir bahwasanya semua akan berakhir indah pada waktunya, namun ia tersadar bahwa inilah kehidupan. Kehidupan berbeda dengan sebuah film yang kerap kali memiliki ending bahagia. Hidup ya seperti ini, berjalan dengan tak terduga dan penuh misteri. Biarkanlah sang Maha Kuasa yang mengatur jalannya kehidupan, kita sebagai makhluk ciptaan hanyalah bisa berjuang dan berdoa, untuk hasil akhirnya biarkan tuhan yang menentukan. Jika hasil akhirnya tidak sesuai yang diharapkan, maka hanya ada 2 kemungkinan; Usahanya belum maksimal, atau bukan rezeki.
Setetes air mata membasahi pipi Barsha, cewek itu terisak dengan benaknya yang melayang pada memori bersama Galaxy. Hidupnya menjadi memiliki sejuta warna, hari-hari kelamnya berubah menjadi bersinar semenjak kehadiran Galaxy. Rangkaian kisah dan perjalanan yang panjang telah mereka lalui secara bersama-sama, walaupun tidak dengan perasaan yang sama.
Barsha tahu perjalanan mereka belum berakhir, namun ia harus melupakan perasannya terhadap Galaxy dan merelakan bahwa cowok itu memiliki seseorang yang dipuja. Ia tidak boleh terus terjebak dengan perasaan yang bisa saja membuat mentalnya terganggu, sudah cukup rasa sakit itu menggerogoti ulu hatinya, kini ia harus menyudahi agar rasa sakit tidak semakin menguasai dirinya.
"Nggak semua keinginan yang gue mau harus tercapai," gumam Barsha seraya menguatkan dirinya sendiri. "Bye-bye Galaxy, mulai detik ini gue bakal ilangin semua perasaan gue ke lo," ucap Barsha seolah ia sedang berbicara kepada Galaxy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...