Vote sebelum membaca!
🌱
"Ryota!" panggil Sultan dari ujung lorong. Kemudian ia berlari menghampiri Ryota.
"Hendak ke mana?" tanyanya.
"Saya hendak pergi ke kantin, Pak Sultan." Tak lama kemudian, mereka terkekeh.
"Gael masih berada di ruang musik?"
"Ya. Dia masih berada di sana."
"Aku membelikan kalian minuman. Ayo kita ke sana!"
"Alhamdulillah. Peka sekali kau Sultan. Terima kasih."
"Sama-sama." Mereka kemudian pergi ke ruang musik.
Sesampainya di sana, mereka menghampiri Gael yang duduk terdiam di atas kursi piano. Ryota dan Sultan merasa aneh melihat Gael yang terdiam.
"Kenapa tak dilanjutkan? Kau lelah Gael?" tanya Sultan.
"Kau ingin minum?" Ryota menyodorkan minuman pada Gael.
"Astaghfirullah!" ucap Sultan ketika melihat kedua tangan Gael terjepit tutup piano. Kemudian ia menatap wajah Gael yang sembab karena menangis.
Ryota mengangkat tutup piano dan meringis ketika melihat luka di jari tangan Gael. Luka itu nampak mengeluarkan sedikit darah.
"Bagaimana bisa jarimu terjepit tutup piano ini Gael?" tanya Ryota. Gael hanya menggeleng.
"A ... a ..."
(Aku di-bully.)Mereka mengernyit karena tak paham apa yang Gael ucapkan. Mereka kemudian mengantarkan Gael ke ruang kesehatan untuk mengobati luka Gael.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gael meneteskan air matanya ketika ia menulis tulisan yang ada di papan tulis. Jari tangannya sangat sakit dan sulit untuk digerakan untuk menulis."Bagaimana aku bisa ikut perlombaan musik jika jari tanganku seperti ini?"
"Aku tak ingin mengecewakan Bunda. Aku tak ingin beasiswaku dicabut"
"Ya Allah jika tangan Gael seperti ini, bagaimana Gael melakukan aktivitas Gael dan berbicara kepada teman-teman?"
Gael memaksakan tangannya untuk menulis dan menahan rasa sakitnya hingga selesai menulis. Rasa perih dan sakit memenuhi tangan Gael.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/294888204-288-k563232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Yang Berbicara (Terbit)✓
Teen FictionSemua beranggapan bahwa tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Namun bukan berarti hal itu berlaku bagi semua orang. Bahkan hanya karena satu kekurangan - berkata tanpa suara dan melalui aksara adalah bagaimana cara Gael berinteraksi. Seakan semu...