24. Accident (Zein)

187 23 3
                                    

Hari ini adalah hari pembagian raport kenaikan kelas di sekolah Gael. Jasmine saat ini tengah bersiap untuk pergi ke sekolah Gael untuk mengambil raportnya. Dengan balutan hijab bermotif bunga, dan gamis panjang, Jasmine nampak sangat cantik dan terlihat awet muda.

"Bunda." panggil Zein dengan wajah lesu.

"Kenapa lesu wajahmu Nak? Bukannya siap-siap."

"Yang ke sekolah Zein siapa? Bunda atau Ayah? Atau Om Sean?"

Jasmine hampir lupa kalau hari ini anak-anaknya bagi rapot di hari yang sama. Karena jarak sekolah Si Kembar dan Gael lumayan jauh, mau tak mau salah satu dari mereka mengalah.

"Nak, tolong panggil Kak Gael!"

Zein mengiyakan dan keluar kamar orang tuanya untuk memanggil kakak sulungnya, Gael.

"Ada apa Bunda?" ucap Gael ketika menghampiri ibundanya.

"Kamu bagi raport diambil oleh Ayah. Bunda ambil raport Si Kembar."

"Baik Bunda yang cantik!" jawabnya dengan menunjukkan ekspresi yang centil.

"Siap-siap sana! Dan jangan lupa sarapan!"

"Baik Bunda!" Zein menjawab dengan sedikit malas.

Setelah berpakaian rapi, Jasmine menyusul keluarganya ke ruang makan.

"Zein kenapa murung begitu? Bunda nanti yang akan ambil raport kamu dan Abang. Jangan lesu begitu!"

"Malas ke sekolah Zein, Bunda. Bukan masalah itu." Jasmine hanya menggeleng mendengar ucapan anak bungsunya.

"Mas, nanti kamu ke sekolah Gael, aku  ke sekolah Si Kembar."

"Baiklah. Jasmine, kamu sangat cantik pakai hijab itu. Kalau bisa, seterusnya kamu pakai hijab. Ingat umur!"

"Bunda pakai hijab cantiknya tak manusiawi. Sulit diungkapkan dengan kata-kata." puji Zein.

"Terima kasih. Mulai hari ini dan seterusnya, Bunda akan pakai hijab. Lillahi ta'ala dan juga karena dukungan kalian."

Setelah selesai sarapan, Jasmine dan Si Kembar menaiki mobil yang dikendarai oleh Pak Yanto. Sedangkan  Fahadh bersama Gael. Hari ini pertama kalinya ia mengambil raport anak sulungnya.

●●●

Fahadh dan Gael sudah tiba di depan kelas Gael.

"Gael!" panggil Ryota dan mereka melakukan hi five.

"Kamu sama siapa ke sini?"

"Ayah."

Ryota baru menyadari bahwa Gael datang bersama ayahnya. Ia kemudian bersalaman ke ayah Gael.

"Di mana orang tuamu, Ryota?"

"Itu papaku. Dia membawa Hikari karena Hikari ingin ikut Papa. Mama ke sekolah Ryu."

"Halo Gael!" sapa ayah Ryota,

"Halo Om Fauzan."

"Kata Gael, halo Om Fauzan." Ryota menerjemahkan ucapan Gael pada ayahnya.

"Papa, ini ayah Gael. Ayah Gael, ini papa Ryota." Ryota memperkenalkan orang tua Gael begitupun sebaliknya.

"Fauzan Wen."

"Fahadh Guinandra."

"Ini anak bungsu ... " Fahadh bingung dengan panggilannya pada Fauzan, ayah Ryota.

Aksara Yang Berbicara (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang