Kita tinggalkan sejenak Waseso yang sedang menikmati makan malamnya.
Sebenarnya ada apakah Kang Daruna dengan pilihan penentu takdirnya?,..
Mari kita mundur dahulu, pada kejadian setelah kemesraan yang malah berujung pertengkaran di depan kuil (baca bab 30).
Memang benar apa yang dikatakan oleh Werni.
Bahwa watak asli kang Daruna yang sebenarnya angin-anginan dan selalu merasa ingin dianggap paling hebat, telah mengalahkan hati nuraninya sendiri.
Dan entah kenapa, dia juga yang pertama kali membocorkan kepada tiga orang pendekar wanita, yang menurutnya juga adalah seorang patriot sejati sama sepertinya,..
Meski kang Daruna tidak mengetahui bahwa ketiganya adalah gadis-gadis bangsawan istana.Setelah dari kuil dan menghadiri jamuan makan malam pertamanya,..
Bisa dikatakan itu adalah merupakan titik balik sejarah kang Daruna yang ditorehkannya sendiri.
Kang Daruna yang dulunya terbiasa hidup sebagai orang pelarian atau buruan,..
Kini seolah memperoleh kenaikan status yang demikian melonjak dan mendapat kehormatan untuk bergaul dengan para pejabat?,..
Membuat watak aslinya terasah tajam.
Bahkan setelah selesai acara jamuan resmi, dia menyuruh semua pendekar muda bawahannya untuk pulang lebih dahulu ke desa pengungsian, sementara dirinya yang merasa harus mengimbangi gengsi para pejabat,..
Menerima ajakan salah satu tuan rumah untuk melanjutkan acara pesta sesi kedua, yang khusus hanya dihadiri oleh undangan VVIP yang memiliki jenis kesenangan sama pula.Awalnya kang Daruna merasa kaget dan risih, karena ternyata setelah ruangan ditutup,..
Terjadilah pesta yang sebenarnya untuk laki-laki kalangan atas dengan kegemaran jenis tertentu.
Mereka yang hanya ada sekitar sepuluh orang VVIP, dihibur oleh artis-artis wanita sebanyak dua puluh empat wanita penghibur yang memang secara khusus dipersiapkan oleh pemimpin kota tersebut.Semakin malam,..
Acara yang mulanya hanya duduk, ngemil dan minum arak sambil menonton para artis bernyanyi dan berjoget dengan gaya panas?,..
Berubah menjadi layaknya pesta mengumbar syahwat.Sang pemimpin kota dilihatnya di sebelah pojok ruangan sana sedang duduk menikmati surga dunianya, dengan memeluk dua wanita kanan-kiri sekaligus, yang kesemua baju atasnya telah morat-marit,..
Sementara satu orang gadis lain sedang jongkok sambil menikmati batang pedang sang pimpinan layaknya menggosok gigi,..Pejabat yang lain?,..
Rata-rata demikian, bahkan malah ada yang sudah mulai kuda-kudaan.
Bisa dikatakan masing-masing satu pejabat dikerubut oleh dua atau empat wanita sekaligus.Kang Daruna yang mulai terpengaruh oleh arak dan juga dikarenakan merasa gengsi jika harus mengindahkan rasa risihnya dan pamit pulang,..
Akhirnya lebih memilih untuk pasrah digumuli oleh seorang wanita yang menurutnya paling cantik diantara semuanya, oleh karenanya dia semakin merasa diperlakukan khusus.
Dia yang masih hijau belum tahu bahwa sejatinya, dalam dunia pelesiran yang paling cantik biasanya malahan yang paling laris, sehingga over size.Adapun si wanita bahkan teman-temannya yang lain, sejatinya memang sudah mengincar untuk bisa melayani kang Daruna yang memang dikatakan berwajah serta berpostur tubuh paling menonjol diantara sekalian para tamu VVIP.
Para wanita ini juga sudah mendengar ilmu silat kang Daruna yang tinggi,..
Dan begitu mereka melihat langsung si pendekar ternyata adalah laki-laki yang gagah, sangat tampan dan tergolong sedang di usia keemasan?,..Oleh karena itu betapa hasrat birahi si wanita langsung menggelegak, karena memang dia yang mendapat tugas untuk melayani sang pendekar.
Apalagi didapatinya, ternyata sang pendekar begitu sangat kikuk dan membuktikan belum berpengalaman dengan wanita,..
Maka bisa dibayangkan, begitu bahagianya si wanita yang memang sudah sangat berpengalaman tersebut,..
Sehingga tanpa malu dan canggung, dia segera mengeluarkan semua jurus andalan.
Baik jurus membisikkan rayuan halus, pujian maupun kata-kata binal ke telinga sang pendekar, sambil mencium dan menjilati leher serta kedua telinga sang pendekar bergantian kanan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Dibalik Layar
Ficción GeneralSebuah kisah yang menceritakan tentang bocah lelaki berusia delapan tahun, yang harus bertahan hidup demi memenuhi janji terakhirnya kepada mendiang kedua orang tua serta berbagai pilihan yang harus dia ambil dalam upaya melukis takdirnya sendiri. ...