Perlahan Galaxy membuka matanya yang terasa berat. Seketika bau khas rumah sakit menyeruak begitu saja ke dalam indra penciuman Galaxy. Rasa pening yang menjalar tiba-tiba menyerang kepalanya. Di setengah kesadaran itu, Galaxy menatap seorang cewek yang sedang tertidur di samping brankar yang ia tempati.
"Barsha?" Galaxy menyentuh pundak sang cewek, spontan cewek tersebut terbangun.
"Lo udah bangun? Syukur alhamdulillah, gue panggilin dokter ya,"
Galaxy mengerjap-ngerjapkan matanya menatap sang cewek, detik selanjutnya ia tersadar, ternyata yang berada di sampingnya itu bukanlah Barsha, melainkan Cleopatra.
"Gak usah," sahut Galaxy dengan kepalanya yang menegadah ke atap rumah sakit. Memijat-mijat pelipis adalah hal yang dilakukan Galaxy untuk mengusir rasa pening, walaupun rasa pening itu tak kunjung sirna.
"San?" panggil Galaxy, matanya masih menatap ke arah atap rumah sakit.
"Hm?"
"Kamu gapapa?" kini mata Galaxy beralih menatap Sani. Tatapannya sangat meneduhkan hingga membuat aliran di tubuh Cleopatra berdesir.
"Harusnya gue yang nanya gitu ke elo. Lo gapapa? Maaf ya gara-gara gue, lo jadi ketusuk,"
Reflek Galaxy memegang bagian perutnya yang dibaluti perban, sebelumnya ia tak ingat bahwa dirinya tertusuk oleh pisau.
"Santai aja, udah tugas aku," balas Galaxy menenangkan Cleopatra. Lagipula ditusuk pisau sudah menjadi hal lumrah baginya, bahkan beberapa kali dirinya mengalami luka tembak yang menyebabkan koma.
"Barsha mana?" tanya Galaxy kemudian.
Cleopatra sedikit tertohok dengan pertanyaan Galaxy, beberapa waktu lalu ia sempat mendukung Barsha untuk bersama Galaxy agar cowok itu tak lagi mengejar dirinya. Namun kini, rasanya tak rela.
"Dia pulang beberapa jam yang lalu. Barsha sama Zico ngejagain lo dari kemarin, terus gue suruh pulang soalnya kasian mereka belum mandi belum apa. Jadi sekarang giliran gue yang nemenin lo,"
"Udah berapa hari aku ada di sini?"
"Sehari setengah lo pingsang, Gal,"
Galaxy mengangguk. Suasana pun hening, tak ada lagi yang berinisiatif untuk membuka suara. Galaxy sibuk bergelut dengan pikirannya, sementara Cleopatra sibuk berkutat dengan ponselnya.
"San," Galaxy memecahkan keheningan kamar rumah sakit.
"Nanti gantian sama Barsha, suruh dia buat nemenin gue,"
'Gue?' Cleopatra membatin.
"Oke,"
:::0:::
Kak Barsha
Kak
Galaxy udah sadar, dia minta kakak jangan dulu ngejenguk, katanya dia pusing gamau dulu banyak orangCleopatra termenung menatap pesan yang sudah dikirim olehnya. Sesuatu yang berat untuk dilakukan, Cleopatra baru saja membual. Anggap saja dirinya manusia egois, ketika Galaxy bertingkah seperti tak lagi menginginkannya, Cleopatra justru berbalik arah dengan menginginkan seorang Galaxy, bahkan ia berniat akan menghempas siapa saja orang yang berusaha mendekati Galaxy.
Cewek berkaos putih itu terduduk di koridor depan pintu kamar Galaxy. Ketika alam bawah sadar menguasai dirinya, Cleopatra harus dikejutkan oleh tepukan seseorang pada bahunya.
"Hi Cleopatra," sapa seseorang yang baru saja menepuk bahunya.
"Mr. Zidan?" Cleopatra sedikit terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...