Bonus malam ini, kupost chpter selanjutnya yaa....
Enjoy and hope you like it ... :)
15. Aku Akan Menyelamatkanmu
Tom masih belum mempercayai keberuntungan yang ia miliki sekarang. Ia kini tinggal di rumah Tuan Rufus, dan bekerja di bar Nyonya Ellen sebagai pelayan. Dia bahagia sekarang. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia memiliki tempat tidur yang layak dengan ranjang yang empuk miliknya, tidak perlu lagi tidur di lantai yang dingin. Meski bukan lagi di kamar sebelumnya yang merupakan Kamar Pasien Tuan Phillipe dan lebih kecil ukurannya, sudah cukup untuk Tom. Ia juga memiliki pakaian yang layak pemberian Tuan Phillipe, dan dia mendapatkan makanan yang juga layak. Kehidupannya tidak seperti dulu lagi.
Dan pekerjaannya juga bagus. Bar milik Nyonya Ellen dikhususnya untuk para pemburu vampir8 dan makhluk lainnya. Mulanya Tom terkaget, mereka semua seperti Tuan Warwood, berburu makhluk aneh. Ia tidak pernah menyangka banyak orang yang melakukan hal tersebut. Tapi memang ada, termasuk Tuan Rufus. Bahkan ia memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan buku-buku tua, tempat Tuan Phillipe dan Nona Lilly menghabiskan waktu di sana.
Ia pun mengetahui bahwa Tuan Rufus adalah kakak Nyonya Ellen, dan mereka juga bukanlah kerabat Tuan Phillipe. Tuan Rufus yang menolong Tuan Phillipe saat masih kecil, dan membawanya untuk tinggal bersamanya.
Mereka semua orang baik. Tom sangat menyukai majikan barunya.
Termasuk Nona Lilly Anne yang sangat bersemangat dan penuh energi, mengingatkannya pada Terrence. Ia bahkan dapat bermain bersama Nona Lilly saat waktu luang, tapi dihantui ketakutan akan dihukum. Dia sangat berharap dapat tinggal di sini selamanya, tetap setia kepada para majikannya ini. Namun tetap, ia tidak dapat mengenyahkan Terrence dari pikirannya. Setiap malam ia selalu mengingatnya, dan berdoa untuknya. Berharap mereka bisa saling bertemu kembali.
**##**
"Ini tempatnya, Terrence," desis Ayahnya menyadarkan Terrence dari lamunannya.
Terrence berkuda dengan pikiran entah ke mana, tak sadar dengan sekitarnya, hingga akhirnya kuda ayahnya berhenti di depannya dengan mendadak, membuat Stardust terlonjak kaget, dan menabrak kuda ayahnya. Ayahnya langsung menatapnya marah.
"Perhatikan, Nak! Aku butuh kau tetap waspada," ucap Jonathan geram, lalu turun dari kuda hitam besarnya. Diikatkan kudanya di pohon yang terdekat.
"Baik, Ayah," Terrence bergumam lirih, lalu mengangkat kepalanya dan mengikutinya mengikat kudanya di samping kuda ayahnya.
"Ikuti aku," perintah Jonathan, dan Terrence mengikuti dari belakang.
Kedua berjalan hingga di sekitar tepian hutan. Pohon-pohon menjulang di atas mereka, dengan udara dan suasana yang aneh. Seperti menunjukkan kepada manusia, mereka mengetahui sesuatu yang manusia tidak ketahui. Bahwa mereka memiliki rahasia yang disembunyikan.
Mata Terrence terkunci memandang sebuah rumah petani yang tampak bobrok dan terbengkalai dari balik pepohonan. Suasana tampak sunyi, tidak ada kicau burung, tidak ada suara para budak yang sedang bekerja di sekitar mereka, dan itu membuat bulu kuduknya meremang. 'Ada sesuatu yang tidak beres di sini...'
"Ayah...," Terrence membuka suara, tapi ayahnya langsung memotongnya.
"Aku butuh kau fokus, Nak. Kau beruntung, aku memutuskan untuk membawamu pada perburuan ini, karena ini bisa menambah pengalamanmu, Nak."
"Ya, Ayah, aku tahu itu, tapi...," Terrence mencoba untuk berbicara. Bulu kuduknya semakin meremang, dan akhirnya berdiri. Seluruh tubuhnya berteriak untuk mengatakan 'ada sesuatu yang tidak beres di sini' dan ayahnya seakan tidak ingin mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted (END)
Fiksi SejarahTerlahir sebagai seorang Budak Perkebunan Kapas, Tom tahu tugas dan posisinya hanya untuk melayani Sang Tuan Muda yang masih berusia 12 tahun. Dengan hanya berjarak usia 4 tahun, Tom menyayangi Terrence seperti kepada adik yang tidak pernah ia mili...