Pada generasi keduapuluh empat dinasti kekaisaran Muderakali, dimana pada masa Waseso ini diceritakan?
Kursi singgasana Kaisar diduduki oleh Kaisar Kamundrajagat.
Berbeda dengan para pendahulunya, Kaisar ini memiliki watak yang sabar dan budi pekerti yang luhur.
Namun pada usia kepemimpinannya yang baru delapan tahun?
Kaisar yang baru berusia enampuluh limaan tahun ini, sudah berniat untuk mengundurkan diri dari singgasana dan akan diserahkan kepada Putra Mahkotanya yang berusia tigapuluh tiga tahun dan mewarisi watak sang ayah, yang juga cakap serta bijaksana.Sang Putra Mahkota ternyata telah memerintahkan mata-mata rahasia untuk mencari tahu yang sebenar-benarnya, situasi peperangan yang sudah berjalan sekian generasi,..
Namun tak kunjung mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
Hal itu dilakukannya, karena dia merasa bahwa ada sesuatu yang dia sendiri tidak yakin, berkaitan dengan laporan-laporan dari semua pejabat pemerintahan, beserta semua pejabat dibawahnya, yang melaporkan bahwa semua baik-baik saja ; perang sebentar lagi akan dimenangkan, semua rakyat mendukung Kaisar dan lain sebagainya.Kecurigaan Putra Mahkota sebenarnya bukannya tanpa dasar.
Hal itu diawali oleh kejadian dimana salah satu, dari tiga penasehat Kaisar meninggal secara mendadak,..
Padahal sebelumnya diketahui sehat segar bugar meski usianya sudah enampuluh sembilan tahun.Sudah begitu, mendiang penasehat ini terkenal paling vokal dan selalu memberikan saran-saran yang berseberangan dengan dua penasehat lain.
Dan ternyata pada saat Putra Mahkota melayat ke rumah duka, dilihatnya sendiri bahwa rumah mendiang penasehat tersebut sederhana meskipun besar, namun sama sekali jauh dari kesan mewah.
Sangat bertolak belakang dengan rumah-rumah pejabat lainnya.Itulah mengapa, hal tersebut disampaikannya langsung kepada ayahandanya Kaisar melalui pertemuan empat mata saja.
Ternyata apa yang menjadi pikirannya tersebut diterima dengan baik oleh Kaisar, bahkan ketika Kaisar menanyakan langkah apa yang sebaiknya di ambil?
Sang Putra Mahkota memaparkan begitu panjang lebar dan sekaligus, Kaisar dapat menyimpulkan bahwa putranya ini sangat cerdas, cakap dan bijaksana, bahkan melebihi dirinya sendiri.Oleh karena itu, Kaisar memberinya ijin untuk melakukan segala apa yang direncanakan namun dengan diam-diam.
Dan bahkan mengatakan, bahwa dia berniat untuk mundur dan memilih untuk menyepi bersama dengan permaisuri dan lima selirnya.
Sehingga tampuk kekuasaan akan dilimpahkan kepada Putra Mahkota itu.Ternyata kecurigaan yang dirasakan Putra Mahkota tadi, satu persatu mulai terbuka, dimana dia menerima laporan tentang bagaimana semua pejabat tinggi hingga daerah, hidup dalam gelimang harta dan kekayaan.
Dugaan penyelewengan terhadap keuangan kompensasi bagi rakyat karena kebijakan Kaisar, besarnya pajak yang harus dibayar oleh rakyat demi untuk menutupi biaya perang dan lain sebagainya.Namun sayangnya, satu persatu mata-mata yang telah dia sebar menghilang atau dikabarkan mati.
Padahal mereka sudah semakin dekat dengan laporan akhir.Sebagaimana biasanya sebelum beranjak ketempat pembaringan, Kaisar selalu menyempatkan menerima kedatangan Putra Mahkota apabila dia ingin menyampaikan berita. Sebagaimana malam itu, sekitar empat bulan yang lalu,..
Terjadilah percakapan bisik-bisik ini :"lalu engkau akan mengirim siapa?,.. Tentunya untuk kali ini, engkau harus benar-benar menunjuk orang yang tepat, harus yang berilmu silat sangat tinggi, bisa dipercaya dan juga cerdas,.."
Demikian Kaisar bertanya, serta sekaligus menyampaikan pendapat.
Lalu Putera Mahkota menatap Kaisar dengan pandangan serius :"ayahanda Kaisar,.. ananda merasa untuk kali ini,.. satu-satunya orang yang tepat untuk tugas ini adalah dia,.."
Sambil balik menatap puteranya, awalnya Kaisar hendak bertanya.
Tetapi ketika Kaisar melihat sorot mata sang putera, barulah dia mengerti yang dimaksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Dibalik Layar
General FictionSebuah kisah yang menceritakan tentang bocah lelaki berusia delapan tahun, yang harus bertahan hidup demi memenuhi janji terakhirnya kepada mendiang kedua orang tua serta berbagai pilihan yang harus dia ambil dalam upaya melukis takdirnya sendiri. ...