Chaewon tersenyum setelah memberikan pakaian pada Jake, namun tidak berselang lama seorang gadis menarik rambutnya dengan kasar.
"Aww..." Rintih nya.
"Beraninya kau mendekati Jake ku, apakah kau cari muka wajahmu bahkan jelek seperti kotoran sapi!" Hardik Jiwoo dan dihadiahi tawa oleh Kyujin dan Haewon.
Jiwoo lalu mendorong Chaewon sampai terjatuh ke lantai, untung disana sepi hingga dia akan memberikan semua emosi nya untuk membuat gadis di depannya kapok.
"Maaf...aku tidak tau." Ucapnya gugup.
"Alah J*Lang sepertimu berwajah sok polos, katakan saja jika kau cari muka di depan pria ku kan!" Tekan Jiwoo membuat Chaewon gemetar mendengarnya.
Disisi lain Bae masih merintih kesakitan karena sudut bibirnya ternyata robek, lalu dengan sesekali Jinni meniupnya agar tidak terlalu perih. "Apakah sakit sekali?" Tanya Jinni dengan lembut.
"Ini sedikit perih." Jawab Bae.
Sedangkan disana Sunoo sudah menangis karena pelipisnya membiru. "Hiks...Mommy akan marah jika melihatku terluka." Ucap Sunoo dengan tangisannya.
"Kau tidak perlu takut, anaknya terluka ibu mana yang berani memarahi kecuali itu karena kesalahannya sendiri." Ucap Heesung.
"Iya Sunoo Mommy kamu tidak mungkin marah karena kamu berniat menolong seseorang." Ucap Lily membuat Sunoo menghapus jejak air matanya.
"Baiklah tapi jika Mommy marah kamu harus ada di sisiku Ly!" Ucapan Sunoo membuat Lily terkekeh dan mencubit pipi Sunoo dengan Gemas.
"Iya Sunoo..." Goda Lily membuat Sunoo tersipu.
Lily merasa perutnya sedikit sakit, ia segera pamit ke toilet untuk memeriksanya kali saja tidak sengaja ia mengenai apa saat menangani 3 pria tadi.
Saat hendak lewat toilet ia melihat Chaewon sudah terkapar dengan pelipis mengeluarkan darah dan baju sekolah yang robek.
Plakk
"Hentikan!" Teriak Lily.
"Kau lagi!" Kesal Jiwoo entahlah ia sangat dendam pada Lily yang terlihat bagai malaikat bagi orang yang ia bully.
Chaewon langsung berlari ke belakang Lily meremas baju gadis itu karena ketakutan, Lily menghela nafas. "Apakah pekerjaanmu hanya melakukan kekerasan pada orang yang tidak bersalah?" Ejek Lily.
"Cih, dia berniat merebut Jake dari ku!" Kesalnya.
"Kenapa kau tidak meluapkan amarah mu padaku, bukankah kau lihat aku sering naik motor berdua dengannya?" Ucapan telak itu membuat Jiwoo terdiam.
"Itu..itu karena kau musuh terbesarku dan aku akan melakukan nya nanti setelah aku memiliki hal yang benar-benar bisa membungkam mu!"ucap Jiwoo.
"Begitu ya? Aku rasa kamu terlalu salah mengambil langkah, apakah demi kepuasan mu kau melakukan hal buruk pada orang? Menurutku tidak elit bisakah kamu dendam dengan cara elite?" Jiwoo diam saja mendengarnya.
"Aku yakin kamu bukan gadis yang bodoh, kamu sebenarnya memiliki rasa simpatik, tapi kamu menepiknya karena kamu rasa hal itu memang benar. Tapi ternyata kamu salah, hah bahkan aku yakin Haewon lebih mengerti itu." Haewon membulatkan mata saat melihat Lily memanggilnya.
"K-enapa aku?"
"Sudahlah, ouh ya jangan lagi berbuat hal tidak seperlunya karena itu akan membuang tenaga mu!" Ucapan Lily terhenti kala Chaewon berkata.
"Ly, belakangmu..." Lily langsung melotot saat tau hari ini masa datang bulannya, semua menjadi gelagapan karena mereka harus melakukan apa.
"A-ku ada pembalut." Ucap Jiwoo.
Tapp
"Jika tau masa siklusnya sekarang mengapa kau tidak antisipasi?" Suara berat itu membuat Lily mendongkak setelah sebuah jaket melilit di pinggangnya.
"Jake?" Gumamnya.
"Ya, kau pikir aku tidak peka sebenarnya aku sudah tau saat kau mengeluh di jalan, untung aku bawa jaket lebih." Ucapan itu membuat Lily merona karena malu sendiri.
Semua nampak melihat Lily dan Jake saling melempar kebingungan, sedekat itukah hubungan mereka sampai setiap hari selalu berduaan. Jiwoo seketika pergi meninggalkan tempat itu.
"Kita harus pulang!" Ucap Jake.
"Aku akan ganti pakaian saja, masa belum lama disini sudah pulang saja, kau saja kalau mau duluan, aku bisa pulang dengan Hee.."
"Ani! Aku ingin pulang artinya kau pun harus ikut, apakah harus aku jujur pada mereka tentang kita?" Seketika Lily bungkam, ia sungguh bingung dengan apa yang Jake lakukan.
"Shiro, itu terserah ku siapa kamu!" sewot Lily membuat Jake menggendong ala bridal style membuat Lily meronta di gendongannya.
"Lepas!!" Namun bukan Jake namanya jika menuruti kemauan orang yang sudah ditangannya itu sontak membuat atensi pengunjung Cafe menatap keduanya tak terkecuali kawan Jake dan Lily yang menganga.
...
Lily melipat kedua tangannya setelah duduk di sofa rumahnya, wajahnya sangat tidak dalam keadaan baik-baik saja setelah perlakuan Jake seenaknya.
"Masih marah pada Jake?" Tanya Lisa.
"Mama pikir saja banyak teman Lily yang melihat kami, bagaimana Lily gak kesal pada Hornet itu!" Lisa terkekeh.
"Ya niat dia baik biar kamu nyaman, masa mau disana dalam keadaan datang bulan pertama? Katanya perutnya sakit kan? Jake itu perhatian sama kamu." Lily melotot ke arah Lisa.
"Anak Mama siapa sih, yang dibela siapa jadi gak percaya Lily anak kandung disini!" Ucap Lily.
"Emang kamu itu terlahir dari buah jeruk makannya gak ada yang sayang sama kamu!" Mendengar pernyataan Jungkook Lily pun meninju perutnya hingga Jungkook melotot.
Bughh
"Papa ngeselin!" Jungkook mengusap perutnya walau tidak terlalu sakit.
"Honey liat, perut aku jadi gak kotak- kotak lagi karena anak kamu." Adu Jungkook pada Lisa.
"Lagian kamu bangunin singa yang lagi On, jadi kena sendiri kan?" Lily pun menarik Lisa.
"Mau kemana?"
" Lily mau bawa Mama cari papa baru! Haruto setuju kan?" Tanya Lily dan Haruto yang masih di gendongan Lisa berkedip dua kali.
"Yes dapet tambahan setuju!" Seru Lily membuat Jungkook melotot dan segera memeluk Lisa. "Ini istri Papa!" Lily menggeleng. "Ini Mama Lily sama Uto!" Kesal Lily.
....
Jake masih memakan masakan Art nya, nampak rumahnya sepi karena Jisoo dan Jin sedang pergi mengurusi pekerjaan mereka.
"Den Jake mau di siapkan apa sama Bibi?" Jake menggeleng.
"Jake kira Mom sudah bisa kembali sama Jake ternyata tidak sekalipun ia datang saat Jake menginginkan nya." Bibi mengelus kepala tuan mudanya.
"Percayalah hari ini memang belum saatnya tapi suatu saat Nyonya akan datang sendiri pada Aden asal Aden selalu menjadi anak baik dan penurut." Jake menghela nafas dan pergi menuju kamarnya.
Ia pun mengambil gitar lalu memainkan musik, ia selalu sengaja membuat lagu yang membuatnya tidak merasa kesal dan kesepian lagi, ia tidak pernah sekalipun melampiaskan pada hal lain, musik adalah tujuannya untuk menghilangkan kepala nya yang selalu berdenyut karena berbagai masalah keluarganya.
"Sampai kapan aku seperti ini, tidakkah ada yang bisa memberikan sandarannya padaku." Gumamnya dan memejamkan mata.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indeed Mate (Rookie)
FanfictieJeon Lily anak keluarga Jeon yang pindah dari negara A ke negara K,ia mulai bersekolah lagi di SMA yang terkenal di negara itu,ia gadis yang sedikit tomboi,terkadang Papa nya bersikap posesif semata untuk menjaga putri semata wayangnya. suatu ketika...