"Gue harus bantuin Galaxy. Lo tunggu di sini, inget tunggu di sini, jangan sampe lo berani pergi kemana-mana!" tegas Samudra. "Lo tenang aja di sini, gue udah panggil bantuan. Sekarang gue perlu ngurusin si anjing Antonio. Bikin rusuh aja tuh si botak tolol!"
Barsha mengangguk dengan getaran di tubuhnya, walaupun cewek itu ketakutan karena harus berdiam seorang diri di tepi hutan yang gelap nan mengerikan ini, namun dirinya tak ingin menjadi beban dengan menghalangi Samudra untuk membantu Galaxy. Alhasil yang Barsha lakukan adalah berdoa tanpa henti, meminta pertolongan dan berserah diri kepada-Nya.
Di lain tempat, tampak Galaxy yang sekujur tubuhnya dipenuhi oleh darah sedang tersenyum miring dengan palu yang berada di kepalannya.
"Segitu doang kemampuan kacung-kacung lo?" Galaxy menunjuk Antonio dengan palu di tangannya setelah berhasil menumbangkan belasan anak buah Antonio.
"Woy bangsat! Berani lo maju selangkah, gue matiin dua cunguk ini!" ancam Aciel sambil menodongkan pistol pada Zico dan Cleopatra.
"Berani lo tembak mereka, gue cabik-cabik badan lo, anjing!"
Antonio menginstruksikan Aciel melalui tangannya untuk berhenti menodongkan pistol kepada Zico dan Cleopatra
"Tapi--" protes Aciel.
"Udah!" Aciel pun terpaksa menuruti perintah Antonio untuk berhenti menodong Zico dan Cleopatra.
Tanpa mereka sadari, Samudra telah berada di sana sejak tadi. Cowok itu bersembunyi di balik lemari, ia mengamati lamat-lamat pergerakan Antonio dan Aciel. Dilihatnya Antonio yang menyerahkan sebuah samurai kepada Galaxy. Sepertinya akan terjadi duel sengit antara mereka, lantas ini waktu yang tepat untuk menyelamatkan Zico dan Cleopatra dari sekapan Aciel.
"Emang anjing ya lo Aciel" tanpa aba-aba, Samudra menghantam Aciel dengan belahan tembok hingga cowok itu terhuyung.
Di waktu yang bersamaan, terlihat Galaxy dan Antonio tengah bertarung. Samudra tak pikir panjang, ia yakin bahwa Galaxy akan sanggup menghadapi Antonio seorang diri, sehingga ia langsung membawa pergi Zico dan Cleopatra dari tempat itu.
"Gal! Barsha aman di gue, lo urus dulu aja tu botak sinting," teriak Samudra.
Aciel yang baru saja dihantam oleh belahan tembok itu perlahan bangkit dari posisinya. Rasa sakit menjalar di sekujur tubuhnya, tapi itu tak membuat ia menyerah sedikitpun, lantas Aciel mengejar Samudra yang membawa Zico juga Cleopatra dengan langkah terpincang-pincang.
"Gue punya tawaran buat lo," ucap Antonio sambil menangkis serangan samurai yang dijulurkan oleh Galaxy. "Lo dan temen-temen lo bakal selamat, asal lo mau gabung sama kita," lanjutnya disela-sela pertarungan sengit antara dirinya dan Galaxy.
"Sampe mati gue gak akan mau gabung sama lo!" sahut Galaxy tegas sambil melayangkan samurainya. Galaxy adalah seorang yang pandai mengatur emosi pada dirinya, tadi ia sempat dipengaruhi oleh amarah, namun sekarang ia telah berhasil mengontrol dirinya kembali. Sebab bertarung itu dibutuhkan logika. Jika logika dikalahkan oleh perasaan, maka bersiaplah untuk kalah.
"Gue cuman ngasih lo dua pilihan. Gabung sama gue, atau mati di tangan gue."
"Gimana kalo lo yang mati di tangan gue?" Dengan gerakan cepat, Galaxy menendang kaki bagian belakang Antonio hingga pria itu kehilangan kendali dan terjatuh. Ketika Galaxy hendak menusuk Antonio, pria itu reflek menghindar kemudian bangkit dan membalikan keadaan dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gun N' Loves [END]
Teen FictionTeen Fiction X Action Melewati masa-masa remaja dengan monoton adalah suatu hal yang Galaxy sesali di usianya yang telah menginjak 21 tahun. Ketika para remaja 17 tahun bersenang-senang, Galaxy di balik tembok besi sana berlatih tembak runduk. Ketik...