"A!" Gael dengan susah payah mengeluarkan suara dari mulutnya.
"Kenapa Kak?" tanya Jasmine.
"Zean dan Zein mana? Kenapa mereka tak ke sini?"
"Mereka sakit Kak. Dirawat di rumah sakit. Semalam mereka demam tinggi." jawab Jasmine.
"Kalau begitu Bunda ke sana saja. Jaga adik kembar. Kasihan mereka tak ada yang menjaga."
"Ada Nenek dan Om Sean."
"Apa musibah yang menimpaku dan Gael diselidiki oleh pihak yang berwajib?" tanya Fahadh.
Jasmine mengangguk, "Sean dan Papi juga membantu polisi untuk menyelidiki kasus ini."
Jasmine membuka ponselnya setelah sebuah pesan singkat masuk ke ponsel pintarnya.
"Mas, aku mau menjaga Si Kembar. Mami mau pulang sebentar. Zean, kata Mami kejang-kejang. Sekarang sudah turun panasnya."
"Ya Tuhan, Zean ada riwayat kejang Jasmine?" tanya Michael.
"Zean, karena suhu tubuhnya tinggi jadi kejang-kejang."
"Tak ada penyakit lain?" tanya Michael lagi.
"Tak ada Kak."
"Kau seperti wartawan banyak bicara. Sudah Jasmine, abaikan saja pertanyaan Michael."
●●●
"Gael!" panggil teman-teman dekat Gael dengan heboh.
Ya, mereka datang untuk menjenguk Gael setelah beberapa hari dirawat pasca musibah yang menimpa Gael dan ayahnya.
"Gael ..." Ryota memeluk Gael dan kemudian menangis di bahunya.
"Maafkan aku. Aku terlalu mempercayai anak baru itu dibanding mempercayaimu. Aku terlalu tersulut emosi." ucap Ryota dengan terisak.
"Ryota menangis seperti anak kecil." ejek Sultan.
"Lendir hidungmu Ryota, membasahi bahu Gael." ejek Janssen.
"Maafkan Aku ..." Ryota melepaskan pelukannya.
"Ambilkan tissue untuk Ryota Kak! Kasihan baju Gael basah karena lendir Ryota." Joshua ikut mengejek Ryota.
"Kalian lucu sekali. Gael tak salah memilih teman seperti kalian. Dan terima kasih sudah berteman dengan Gael dan juga sudah menjenguk Gael."
"Sama-sama Om. Kami bukan hanya menjenguk Gael, kami juga menjenguk Om. Semoga lekas sembuh." jawab Joshua mewakili.
"Dan maaf, kami belum sempat menjenguk Si Kembar, Om." sambung Janssen.
"Tak apa Nak. Doakan saja agar Si Kembar lekas sembuh."
"Terima kasih, kalian sudah menjengukku."
"Ryota, aku sudah memaafkanmu."
Seketika di kamar rawat Gael menjadi ramai karena kedatangan teman-teman dekat Gael yang datang untuk menjenguknya.
"Bundamu mana, El?" tanya Ryota.
"Bunda ..."
"Assalamu'alaikum." Jasmine datang bersama seorang wanita dengan membawa batita yang usianya lebih muda dari Jasmine.
"Mama bertemu bunda Gael di mana?" tanya Ryota.
"Di lobby rumah sakit, Bang."
"Ryota itu ibumu?" tanya Fahadh dengan heran.
Ryota mengangguk.
"Yang benar saja. Ibumu sangat muda sekali. Ibumu terlihat seperti kakakmu."
"Meira, dia menikah diusia 17 tahun. Meira juga tak sempat menamatkan pendidikan SMA di Jepang. Waktu itu dia memilih untuk menerima lamaran ayah Ryota. Dan dia juga merasa ayah Ryota adalah jodohnya yang telah dipersiapkan oleh Tuhan." jelas Jasmine.
![](https://img.wattpad.com/cover/294888204-288-k563232.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Yang Berbicara (Terbit)✓
Teen FictionSemua beranggapan bahwa tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Namun bukan berarti hal itu berlaku bagi semua orang. Bahkan hanya karena satu kekurangan - berkata tanpa suara dan melalui aksara adalah bagaimana cara Gael berinteraksi. Seakan semu...