Barsha Xavera.
Siswi SMA tingkat akhir yang selalu mengharapkan kesuksesan di masa depannya, namun tidak pernah melakukan upaya apapun.
Dia adalah seorang gadis yang dicap nakal oleh seluruh penghuni SMA Rajawali. Dengan menyebutkan namanya saja, dijamin 100 persen para murid akan mengatakan 'oh yang nakal itu'.
Stigma 'nakal' memanglah sangat melekat pada diri Barsha.
Bagaimana tidak, setiap harinya Barsha selalu menuai kontroversi seperti menyogok guru untuk memberinya kunci jawaban UAS, membuat kebijakan sendiri yang disimpan di mading sekolah dengan tanda tangan palsu yang meniru tanda tangan kepala sekolah, serta kenakalan-kenakalan lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Tahu apa kebijakan yang dibuatnya? Kira-kira beginilah kebijakannya:
1. Semua siswa/i boleh tiba pada pukul 08.00.
2. Semua siswa/i boleh mengecat rambutnya dengan warna sesuai pilihan masing-masing.
3. Semua siswa/i tidak diwajibkan memakai sepatu hitam.
4. Semua siswa/i yang melanggar aturan tidak akan dikenakan sanksi.
5. Semua siswa/i boleh keluar dari kelas jika dalam keadaan bosan.Sontak saja hal itu menjadi perbincangan para guru serta murid di sekolahnya. Sang guru BK yang geram akan tingkah laku Barsha langsung saja memberinya hukuman berupa skors selama 3 hari. Percayalah, hukuman yang diberikan oleh gurunya itu membuat Barsha gembira.
Barsha merupakan seorang yang memiliki cita-cita menjadi penyanyi, namun suara yang dimilikinya sangat sumbang.
Setidaknya jika menyadari bahwa suaranya sumbang, maka seharusnya gadis itu berlatih vokal atau melakukan upaya lain untuk menggapai cita-citanya. Namun nihil, tidak ada upaya dan pergerakan.
Tebak mengapa Barsha ingin menjadi seorang penyanyi?
Jawabannya adalah, karena Barsha ingin berkolaborasi dengan seorang bintang pop besar yang bernama Shawn Mendes.
Sangat diluar nalar dan mustahil terjadi, bukan?
Iya, itulah Barsha Xavera. Gadis dengan segala pikiran aneh di otaknya.
Menurutnya, 'Barsha' adalah nama yang sial. Karena dengan namanya yang diawali oleh huruf 'B', membuat kehidupan di sekolahnya menjadi tersiksa. Sungguh, disetiap presentasi kelas, Barsha akan menjadi orang di hari pertama yang akan mempresentasikan suatu materi di hadapan semua warga kelas. Ya, walaupun tidak menjadi orang pertama, namun tetap saja sial!
Terkait kisah asmaranya, Barsha adalah seorang yang welcome terhadap semua lelaki yang pas menurut kriterianya. Pacaran? Ow tentu saja tidak. Barsha tidak suka jika dirinya harus diikat oleh suatu hubungan yang akan menyiksanya. Ia lebih nyaman menyandang status 'teman tapi mesra' dengan para lelaki yang dekat dengannya. Selain itu juga, belum ada seorang pun yang berhasil mencuri hatinya.
Walaupun Barsha terkenal akan sifatnya yang selalu memberi harapan palsu, namun tetap saja para kaum adam sangat gencar untuk mendapatkan hati cewek itu. Yah, Barsha adalah seorang rupawan yang didukung oleh tubuh aduhai. Penampilan fisiknya yang sangat menarik tentu saja dapat membuat banyak siswa di SMA Rajawali terpikat padanya.
Barsha juga merupakan anak sulung yang memiliki seorang adik lelaki bernama lengkap Zicoster Xander. Zicoster atau akrab disapa Zico kini duduk di bangku kelas 1 SMA, sebuah penyesalan bahwa dirinya memasuki SMA yang sama dengan kakaknya. Karena dengan demikian, hari-harinya menjadi tersiksa, seperti contoh Barsha yang merengek ingin berangkat bersama menuju sekolah pada pukul 06.30, sedangkan cewek itu baru bangkit dari tidurnya. Suatu malapeta, bukan?
Cewek yang sejak tadi disinggung itu, saat ini sedang membaca majalah di dalam sebuah salon yang terletak di tengah-tengah mall. Membaca majalah merupakan upaya untuk menghilangkan rasa bosan ketika menunggu cat rambutnya kering.
Dua orang sahabat yang berada di sisinya sejak tadi sibuk memainkan ponsel. Mereka pun sama seperti Barsha yang tengah menunggu rambutnya kering.
"Guys guys, ada gossip nih gossip!" tutur Tiffany heboh. Sungguh, sahabat Barsha yang satu ini memanglah sangat heboh dan selalu bersikap berlebihan.
"Rempong amat si lo kayak mpok-mpok." celetuk Vanya. Jika Tiffany bersikap heboh, maka Vanya lah orang pertama yang akan mengeluarkan kata-kata pedas untuk gadis itu.
"Yee, lo mah sewot mulu." balas Tiffany tak kalah ketus.
"Katanya sih di sekolah kita bakal ada murid baru yang cakep pake banget. Ini temen-temen ekskul gue pada heboh ngomongin dia di grup."
"Siapa namanya?" tanya Barsha penasaran.
"Galaxy." balas Tiffany.
Barsha manggut-manggut. Nama yang keren, pikirnya.
:::o:::
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...