5. Menginap di rumah Ryota

337 29 5
                                    

Vote sebelum membaca!

🌱

Suara alarm membangunkan Gael dari tidur lelapnya.

"Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur." Gael berdoa dalam hatinya.

"E ... e-euh ..." Gael membangunkan adik bungsunya karena waktu shalat subuh telah tiba. Semalam Zein belajar di kamar Gael hingga ia tertidur pulas. Gael kemudian menggoyangkan tubuh adik bungsunya agar bangun.

"Euh!"

"Zein masih mengantuk Kakak."

"Euh!"

Karena kesabarannya sudah habis, Gael mengambil ponselnya lalu menyalakan musik dari ponselnya dengan volume penuh dan ponselnya ditaruh di samping telinga kanan Zein.

Zein karena kebisingan karena suara musik memilih untuk bangun.

"Baik Kakak Gael, Zein bangun ini!" ucapnya dengan posisi duduk dan kedua mata yang masih terpejam.

Plok! Gael menangkupkan kedua tangannya di pipi Zein agar membuka matanya.

"Sakit!"

"Zein sudah bangun ini! Astaghfirullah!" Zein membuka kedua matanya dengan kedua tangannya.

"Bangun, mandi, dan shalat Subuh!" ucap Gael dengan bahasa isyarat.

"Baik Kakak!"

Gael beranjak dari tempat tidurnya kemudian pergi menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi dan berwudhu Gael bersiap untuk melaksanakan ibadah shalat Subuh.

Gael menggelengkan kepalanya saat melihat adiknya kembali tertidur pulas di tempat tidurnya. Dengan usil, Gael memercikkan air ke arah Zein agar adiknya bangun.

"Kamar Kak Gael bocor ...!!!"

"Ternyata Kak Gael yang memercikkan air ke Zein. Kakak usil sekali!"

"Kamu tidurnya seperti kerbau. Pulas sekali. Padahal kamu tidur lebih awal dari Kakak."

Zein tak menjawab ucapan Gael. Ia beranjak dari tempat tidur dan mandi di kamar mandi Gael.

Gael menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adik bungsunya. Kemudian ia memakai pakaian koko dan melaksanakan shalat Subuh.

"A!" panggil Gael ke arah ibunya yang tengah memasak sarapan di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"A!" panggil Gael ke arah ibunya yang tengah memasak sarapan di dapur.

Gael berjalan ke arah ibunya kemudian memeluk ibunya dari belakang dan sedikit  bermanja-manja dengan ibunya.

Jasmine berbalik arah, "Gael pagi-pagi sudah manja pada Bunda"

"A ... a a ... a ..." Jasmine mengernyit bingung karena tidak memahami ucapan anak sulungnya.

Aksara Yang Berbicara (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang