Setelah Lily sampai ia pun segera mencari papan pengumuman disana kelas akan di pecah lagi,setelah melihat kelasnya,matanya sangat lesu bagaimana tidak karena kini ia tidak sekelas dengan Jinni maupun Heesung.
"Lily!!!"teriak seorang gadis cantik.
"Jinni,kamu udah dapet kelasnya ya?"Jinni mengangguk,ia baru saja melihat papan pengumuman,ia merasa senang sekaligus sedih,sedih karena tidak bersama Lily dan senang bersama Heesung.
Jinni menepuk bahu Lily."Tenang aja,kelas kita sebelahan kok."Lily hanya mengangguk,mau minta Papa nya mengatur tempatnya ia tidak mau egois dan lebih baik mengikuti aturan sekolah saja.
Lily dengan lesu segera memasuki kelasnya disana ia menghela nafas lega karena ternyata ada Sunoo sehingga ia masih memiliki teman dekat disana."Sunoo aku duduk denganmu ya?"Sunoo dengan senang menunduk.
Tak lama datang guru dan segera memperkenalkan sebagai wali kelas mereka,Lily senang karena wali kelasnya adalah Ibu Jieun guru yang sudah mengenalnya.
"Baiklah perkenalkan nama ibu adalah Lee Jieun panggil Bu Ji saja ya biar kalian lebih akrab,di kelas Sains 11 ini ibu akan menjadi wali kelas kalian,mohon perkenalkan nama kalian mulai dari kamu!"tunjuknya pada seorang siswa.
"Namaku Jake."setelah itu Jake duduk kembali,Lily melotot karena apa,dia baru sadar pria itu duduk di paling depan,namun kenapa tadi ia tidak sadar itu.
Sampailah perkenalan pada Lily,namun ia masih melihat Jake yang ada di kursi paling depan ujung,dekat dengan pintu masuk,Sunoo menyenggol Lily hingga gadis itu terkesiap."Apa ada yang menganggu mu?"Lily menggeleng.
"Ouh kamu Jeon Lily bukan?Ah ibu sangat kenal kamu,ouh ya ini salah satu anak murid ibu waktu kelas 10 dia anak berprestasi,banyaklah bermain dengannya agar kalian ketularan pintarnya,Baik Lily ayo perkenalkan dirimu!"Lily sedikit gugup karena dengan enteng Jake menatap ke arahnya.
"Eumm...Hai namaku Jeon Lily panggil Lily saja Terimakasih."setelah itu ia pun duduk,matanya tak lepas dari Jake yang mengamatinya.
"Baiklah setelah perkenalan semuanya,hari pertama akan masuk guru fisika jadi kalian ikuti dengan baik,jadwal akan menyusul di Mading jadi selamat belajar!"semua mengangguk.
Plukkk
Sebuah kertas mengarah ke arah Lily membuat gadis itu mengaduh,namun karena penasaran ia pun membukanya "ANNYEONG BERUANG!" Lily menatap ke arah Jake yang menyeringai.
Brekk
Lily tepat mengenai wajah Jake yang mengejeknya,dan berhasil membuatnya tertawa puas."ANNYEONG HORNET SI BABU!" Jake mengepalkan tangan bisa-bisanya gadis itu menganggapnya babu.
Saat ia hendak melempar kembali kertas itu seorang guru mencegahnya dan mengambilnya,guru fisika mereka bernama Bambam.
Ia membuka kertas itu."Sialan kau Beruang??"ujarnya membuat semua anak kelas menunduk takut.
"Siapa disini yang namanya beruang?"ucap Bambam.
Semua tidak menjawab tau saja jika Bambam adalah salah satu guru killer ada yang membantah maka jangan salahkan esoknya kau akan bergadang demi mengerjakan tugas berat.
"Jika tidak ada yang menjawab maka..."namun seseorang bersuara.
"Dia!"tunjuk seorang gadis bernama Jiwoo pada gadis bernama Sullyoon membuat semua orang menatap sengit pada Sullyoon.
"Benar kamu yang bernama beruang?"Sullyoon gemetar membuat Lily mengepalkan tangannya,karena melihat orang lain memfitnah orang yang bukan bersalah.
"Sseam,saya yang dimaksud pria hornet itu!"Lily dengan berani mengangkat tangan,masa bodo dengan tugas ia terlalu pintar untuk hukuman itu.
Bambam menyipitkan mata menatap Lily dan Jake,ia akui keduanya adalah murid berprestasi jadi tidak aneh jika ia harus menghukum muridnya dengan tugas sekolah.
"Hornet??haish kalian benar-benar anak milenial,bagus sekarang berdiri ke depan!"ucap Bambam tanpa bantahan,dengan pasrah Lily dan Jake ke depan membuat semua orang merasa puas dan juga iri pada Lily.
Bambam berdiri melihat keduanya."Haish siapa sih orang tua kalian,kenapa kalian begitu cantik dan tampan,bapak jadi iri."ucap Bambam membuat semua terkejut,bukannya dimarahi malah di puji.
"Tentu saja orang tua.."karena ucapan mereka berbarengan mereka terdiam saling menatap lalu menggeleng.
"Benih tidak akan membohongi..."lagi,mereka mengatakan bersamaan membuat Lily dan Jake sama-sama geram,Sunoo disana merasa sahabatnya telah mendapatkan pangeran.
"Oke kalian benar-benar berjodoh,sekarang cari toilet dan bersihkan setelah jam pelajaran Sseam selesai Sseam akan liat hasil kerja kalian!"Jake menolak langsung,mana ada pria sepertinya menjadi pembersih.
"Tidak bisa Sseam,beri saja tugas yang lain,mungkin mengerjakan 100 halaman?"ucap Jake.
"Terlalu mudah,sebaiknya ikuti apa keinginan Sseam kalau tidak hukumannya akan bertambah dengan..."sebelum itu Lily menyela.
"Stop,baik Sseam kami akan mengerjakannya!"Lily segera menarik Jake keluar,jika Jake terus menyela bisa jadi mereka berakhir membersihkan satu sekolah.
"Lepaskan!"ucap Jake dingin.
"Cih,jangan mentang-mentang dulu udah menyelamatkan nyawaku kau menjadi orang yang paling aku segani,kau tetap babu ku sekarang bersihkan toiletnya!"ucap Lily tegas.
"Tidak, Sseam Bambam meminta kita buka aku saja!"ucap Jake.
"Ani, tetap saja disini aku yang mampu mengatur kondisi, lakukan saja!"kesal Lily langsung pergi,namun bukan Jake jika ia tidak penasaran,matanya membulat kala Lily menaiki dinding sekolah belakang.
"Kau mau bolos?"ucap Jake dengan wajah garang.
"Iya,masalah?lebih baik kau bersihkan dari pada kena marah Sseam Bambam!"Lily langsung melompat tanpa takut, Jake kalut sendiri melihatnya, ia melihat sekeliling dan kosong, ia pun ikut memanjat, setelah turun alangkah terkejutnya melihat banyak orang berdagang.
"Yakk, sudah ku bilang lakukan tugasmu!" kesal Lily.
"Tidak bisa, jika aku kena hukum kau juga harus merasakan!" Lily berdecih lalu,tatapan matanya tertuju pada gantungan kunci.
"Ajeossi gantungan ini berapa?"tanya Lily.
"Hanya 1000 won saja."mendengar itu Lily terkejut sungguh murah ia segera memborong 10.
"Hornet bayarkan belanjaan ku!"Jake yang mendengar itu terkejut,siapa yang beli siapa yang membayar,segera Jake membayar karena malu dilihat orang lain.
"Lihat pasangan anak muda itu,sangat sosweet."mendengar itu Lily menyeringai.
"Changi bisakah aku membeli beberapa makanan pedas itu?"dengan wajah memohon nya,Jake sendiri bergidik ngeri. Namun ia sadar Lily sengaja dan akhirnya dia menurut saja membuat Lily senang.
Dan berakhir mereka duduk di kursi taman,sebuah gelang melingkar di tangan Jake dan itu adalah ulah Lily."Sebagai tanda terimakasih ku aku hadiahkan gelang ini hihihi."Jake berdecih melihat gelang bergambar lebah hitam,mungkin sejenis hornet,gila apakah gadis itu memang sengaja?
"Nampaknya hadiah itu bersumber dari uangku Nona."sindir Jake.
"Anggap saja aku membalasnya karena yang membelinya aku walau uangnya darimu."Jake enggan membalas percuma!
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indeed Mate (Rookie)
FanfictionJeon Lily anak keluarga Jeon yang pindah dari negara A ke negara K,ia mulai bersekolah lagi di SMA yang terkenal di negara itu,ia gadis yang sedikit tomboi,terkadang Papa nya bersikap posesif semata untuk menjaga putri semata wayangnya. suatu ketika...