Keadaan mulai membaik, Antonio telah divonis hukuman mati. Pria itu akan dieksekusi bulan depan, sehingga Galaxy mempunyai waktu sebulan untuk mencari tahu tentang siapa orang tuanya melalui Antonio.
Dering SMS berbunyi, Galaxy membuka ponselnya dan mendapati nomor yang tak dikenal telah mengirimnya pesan.
081321xxxxxx
Gue udah kasih lo win win solution, lo tetep gak mau?Tanpa perlu menebak, Galaxy sudah tahu pasti siapa yang mengiriminya pesan. Zidan. Ya pria itu yang beberapa waktu lalu memberinya tawaran untuk menangkap seorang psikopat dengan imbalan ia akan mengungkap siapa orang tuanya.
Bukannya Galaxy tidak tergiur dengan tawaran tersebut, hanya saja dirinya sudah bertekad untuk tidak lagi kembali kepada profesi sebelumnya. Ia ingin menjadi manusia seperti pada umumnya.
Lagipula jika Zidan memiliki hati yang baik, maka pria itu akan mengungkap siapa orang tuanya tanpa harus ada bayaran. Namun Galaxy cukup tahu bahwa di dunia ini tak ada yang gratis.
Deru mesin Harley terdengar begitu nyaring, tak lama Samudra muncul dengan motor besarnya. Cowok itu masih mengenakan seragam sekolah yang dibaluti jaket varsity. Galaxy terus memperhatikan Samudra yang sepertinya tengah menunggu kehadiran Zico atau Barsha, entahlah.
"Sam," Galaxy memanggil Samudra.
Samudra yang berdiam diri di atas motor yang mesinnya sudah mati itu lantas memutar lehernya untuk menghadap Galaxy. "Eh, Gal," Samudra melambaikan tangannya. "Gue gak tau ada lo di situ. Btw, gue gak liat lo di sekolah." Samudra sedikit berteriak agar suaranya dapat didengar oleh Galaxy.
"Gak enak badan gue," sahut Galaxy.
"Yaelah, agen rahasia kok lemah," Samudra terkekeh.
Tak lama seseorang yang Samudra tunggu kehadirannya pun muncul.
"Lah lo nyuruh gue buat ganti baju, tapi lo sendiri gak ganti baju." Barsha berucap dengan tatapan heran.
"Yaudalaya, cepet naik." Instruksi Samudra yang langsung ditanggapi oleh Barsha.
"Gal, kita cabut dulu ya," pamit Samudra setelah ia memberi helm kepada Barsha. Detik-detik kemudian Samudra dan Barsha menghilang dari peredaran Galaxy.
Galaxy berdehem, ia meneguk habis minumnya sambil terlihat berpikir.
***
"Sam, cari makan yuk, gue laper." Barsha sedikit berteriak untuk mengimbangi suara mesin motor Samudra.
"Lo lagi pengen makan apa?"
"Seafood"
Setelah menempuh perjalanan yang singkat, Samudra dan Barsha pun tiba di restaurant seafood ternama.
"Ini tempat seafood favorit gue sama si Zico. kita berdua sering ke tempat ini." celoteh Barsha setelah ia selesai memesan berbagai macam hidangan laut.
"Bentar, lo yakin sanggup ngabisin semuanya? Lo pesen banyak banget, Barsha." Samudra geleng-geleng tak percaya.
"Lo gak tau porsi makan gue semana. Segitu doang mah EZ," Barsha menjentikan tangannya.
"EZ lo bilang? lo pesen 4 kepiting, 3 porsi udang, 2 porsi kerang, 2 porsi cumi, terus apa lagi dah gue lupa,"
"Lo tenang, gue pasti abisin." Barsha menaruh telunjuknya di bibir Samudra. Tanpa membuang kesempatan, Samudra langsung menggigit telunjuk Barsha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Novela JuvenilTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...