36.

2.7K 180 0
                                    

Bergabung dengan komunitas ROC berarti harus siap dengan segala konsekuensi dan persyaratannya. ROC hanya memiliki 1 syarat untuk para peminat agar bisa bergabung, yaitu mengikuti kegiatan ospek yang diselenggarakan setahun sekali. Mayoritas peserta yang mengikuti ospek adalah murid kelas 10, sisanya adalah para murid kelas 11 ataupun 12 yang baru minat memasuki ROC.

Ospek ROC dinilai sangatlah keras. Meski begitu, tak banyak orang yang mengetahui hal tersebut selain anggota ROC. Mengingat setiap anggota diperintahkan untuk tutup mulut.

"LO LAKIK KAN!? KALO MAU MANJA BUKAN DI SINI TEMPATNYA ANJING, BALIK LO SANA KE NYOKAP LO!"  Surya berteriak hingga urat-urat bermunculan pada lehernya. Seorang cowok yang baru saja kena semprot itu menunduk dalam.

"NGAPAIN DIEM!!!?" Surya menampar pipi cowok tadi dengan keras. Di belakang Surya, terdapat 7 anggota ROC yang berjajar dengan angkuh, tugas mereka adalah memarahi para peserta. Sebagian besar lainnya bertugas di tempat masing-masing sesuai yang Surya perintahkan.

Azhar, cowok yang tubuhnya hanya dibaluti kolor sepaha itu akhirnya menuruti perintah sang ketua. Cowok itu memasuki sebuah kolam ikan yang ukurannya sangat luas. Di sana, sudah terkumpul para peserta yang tubuhnya telah dilucuti pakaian dan hanya mengenakan kolor. Entah apa yang akan dilakukan oleh para anggota ROC, yang jelas sejak tadi para peserta terus menerus diteriaki, dihukum dan disiksa. Mungkin, acara ini lebih tepat dinamai dengan nama perpeloncoan daripada ospek.

Bagi peserta lain, ospek ROC dinilai sangatlah keras, namun tidak bagi Galaxy dan Samudra. Menurut mereka, ospek seperti ini sangatlah biasa dan mudah untuk dilalui, mengingat keduanya merupakan mantan agen BARASI yang telah terbiasa dengan didikan keras.

Gelvin dan Kevlar yang kerap kali bertingkah laku setengah waras pun kini terlihat tegas dan arogan. Terlebih Gelvin, sejak tadi beliau terus menerus memarahi dan menghukum Galaxy juga Samudra, dirinya sengaja melakukan hal tersebut hanya untuk melihat reaksi yang dikeluarkan oleh mereka. Baginya, suatu kebahagian melihat ekspresi kesal Galaxy dan Samudra. Ingin rasanya Gelvin tertawa terbahak-bahak, tetapi ia berusaha dengan susah payah agar tawanya tak pecah. Bahkan Surya yang menjabat sebagai ketua, di saat seperti ini beliau terlihat seperti bukan Surya yang dikenal orang-orang.

Sementara Zico, ia merupakan satu-satunya murid kelas 10 yang sudah akrab dengan para anggota ROC, bahkan dengan Surya. Sebab banyak dari anggota ROC yang merupakan kakak kelasnya dan mereka menjadi sahabatnya semasa SMP, sehingga menjadikan beliau berlagak seperti anggota ROC sejak awal. Kendati demikian, tidak ada pengecualian bagi siapapun. Zico wajib mengikuti kegiatan ospek ini.

Galaxy yang kini berdiam diri di kolam ikan itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Axel. Tadi, Axel sempat berada bersama Kevlar. Meskipun cowok itu tak sedikitpun mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya, namun bagi sebagian orang, mereka dapat merasakan jika aura yang dipancarkan oleh Axel terasa begitu menyeramkan. Dan dengan hanya melihat sorot mata Axel, mereka akan merasa terintimidasi.

"Nyari siapa?" Zico bertanya karena sejak tadi gerak-gerik Galaxy terlihat seperti orang yang sedang mencari seseorang.

Galaxy menggeleng sebagai respon. Tepat bersamaan itu, para anggota ROC mendatangi para peserta yang berada di tengah kolam. Awalnya mereka tak paham, sebelum akhirnya mereka disiksa dengan bogeman dan tendangan dari para anggota ROC.

Setelah siksaan selesai, para peserta diperintahkan untuk menepi ke tepi kolam. Tak ada yang tahu, jika dua anggota ROC yang kebagian memukuli Galaxy dan Samudra kini sedang dilanda malu. Sebab bukan Galaxy dan Samudra yang merasa kesakitan, justru merekalah yang merasakan nyeri pada tangannya.

"Lo nyari Axel, ya?" bisik Zico dengan tubuhnya yang menggigil menahan dingin.

"SIAPA YANG NYURUH LO NGOBROL?" teriak Surya ketika dirinya menangkap basah Zico sedang berbicara.

Gun N' Loves [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang