Semenjak kejadian beberapa hari lalu yang berhasil membuat Barsha mengalami sedikit trauma, Galaxy menjadi semakin memiliki keinginan untuk menjaga Barsha. Kejadian itu pun ia rasa adalah kelalaiannya, sebab ia tahu betul jika Barsha Xavera adalah seorang yang nekat, seharusnya ia mengamankan Barsha terlebih dahulu dengan cara memulangkan gadis itu ke sekolah, sebelum akhirnya ia pergi bersama mantan rekannya.
Setelah diselidiki, orang-orang yang menyerang Barsha dan Samudra adalah utusannya Antonio. Entah apa motifnya, yang jelas mereka harus tetap selalu waspada dan berjaga-jaga, karena bukan tidak mungkin jika kejadian itu akan terulang kembali.
Barsha akan mati!
"Anjing!" umpat Zico seraya merobek kertas di tangannya dengan penuh amarah. Dihantamnya loker dengan keras hingga menghasilkan jejak bogeman tangan.
Rentetan pertanyaan demi pertanyaan berkecambuk di kepalanya hingga kepalanya terasa akan meledak.
'Siapakah yang menaruh kertas ini di loker milik Zico?' dan 'Apakah yang menerrornya ini adalah anak SMA Taruna?'
Argh! Persetan dengan semuanya! Zico bertekad jika ia telah menemukan si pelaku terror, maka ia akan menghabisi orang itu tanpa ampun.
Disaat dirinya sedang dilanda amarah, notifikasi pesan dari Barsha berbunyi. Setelah kejadian itu, Zico sengaja mengubah nada notifikasi Whatsapp Barsha dengan nada yang berbeda, agar ia langsung tahu jika Barsha sedang mengirimkannya pesan.
Barsa
Zic
laper
bawain makanan
gue di rooftopsendirian?
ya
pindah!
ngapain lo sendirian di sanayaelah
santai kali
ini kan di sekolahGue kesana skrg
Bagi Zico, Barsha sekarang sedang dalam bahaya. Tidak ada tempat yang aman untuk Barsha. Bahkan sekolah yang ia kira aman sekali pun, menjadi tempat paling berbahaya saat ini. Ia tak mendengar kabar adanya murid baru di sekolah ini, jadi kemungkinan pelaku terror terhadapnya adalah orang asing yang menyelundup atau anak buah Antonio yang memang murid di sini.
Zico memiliki satu nama yang ia curigai; Samudra. Namun, kecurigaan itu berkurang ketika Galaxy berkata bahwa Samudra bukanlah orang yang patut dicurigai. Galaxy tidak memberi tahu apa alasannya, namun entah mengapa perkataan apapun yang keluar dari mulut Galaxy, cowok itu akan mempercayainya.
Di lain tempat, Barsha tengah bersantai dengan menikmati pemandangan kendaraan yang berlalu lalang dari atas rooftop. Dirinya tengah mengobati rasa takut akan kejadian beberapa hari yang lalu, Barsha sudah beberapa kali ada dalam situasi menyeramkan, jadi ia sudah sedikit terbiasa. Mentalnya sudah terlatih menghadapi situasi menegangkan, sehingga rasa takut itu tidak membuatnya parno.
Barsha membalikan badannya ketika dirasa ada seseorang yang membuka pintu rooftop. Gadis itu mengernyit ketika melihat bukan Zico lah yang berada di balik pintu, melainkan Samudra.
Samudra melangkah tanpa suara menghampiri Barsha yang tengah menatapnya.
"Lo dicariin Bu Mia," imbuh Samudra setelah berhadapan dengan Barsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...