Jinni

71 6 0
                                        

Di kediaman Kim suasana begitu tidak baik, apa lagi mengenai hal memalukan tadi, Jennie sungguh malu sekali pada keluarga sahabatnya, apa yang akan mereka fikir kan mengenai dirinya.

"Apa kamu bodoh Jinni!! Sejak kapan aku mengajarkanmu menjadi gadis rendahan?!" Intonasi yang tidak pernah didengar oleh Jinni membuat ia mati kutu.

Jennie sosok orang tua yang tidak pernah sekalipun kasar padanya, dan kini karena kesalahannya sendiri dia menjadi mendapat hal yang sangat ia hindari.

"Maaf Eomma...hiks...Jinni tidak sadar hiks...Jinni..."

"Kau menyukai Hee bukan? Dan Hee menyukai Lily dan kini kamu menginginkan mendapatkan Hee dengan cara begitu? Apa kamu sadar itu sesuatu yang bisa membuatmu menyesal selamanya??" Mendengar perkataan Taehyung, Jinni kini sangat sadar apa yang ia lakukan adalah kesalahan fatal, membuat orang tuanya malu juga membuat ia menjadi gadis paling jahat di mata temannya.

"Appa, bagaimana hiks...Jinni memang salah hiks..."

"Dengar, Appa tau itu sulit karena Appa pernah ada di posisi mu, Appa mencintai Ibu Lily tapi ia mencintai teman Appa sendiri, kamu akan bahagia saat kamu mendapatkan pasangan yang memang seharusnya." Jennie menatap Taehyung, ia melihat suaminya mengatakan dengan tulus.

"Sekarang Appa sadar, hanya Eomma kamu yang bisa membuat Appa nyaman dan bahagia, semua butuh proses, lihatlah jika Hee jodohmu ia akan kembali padamu dengan sendirinya." Jinni mengangguk faham.

"Maafkan Jinni, Appa eomma, ini semua memang kesalahan yang Jinni lakukan pada Lily, Jinni takut Lily tidak memaafkan kesalahan Jinni." Jennie mengelus kepala putrinya.

"Dia akan baik-baik saja jika dia bisa mengerti dengan alasan kamu." Ucap Jennie.

....

"Masih memikirkan masalah itu Boy?" Tanya Mingyu dan Heesung mengangguk.

"Hee tidak mengerti mengapa Jinni melakukan hal itu pada Lily, aku menyukainya Appa." Ucap Heesung.

"Kami tau, kami mengerti apa yang kamu inginkan, tapi mengertilah Lily sudah mendapatkan seseorang yang orang tua nya pilihkan." Ucap Tzuyu.

"Eomma, Hee tidak pernah iri walau memang ada rasa tidak rela, tapi Hee tidak menyangka akan perbuatan Jinni yang begitu tidak terduga." Tzuyu mengangguk.

"Jika dia mencintai seseorang hal itu pasti akan terjadi pada siapapun, ia pasti sedang tidak sadar dengan perbuatannya. Mencoba mengerti itu tidak buruk." Ujar Jinni.

"Appa mengerti, tapi apa kamu tidak sadar gadis itu menyukaimu, bukan Appa membela tapi jika menyukai dalam diam dan tidak ada respon terkadang membuat seseorang buta arah." Ucap Mingyu.

"Aku tidak tau Appa, ini terlalu mendadak, bahkan Jinni tidak pernah buka suara, walau memang ia selalu memberikan beberapa perhatian." Mendengar itu Tzuyu dan Mingyu mengangguk mengerti.

"Keputusan ada padamu boy." Ucap Mingyu.

...

Esoknya...

Jinni kini mengitari koridor mencari keberadaan Lily, namun masih saja ia tidak menemukannya, sampai seseorang dari belakang menepuk bahunya.

"Mencari siapa?" Tanya Sunoo.

"Ah Sun, aku mencari Lily, kau melihatnya?" Mendengar itu Sunoo menghela nafas.

"Lily hari ini tidak masuk, ia izin." Mendengar itu Jinni terdiam, Lily tidak pernah izin, dan kini ia melakukan itu apa yang sebenarnya terjadi.

"Sunoo, bolehkah kau sampaikan pada wakil kelas bahwa aku izin, maaf ya." Sunoo mengangguk, ia yakin Jinni sudah sadar akan perbuatannya, dan itu bagus untuk kedepannya.

Indeed Mate (Rookie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang