2. Zean benci Kakak!

631 44 2
                                    

Vote!

🌱

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam!" jawab Jasmine.

"Mami, apakabar?" Jasmine menghampiri ibunya lalu mencium tangan ibunya.

"Alhamdulillah baik. Mami mau mengajak Gael menginap di rumah Mami malam ini. Apakah boleh Jasmine?"

"Sangat boleh. Jasmine izinkan."

"Di mana Gael?"

"Ada di atas, sedang bermain piano di kamarnya."

"Mami mau ke atas, mau ke kamar Gael."

Myah membuka knop pintu kamar Gael dilihatnya Gael tengah memainkan alat musik piano dengan khusyu. Air matanya tiba-tiba meluncur karena terharu melihat cucunya bisa memainkan alat musik piano dengan baik. Nada-nada yang dihasilkan oleh Gael dari tuts piano sangatlah indah.

"Gael." batin Myah. Kemudian ia menarik nafasnya dalam-dalam.

Gael turun dari kursi piano kemudian berbalik arah. Netranya berbinar saat melihat neneknya datang. Gael berlari dan memeluk neneknya.

"Gael ..." Myah kemudian menggendong Gael.

"Turunkan Gael Nek! Gael sudah besar pasti badan Gael sangatlah berat."

"Maaf Nak, Nenek tidak mengerti apa yang kamu katakan."

Gael menulis di buku kecil yang selalu ia kalungkan. Lalu memberikannya pada Myah, neneknya.

Turunkan Gael Nek! Gael sudah besar. Badan Gael pasti berat.

"Badan Gael tidak berat. Badan Gael ringan dan Nenek masih kuat."

Gael kembali menuliskan sesuatu di kertasnya.

Di mana Om Sean Nek?

"Om Sean sedang berada di kapal pesiar. Entahlah apa yang dia lakukan di sana. Dia bilangnya hendak berlibur karena penat."

Apa Om Sean di sana sedang mencari perempuan untuk dijadikan istri?

Gael terkekeh tanpa suara.

"Kamu ada ada saja."

"Malam ini kamu mau menginap di rumah Nenek?"

Nenek saja yang menginap di sini.

"Baiklah!" Myah kemudian mengecup pipi Gael dengan gemas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksara Yang Berbicara (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang