8. Aku Bebas ...

172 35 4
                                    

Maafkan baru sempat mempost lagi..., dan maafkan juga, bab sebelumnya cukup mengecewakan, tapi mudah-mudahan bab ini bisa memberi kelegaan :)

Enjoy, and hope you like it :)

8. Aku Bebas ...

Tuan Warwood terdiam setelah mendengarkan laporan baru yang disampaikan Rossa.

"Dia mengatakan itu?" Jonathan memastikannya.

"Benar, Tuan," Rossa mengangguk dengan tertunduk.

Jonathan menarik napas dalam. "Jadi Tom datang ke dalam mimpinya dan mengatakan itu semua kepada Terrence? Dia akan datang dan bertemu dengan Terrence lagi?"

"Benar, Tuan." Rossa masih tertunduk.

Jonathan masih mencoba untuk mengerti. "Bagaimana caranya?"

Rossa terkatup sesaat, "Melalui keyakinan..."

Jonathan menggigit bibirnya. Keyakinan. Hanya mimpi semata.

"Jadi Terrence sudah mau kembali makan, sekarang?" Jonathan menyimpulkan.

Rossa kembali mengangguk. "Ya, Tuan."

Jonathan kembali menarik napas. "Dia kembali makan karena budak itu yang menyuruhnya?"

"Benar sekali, Tuan."

Jonathan merasakan perih di hati, dengan kenyataan budak beliannya justru yang bisa membuat putranya kembali makan, di saat yang lain sudah hampir putus asa memaksa.

"Tidak seharusnya mereka terpisah, Tuan." Rossa mencoba untuk berucap kembali, tapi Jonathan sudah mengangkat tangannya untuk menyuruhnya diam.

"Kau boleh pergi sekarang."

Rossa terkatup sesaat penuh sesal, kecewa dan putus asa. Tuan besarnya benar-benar tidak ingin membahasnya.

Dengan memberi hormat, Rossa segera keluar dari kamar majikannya.

Jonathan menarik napas dalam-dalam. Merasakan sakit dan dikhianati oleh putranya sendiri. Terrence lebih memilih Tom dibandingkan dirinya, ayahnya sendiri. Terrence selalu menuruti apa yang dikatakan Tom, tapi tak pernah menuruti perintah ayahnya. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana Terrence lebih memilih budak itu dibanding dirinya?? KENAPAA???

Owh, Catherine, benarkah memang dia....?

**##**

Sesuai janjinya, Terrence menuruti apa yang diperintahkan padanya. Rossa selalu keluar dari kamar Terrence dengan piring kosong. Terrence memakan semua makanan yang diberikan padanya. Dalam beberapa hari kondisinya pun membaik. Jonathan sangat lega dengan kondisi Terrence. Meski masih terasa sakit, Terrence melakukannya untuk budak itu. Tapi yang terpenting adalah Terrence kembali sehat.

Terrence masih terpenjara di kamarnya, pergelangan kakinya masih terbelenggu rantai dan tidak mungkin ia bisa meninggalkan kamar. Dia merasa lebih baik sekarang. Kembali makan, dan mulai mengembalikan tenaganya.

Terrence menengok ke arah pintu dengan seseorang yang memasuki kamarnya. Ia mengira Rossa yang datang, tapi ternyata sosok yang sudah lama tidak mengunjunginya. Terrence sudah mengira dia sudah tidak peduli padanya. Ayahnya.

Tubuhnya menegang. Betapa ia membenci lelaki ini. Ayahnya sendiri, yang membunuh Tom. Tapi teringat akan janjinya pada Tom, ia harus menjadi anak yang baik untuk ayahnya, untuk bisa bertemu lagi dengan Tom. Ia harus menepatinya. Untuk Tom.

Terrence mencoba untuk duduk, dan terkatup pucat, saat sosok itu semakin mendekatinya.

"Halo, Nak," Jonathan menyapanya dan duduk di kursi di samping tempat tidur.

Unwanted (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang