Soal Matematika terasa begitu mudah bagi Galaxy, lelaki itu hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk menyelesaikan semua soal beranak yang diberikan oleh sang guru.
Hari ini, Pak Dahlan memberikan kejutan untuk para murid di kelas 11 IPA1 berupa ulangan harian yang diberikan secara mendadak, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Para murid yang dikenal pintar pun kesulitan untuk menjawab soal demi soal yang diberikan oleh gurunya itu, namun ini menjadi suatu ajang pembuktian bagi si murid pemalas yang memiliki otak cerdas bahwa mereka tidak seperti apa yang Pak Dahlan atau bahkan orang lain kira. Panggil saja mereka Gelvin dan Kevlar.
Gelvin, seorang trouble maker SMA Rajawali. Kehidupannya terlihat begitu suram, murid lain--terutama para guru-- menilai bahwa Gelvin hanyalah sebuah sampah masyarakat. Sejak hari pertama bersekolah di SMA Rajawali. Gelvin sudah dipandang sebelah mata oleh beberapa guru karena ia terlihat begitu urakan. Hinaan dan makian sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Gelvin, namun naasnya kata-kata itu keluar dari mulut orang yang hanya sekilas mengenalnya.
Begitu pula dengan Kevlar yang kasusnya tak jauh berbeda dengan Gelvin.
Awalnya, Pak Dahlan hanya menatap remeh kedua lembar jawaban dua anak didiknya, pria itu hanya tertarik pada lembar jawaban milik murid baru yang tidak perlu diragukan lagi kemampuan otaknya.
Pak Dahlan tidak heran jika saat ini Galaxy mendapatkan nilai sempurna, namun yang menjadi heran sekaligus terkejut adalah hasil jawaban milik Gelvin dan Kevlar yang nyaris sempurna.
Gelvin mendapatkan nilai 98, sedangkan Kevlar 95. Pak Dahlan heran, bagaimana bisa dua orang yang memiliki kebiasaan bolos dan tidur saat jam pelajaran berlangsung, mendapatkan nilai luar biasa, bahkan dua orang itu mengerjakan soal dengan tenang dan cepat, berbeda seperti murid lainnya yang terlihat kesulitan.
Sedikit curiga muncul dalam pikiran Pak Dahlan, walaupun hatinya berkata bahwa Gelvin dan Kevlar tidak mencuri jawaban, mengingat pria itu mengawasi setiap murid dengan lekat. Namun ia tetap tidak percaya jika kedua muridnya itu mengerjakan soal dengan jujur.
Kesimpulannya, segelintir manusia hanya mempercayai apa yang ingin mereka percayai saja. Mereka menutup hati dan logikanya untuk mempercayai suatu kebenaran.
"Kamu, nanti suruh Gelvin dan Kevlar untuk menemui saya sehabis istirahat kedua." titah Pak Dahlan pada seorang siswa yang duduk di sebrangnya.
Sedangkan itu, selepas mengerjakan ulangan harian, Gelvin dan Kevlar langsung saja berjalan menuju rooftop, kedua orang itu mengajak Galaxy untuk bergabung bersama mereka.
"Lo gak nyebat?" Gelvin bertanya ketika Galaxy menolak pemberian sebatang rokoknya.
Galaxy menggeleng, sebab ada banyak peraturan dalam organisasi rahasianya, salah satunya adalah melarang para agen intel untuk merokok. Sehingga, Galaxy belum pernah mencicipi sekalipun barang tersebut.
"Kayaknya lo anak Mami yang taat aturan." tutur Kevlar.
Galaxy tersenyum hambar menanggapi hal tersebut. "Gue gak punya orang tua." ujar Galaxy tenang, sedikitpun lelaki itu tidak merasa sedih. Namun yang menjadi heran adalah, mengapa dirinya bisa sangat terbuka pada mereka yang masih dikategorikan orang asing?
Mengepulkan asap rokok, Gelvin membuang sembarangan benda tersebut. Lelaki itu menepuk pundak Galaxy beberapa kali kemudian menarik tutup kaleng minuman beer non alcohol yang ia bawa dari rumah. Catat! Dari rumah, bukan dari kantin sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Genç KurguTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...