28. Pulang ?

162 36 4
                                    

Baiklah, mari kita lanjutkan ... :)

Enjoy, and hope you like it :)

28. Pulang ?

Terrence masih terpaku dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Apa, Tom?"

"Ya, Terrence, aku akan pulang bersamamu dan Tuan Warwood...," Tom menjawab tenang, meski masih terasa aneh dengan kalimat 'Pulang ke rumah' di bibirnya - benarkah ia memiliki rumah sekarang?

Terrence terdiam sesaat.

"JANGAAN!!!" pekiknya mengagetkan Tom. "Jangan, Tom..., kau tidak bisa pulang, tidak bersama Ayah, dan tidak ke rumah itu..."

"Tapi itu rumahmu...., ru..mah..ku...." Tom menelan ludah, mengucapkan 'rumah' kembali. "Kita harus pulang ke sana..., bersama Tuan..."

"Ya, tapi ingat apa yang kau alami di sana...., Rumah itu neraka untukmu, Tom..., kau tidak bisa kembali ke sana," tegas Terrence.

Tom menelan ludah pahit.

"Aku ingin kau pulang bersama Tuan.... Jadi jika kau masih membutuhkanku..., maka aku akan ikut denganmu..."

"Tapi Tom...." Terrence masih mencoba untuk memprotesnya.

"Tidak, Terrence, kau akan pulang bersama Tuan, dan aku akan ikut bersamamu," sahut Tom pasti dengan suara agak meninggi, mengagetkan Terrence.

Tom melihat reaksi kaget Terrence. "Maafkan aku, Terrence..., tapi kau akan pulang, dan itu keputusan terakhir."

Terrence terkatup. Ia membaca wajah Tom, dan dapat melihatnya. Kali ini kakaknya tidak akan bisa dibantah.

"Apa yang membuatmu berubah pikiran, Tom?"

Tom terkatup. "Tidak ada..." Dan mencoba menghindari pertanyaan itu.

Tapi Terrence tidak akan melepasnya. "Tom...?" bujuknya dengan mengeluarkan jurus mautnya.

Tom menghela napas berat, menyerah dengan mudah. "Aku mencoba untuk memaafkannya..."

"Apa? Tapi kenapa...?" Terrence sama sekali tidak mengerti.

"Beliau ayah kita, Terrence..."

"Yeah, tapi apa yang dilakukannya padamu? Kenapa kau harus memanggilnya Ayah, setelah semua yang dilakukannya padamu...? Tidak Tom..., kau tidak bisa memaafkannya. Aku tidak bisa mamaafkannya, dan aku tidak mau."

"Terrence..."

"Tidak bisa, Tom_ "

"Ibu ingin aku memaafkan dia, Terrence...," Tom memotongnya.

Terrence terkatup pucat.

"Ibu? Kau bertemu Ibu?"

Tom mengangguk perlahan.

"Tapi Ibu sudah meninggal, bukan?"

"Ibu datang dalam mimpiku, dan memintaku untuk memaafkan Ayah juga ikut pulang bersamanya, bersamamu."

Terrence terkatup. "Jadi kau akan melakukannya?"

"Aku harus melakukannya, Terrence, itu permintaan Ibu."

Terrence kembali terkatup. "Tapi bisakah kau?"

"Paling tidak, aku akan mencobanya... juga kau yang harus bisa memaafkannya juga..."

Terrence terdiam.

"Bisakah kau melakukannya, Terrence...? Bisakah kau memaafkannya?" tanya Tom hati-hati.

Terrence masih terdiam, lalu mengangguk lirih.

"Tapi aku takut kau akan terluka lagi, Tom..."

Tom tersenyum menenangkannya, "Aku akan baik-baik saja, Terrence.... Jangan khawatir, aku bisa mengatasinya..."

Unwanted (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang