Mari kita lanjutkan ...
Enjoy, and hope you like it .. :)
29. Aku pulang
Terasa aneh berkuda di samping Tuan Warwood dan Terrence, saling berdampingan, dengan Tuan Phillipe berada di belakang mereka. Tom mengendarai kudanya sendiri. Berada di atas kuda, dan tidak berjalan kaki di belakang Tuan dan Terrence semakin membuatnya terasa aneh.
Sesekali Tuan Warwood dan Terrence tersenyum bahagia dan lega padanya, seakan ia menjadi pelengkap keluarga mereka dan tak sabar untuk membawanya pulang. Tom hanya dapat berharap semuanya baik-baik saja, karena ia masih belum yakin apa yang akan ia rasakan saat kembali menginjakkan rumah itu. Bulu kuduknya tiba-tiba meremang, menyadari ke mana ia menuju, ke rumah neraka.
Ia menelan ludah dengan gugup, dan memandangi ayah dan adiknya dengan tidak tenang. Untunglah keduanya tidak melihatnya. Mereka terlalu bahagia membawa pulang kembali anggota keluar yang telah lama menghilang. Hingga tak menyadari Tom melambatkan kudanya dan telah berada di belakang mereka. Tapi Phillipe melihatnya.
"Kau tidak apa-apa, Tom?" Suara halus Phillipe mengejutkannya, tak menyadari tuannya telah berada di samping kudanya.
Tom menelan ludah. "Yea, saya tidak apa-apa, Tuan, terima kasih."
Phillipe mengamati Tom dengan tidak percaya. "Kau yakin?"
"Ya!" Tom menarik napas untuk mengendalikan kegugupannya, dan memberi senyum menenangkan.
Phillipe hanya tersenyum dan memutuskan untuk lebih meperhatikan Tom.
Mereka berkuda selama tiga hari, dan Tom semakin gugup di setiap mil mendekati rumah itu.
Hingga akhirnya mereka sampai juga.
"Kita sudah di rumah, Tom!!!" pekik Terrence kegirangan, saat mereka melewati gerbang rumah yang besar.
Jonathan Warwood menoleh ke arah putra sulungnya dengan tersenyum lega, sementara Tom sudah terpaku dan pucat pasi.
Dia sudah berada di sini, di rumahnya. Rumah penuh ketakutan dan rasa sakit. Hawa dingin dan kejam terasa menembus kulitnya. Aura penuh penderitaan memenuhi sekitarnya. Tom menelan ludah dengan gugupnya. Keringat dingin membasahi punggungnya, dan perutnya berteriak. Ingin rasanya ia mundur.
"Tom, kau tidak apa-apa, Nak?"
Tom terlonjak dengan suara itu. Ia menelan ludah berat. "Yea, Ayah, saya tidak apa-apa. Maafkan saya...," sahut Tom pelan, tak mampu menyembunyikan kegugupannya.
Ia menoleh ke arah Terrence yang kini memandanginya dengan penuh perhatian. Ia segera memberinya senyum menenangkan, "Aku tidak apa-apa, Terrence."
Terrence terkatup dan hanya mengangguk.
"HEY KAMUUU!! BUDAAAK!!!!" teriakan tiba-tiba yang amat dikenalnya, mengejutkan Tom, hingga terlonjak dan hampir terjatuh dari kudanya.
Ia kembali terpaku pucat pasi dengan keringat dingin semakin membasahi tubuhnya melihat sosok mengerikan yang amat ditakuti, berlari mendekati mereka.
"Tuan, Anda membawanya kembali!?" Sesaat Cruel terkaget dengan budak yang ia kira tidak akan pernah dilihatnya lagi, tapi kemudian tersenyum dengan senangnya.
"Serahkan dia pada saya, Tuan, dia akan menerima hukuman terbaik yang pernah ia terima, ya kan, Budak!??" serunya pasti, dengan memandang penuh rencana jahat pada Tom yang sudah gemetar. Dicengkeram lengan Tom keras, siap menariknya turun dari kudanya."Dan kau pakai baju bagus apa ini!?"
"HEY, TUAN!?" seru Terrence panik.
Cruel tak mendengarnya, ia baru berhenti saat Tuan Warwood mengeluarkan pistolnya, mengokangnya, dan terarah padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/307436755-288-k747693.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted (END)
Historical FictionTerlahir sebagai seorang Budak Perkebunan Kapas, Tom tahu tugas dan posisinya hanya untuk melayani Sang Tuan Muda yang masih berusia 12 tahun. Dengan hanya berjarak usia 4 tahun, Tom menyayangi Terrence seperti kepada adik yang tidak pernah ia mili...