11. Lembaran baru bersama Ayah

307 29 2
                                    

Vote sebelum membaca!

🌱

"Gaeeelllll ..." ucap teman-teman Gael ketika memasuki kamar rawat Gael.

"Kalian berisik sekali!" tegur Jasmine.

"Maaf Tante." ucap Ryota dengan malu.

Mereka bersalaman satu-satu persatu dengan Jasmine.

"Tante Shania. Apakabar?" Jasmine mencium punggung tangan Shania.

"Alhamdulillah baik, Jasmine. Tante tahu Gael dirawat dari teman-teman Gael. Tante bertemu mereka di lobby tadi."

"Kenapa kamu tak memberi tahu Tante? Sakit apa Gael?"

"Sakit demam tinggi Tante. Tadi Kak Caka sudah memeriksa kondisi Gael dan alhamdulillah sudah stabil."

"Kejang-kejang?" Jasmine mengangguk.

"Ya Allah. Riwayat kejang Gael masih ada."

"Doakan Gael Tante. Agar lekas sembuh."

"Pasti. Di mana Fahadh?"

"Sedang ada urusan."

"Kalau begitu, Tante permisi. Ada jadwal operasi besok pagi dan Tante harus bersiap-siap."

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam!"

Shania pergi meninggalkan kamar rawat Gael.

"Dari sekolah langsung ke sini?" tanya Jasmine. Ryota dan lainnya mengangguk.

"Duduk Nak! Gael baru saja terlelap tidur. Tante tak tega membangunkannya."

"Tak apa Tante." jawab Sultan.

Ponsel Ryota berdering karena ibunya meneleponnya. Kemudian ia keluar dari kamar rawat Gael. Tak lama kemudian ia kembali ke kamar rawat Gael.

"Siapa yang meneleponmu, Ryota?" tanya Joshua. "Ibuku. Aku lupa mengabari ibuku kalau pulang malam. Dia sangat khawatir tadi."

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" ucap Zein ketika memasuki kamar rawat Gael. Zein menenteng 2 goodie bag penuh berisi makanan ringan dan berat.

"Waw ... ramai sekali. Hai Kak Ryota dan kakak-kakak yang lainnya." sapanya dengan heboh.

"Haaaaai!" jawab Sultan tak kalah heboh.

"Masyaallah Dek, banyak sekali belanjaannya. Tekor Om Sean, Nak."

"Kata Om Sean, pesan makanan sesukamu. Ya sudah Zein beli banyak makanan Bunda. Dan kebetulan juga banyak orang di sini." Jasmine menggeleng mendengar penjelasan anak bungsunya.

"Di mana Ayah, Bunda?"

"Sedang ada urusan. Nanti juga kembali ke sini."

"Kakak ... dompet Sean jebol karena Zein. Dia membeli makanan tanpa berpikir panjang. Hampir semua menu Zein pesan." ucapnya dengan lesu dan sedikit manja.

"Nanti Kakak ganti uangmu, Sean."

"Om Sean seperti bayi. Merengek manja." celetuk Sultan.

"Ada kalian ternyata. Karena Zein membeli banyak makanan, ayok kita makan bersama!" ajak Sean.

Mereka pun menyantap makanan yang dibeli Zein di kamar rawat Gael.

Mereka pun menyantap makanan yang dibeli Zein di kamar rawat Gael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksara Yang Berbicara (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang