Semua melihat ke arah Lily yang berteriak,dengan langkah percaya diri Lily mendekati pria berbadan besar itu dan melepaskan cengkraman pada pakaian Mingyu.
"Berapa hutang mereka paman?"tanya Lily.
"Cih apa kau pikir hutang mereka kecil?10 Juta!"Lily pun mengeluarkan lembar cek dan menuliskan 20 Juta membuat pria itu tercengang.
"Ingat aku kembalikan 2 kali lipat,jangan pernah datang lagi ke sini jika tidak kau akan dituntut Ajeossi!"pria itu tertawa dan segera mengambil cek itu.
"Hahaha....baiklah,bukannya dari kemarin."setelah kepergian pria itu Lily membantu Mingyu berdiri.
"Ajeossi baik-baik saja?"tanya Lily.
Mereka pun duduk dan Mingyu langsung di obati oleh Tzuyu,Lily melihatnya begitu prihatin atas masalah keluarga ini,pantas saja Heesung sangat giat mencari uang.
"Appa, Eomma ,hutang apa yang kalian pinjam kenapa tidak beri tahu Hee?"tanya Heesung dengan wajah datar.
"Maaf Boy,bukan maksud kami menyembunyikannya tapi yang harus kamu tau bahwa semua ini demi kelanjutan pendidikan mu nak."ucap Tzuyu memberi pengertian.
"Nak Lily terimakasih telah membantu kami,tapi bagaimana cara kamu memiliki uang itu?"Lily tersenyum.
"Tenang saja Bi,uangnya Lily dapat dari Papa jadi tidak perlu sungkan,Lily memberinya ikhlas anggap sebagai rasa persaudaraan."Tzuyu senang mendengarnya melihat usia Lily seharusnya bagi gadis kaya tidaklah mereka tidak akan perduli pada rakyat biasa.
"Ly suatu saat uangnya akan aku ganti."ucap Heesung.
"Sudah aku bilang tidak perlu karena aku membantu memang tulus."Heesung senang memiliki teman sebaik Lily.
....
Di mansion Jungkook menunggu kepulangan putrinya.
"Dari mana putri Papa?"tanya Jungkook dengan wajah datar,sedangkan Lily datang bersama Heesung.
"Annyeong Hasimnika Ajeossi..Ajumma, saya datang untuk mengantarkan Lily."ucap Heesung dengan sopan.
"Siapa kamu?"dengan nada dinginnya membuat bulu kuduk Heesung merinding,bayangkan saja wajah dingin dengan suara berat nya membuat Heesung menjadi takut dan ciut.
"S-saya..."sebelum itu Lily langsung menyelanya.
"Dia tetangga kita Pa."jawab Lily.
"Eh temen kamu ya Ly,wah Mama bahagia jika kamu sudah ada teman,nak ayo masuk!"ajak Lisa namun Heesung menggeleng.
"Mianhae Ajumma, kebetulan Heesung ada keperluan lain,lain kali saja."Lisa tersenyum dan mengangguk Heesung segera pergi setelah berpamitan.
Mereka pun masuk sedangkan Lily kini duduk di hadapan Mama dan Papa nya,sepertinya ini hari yang kurang beruntung ia pikir Papanya akan pulang malam tapi sore jam 4 saja sudah berdiri di depan mansion.
"Pacar kamu?"ucapan Jungkook sontak membuat Lily membulatkan mata.
"Eh mana ada Pa,baru juga bertemu."Jungkook menatap curiga sedangkan Lily nampak biasa saja,Lisa tau jika keduanya dalam keadaan serius.
"Lily kenapa bisa kamu kesana,Kapan kalian berkenalan,kita baru disini dan Mama gak bisa langsung bebasin kamu gitu aja bergaul."Lily mengangguk.
"Ayolah Ma,Lily udah remaja masa iya Lily gak boleh temenan,apalagi sama tetangga dan Papa mana mungkin Lily pacaran bahkan baru mengenalnya."ucap Lily.
"Lalu tagihan 20 juta buat apa,bukannya kamu bilang mau jalan-jalan terus kamu pulang sama dia?kamu mau menipu Papa?"tanya Jungkook.
"Ah itu Pa,Papa salah faham jadi gini Lily kesana terus ada beberapa orang menagih utang pada Ajeossi Mingyu Appanya Heesung,Lily tau ajaran Papa dan Mama harus bersikap dermawan ya Lily gunain Cek dari Papa buat bayar utang mereka."Lisa dan Jungkook saling memandang,mereka bangga mendengarnya.
"Ah anak Mama baik sekali,memang utang apa sampai sebanyak itu baby?"tanya Lisa.
"Jadi keluarga Heesung itu punya utang karena Ajeossi Mingyu sering meminjam untuk biaya pendidikan putranya dan hal itu mengakibatkan setiap saat rentenir datang menagih uangnya."ucap Lily.
"Sayang,gimana kalau kamu biayain Heesung sampai tamat sekolah,aku kasihan melihatnya begitu kesulitan."ucap Lisa memohon.
"Aku akan datang kerumahnya nanti,jika dia anak yang pintar aku akan membiayai dia sampai benar tamat dan kesungguhannya menempuh pendidikan,aku tidak mau hanya karena kasihan tapi dia tidak benar-benar memanfaatkannya aku tidak akan membantu."Lisa mengerti,suaminya adalah pria yang benar-benar berpikir ke depan sehingga apapun akan diperhitungkan agar kedepannya lancar.
...
Di meja makan.
"Kamu melanjutkan sekolah dimana Son?"tanya Jin sambil menunggu hidangannya datang.
"Dimana saja."ucap Jake dengan tanpa menolehkan wajahnya membuat Jin menghela nafas.
"Bagaimana jika di Alfa Senior High school?"tanya Jin dan Jake hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan,ia sudah bosan harus memilih dimana saja asal segera lulus.
"Baiklah Dad akan daftarkan kesana."ucap Jin.
"Dimana Mom?"tanya Jake.
"Mom sedang istirahat."Jake mengangguk kembali tanpa menoleh.
"Apa kau sedang menghindari Dad?"Jake tidak menggubris pertanyaan tidak diinginkannya akhirnya dipertanyakan.
"Son?"Jake membanting sendok dan pergi keatas kamar,cukup dia mendapati banyak pertanyaan ia muak,tidak bisakah ada kedamaian di hidupnya ia benci dengan kehidupannya.
Chat.
Jay
Bro,besok nongkrong yuk katanya ada alkohol keluaran terbaruJake
Sorry gue gak moodJay
Ayolah bro kapan kan kita minum lagi,Dad pasti gak akan marah yakin padakuJake
Entahlah besok lihat saja!Jay
Oke ditunggu kabarnyaBeberapa menit sebelum ia ke kamar mandi sebuah dering ponsel masuk membuat Jake mengangkat alis karena tidak tau nomor siapa yang menelpon padahal ponselnya baru,ouh ya ia lupa jika ia sudah mengganti ponselnya karena hilang,tidak apa walau kehilangan ponsel senilai 20 juta,ia mengganti dengan yang lebih mahal lagi.
"Hallo?"ucap Jake.
"Siapa yang memberi nomor ponselku?"dengan wajah mengeratkan rahangnya.
Tutt
Jake
JAY SIALAN,NGAPAI MEMBERI NOMOR PONSELKU HAH KEPARAT!!Read
Jake membanting ponselnya,mana bisa semudah itu temannya memberikan ponsel pada gadis j*lang itu,ia menghela nafas geram bukannya memberi solusi malah mencari masalah memang Jay tidak tau malu,andai ia bisa kasar sudah ia potong menjadi dua bagian tubuh sahabat kecilnya.
Andai saja dirinya memiliki orang yang tepat memberinya ruang untuk berkeluh kesa tapi tidak,sampai detik ini ia tidak di beri jawaban
....
Kini seorang gadis tengah duduk ditepi jendela sambil menatap bulan yang bersinar dengan sempurna.
"Tuhan,bolehkah kau memberi masalah jodohku padaku ah maksudnya agar dia tidak terbebani,mungkinkah Heesung jodohku sehingga aku bisa membantunya,Tuhan aku tidak tau siapa jodohku tapi aku ingin kini dia sedang menunggu seseorang menyelesaikan masalahnya."gumam Lily hingga matanya menatap seorang pemuda yang dikenalnya.
"Heesung???"Lily langsung mengambil jaketnya dan segera keluar seperti malam sebelumnya,melihat kamar orang tuanya yang tertutup membuatnya tidak khawatir jika dimarahi.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indeed Mate (Rookie)
Fiksi PenggemarJeon Lily anak keluarga Jeon yang pindah dari negara A ke negara K,ia mulai bersekolah lagi di SMA yang terkenal di negara itu,ia gadis yang sedikit tomboi,terkadang Papa nya bersikap posesif semata untuk menjaga putri semata wayangnya. suatu ketika...