Semua beranggapan bahwa tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Namun bukan berarti hal itu berlaku bagi semua orang. Bahkan hanya karena satu kekurangan - berkata tanpa suara dan melalui aksara adalah bagaimana cara Gael berinteraksi. Seakan semu...
Seperti biasa Gael tiba di sekolahnya sangat pagi dan belum ada seorang siswa pun yang datang selain Gael.
Gael membalikan badannya saat seseorang menyentuh pundaknya.
"Kau Gael 'kan?" ucap remaja tersebut dengan bahasa isyarat. Gael mengangguk pelan.
"Kakak bisa berbahasa isyarat?"
"Aku bisa berbahasa isyarat karena mendiang adikku tunawicara sama sepertimu, Gael."
"Perkenalkan, nama Kakak, Kairav. Kakak kapten tim basket sekolah ini." Kairav menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Gael. Gael membalas salam dari Kairav.
Kairav dan Gael kemudian duduk di bangku depan kelas Gael.
"Kenapa kamu tak ikut kumpulan anggota tim basket, Gael?"
"Gael mengundurkan diri karena Bunda melarang Gael bergabung dengan tim basket. Tangan Gael pernah cedera waktu bertanding ketika SMP."
"Kenapa mendadak? Kamu 'kan sudah mengumpulkan formulir pendaftaran bersama teman-temanmu, Sultan, Joshua, Janssen, dan juga Ryota."
"Maaf Kak, ini keputusan mendadak."
"Keputusan mendadak?"
Kairav berdiri dan berjalan ke depan, "Bukankah kamu mengundurkan diri karena ada yang tak suka denganmu bergabung dengan tim basket?"
Gael terkejut karena Kairav mengetahui alasan kenapa ia mengundurkan diri dari tim basket.
Kairav berbalik arah dan menatap wajah Gael, "Apakah benar itu alasannya?" Gael mengangguk.
"Gael, semua orang berhak untuk bergabung dengan tim basket. Bahkan, difabel sekalipun."
"Sore nanti ikut Kakak berkumpul dengan tim basket! Tak ada alasan untuk tak hadir. Kakak mau membuktikan ke orang-orang bahwa kamu bisa."
"Tidak usah Kak. Gael sudah terbiasa seperti ini. Tak apa, Gael ikhlas. Masih ada ekstrakurikuler yang lain Kak."
"Kamu jangan berbohong Gael. Kakak tahu kamu keluar dari semua ekstrakurikuler. Tak ada penolakan!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5 menit sebelum bel sekolah berbunyi, Kairav sudah menunggu Gael di depan kelas Gael. Ia lakukan ini agar Gael tak menolak permintaannya. Kebetulan pelajaran terakhir tak ada guru, jadi ia bisa mencegat Gael pulang.