"Sani," Galaxy menghampiri Cleopatra yang baru saja keluar dari kelasnya.
Spontan, pemandangan tersebut menjadi sorotan di sepanjang koridor kelas 10. Para murid lantas berbisik-bisik sambil menatap mereka berdua.
"Kita pulang bareng," tawar Galaxy.
Cleopatra yang terlihat sama terkejutnya seperti murid-murid lain itu langsung membawa Galaxy menjauh dari hiruk pikuk murid kelas 10 ke gudang sekolah.
"Lo ngapain?" Cleopatra memandang Galaxy dengan sorot mata malas.
"Apa gue kurang jelas? Bukannya gue pernah jelasin ke elo kalo kita itu udah gak ada apa-apa," pungkas Cleopatra sebelum akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan tempat. Namun dengan cekatan, Galaxy menahan pergelangan tangan Cleopatra.
Cleopatra mendelik, "Apaan lagi? Oh iya, satu hal yang harus lo inget, jangan pernah lo berani temuin gue di lingkungan sekolah kayak tadi," seolah tak memberi izin untuk Galaxy membuka suara, Cleopatra dengan kasar menarik tangannya dari cekalan Galaxy kemudian beranjak pergi.
Berita Galaxy yang menghampiri Cleopatra itu dengan cepat tersebar luas, pasalnya Galaxy dan Cleopatra adalah dua murid yang amat populer, jadi tak heran jika berita tersebut menjadi topik pembicaraan. Zico yang notabenenya teman sekelas Cleopatra itu langsung tahu akan berita tersebut, lantas ia mencari keberadaan Galaxy.
"Gal," panggil Zico ketika di depan sana Galaxy sedang berjalan ke arah parkiran.
"Jadi dugaan gue bener, ada sesuatu diantara lo berdua." Zico berdiri berhadapan dengan Galaxy.
Galaxy tak menyahut, ia hanya menatap datar Zico. Kemudian Zico mengudarakan tangannya, mengajak Galaxy untuk berjabat.
"Apaan?" Galaxy menatap tangan Zico heran.
"Kita tanding sehat, kalo Cle lebih milih lo, gue gak akan ganggu. Dan sebaliknya, kalo Cle milih gue, lo harus terima. Dan gue gak mau ada kebencian diantara kita, diluar masalah Cle, kita gak ada masalah." Zico berucap dengan nada tegas.
Galaxy menyeringai, dibalasnya jabatan tersebut, "deal."
:::0:::
Malam Sabtu adalah malam dimana Aciel mengadakan pesta ulang tahun, dan kini malam itu tiba. Vanya, Gelvin, dan Galaxy sudah berkumpul di rumah milik Zico juga Barsha dengan pakaian yang membuat mereka semakin terlihat menawan. Barsha dengan segala ide di otaknya membelikan Galaxy sebuah kemaja berwarna merah maroon yang senada dengan dress miliknya, kemeja tersebut dibalut oleh jas hitam, itu membuat Galaxy terlihat sangat maskulin.
Barsha tersenyum puas menatap pantulan dirinya dan pantulan Galaxy di cermin. "Lucu banget ya kita." Barsha menggandeng tangan Galaxy, membawanya ke teras rumah yang terdapat Zico, Gelvin dan Vanya di sana.
"Halo guys!" Barsha menyapa teman-temannya sambil masih menggandeng tangan Galaxy.
"Eh buset gandeng-gandengan," Gelvin terkekeh, ya memang bukan rahasia umum jikasanya Barsha sangat gencar mendekati Galaxy, namun biasanya cowok itu sangat enggan jika Barsha tengah melancarkan aksinya. Namun kali ini berbeda.
"Heh lo udah gak usah gandeng-gandeng, gitu. Yang dia harepin itu si Cleo, bukan Lo ya, Sha," celetuk Vanya membuat Barsha sedikit sakit hati dibuatnya. Memang, Vanya merupakan seorang yang bermulut tajam. Apa yang ada di otaknya akan langsung ia salurkan melalui mulutnya tanpa disaring terlebih dahulu. Tapi yang Vanya ucapkan juga ada benarnya, coba pikir, semua orang sudah tahu jika yang diinginkan oleh Galaxy adalah Cleopatra, bukan Barsha, lantas mengapa Barsha masih saja menginginkan seseorang yang hatinya untuk orang lain? Lagipula Vanya hanya ingin menyadarkan Barsha agar cewek itu berhenti untuk mengejar Galaxy. Itu sama saja dengan mencari penyakit, ujung-ujungnya jika kasih tak kesampaian, dirinya sendiri yang dilanda kegalauan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Ficção AdolescenteTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...