Jake & Lily

124 9 0
                                    

"Neo michyeoss-eo? menarik ku kesini dengan menyeret layaknya hewan, lalu bertanya aku belajar dari siapa, Hornet michyeoss-eo!!" Saat Lily hendak kabur Jake malah semakin menghimpitnya membuat Lily menjadi ketakutan sendiri.

Jake lalu berbisik tepat di pinggir telinga Lily. "Jangan membuatku semakin ingin bertindak jauh, katakan saja, palli!" Lily tidak menoleh karena jika sampai ia menoleh bisa langsung bibirnya mencium pria itu.

"Aa...baiklah lepaskan dulu, bagaimana jika ada yang lewat!" Dengan perlahan Jake menjauh lalu menyaku kedua tangannya ke celana lalu menunggu Lily.

Lily melirik sebentar lalu menginjak kaki Jake dengan keras hingga pria itu terpekik sakit. "Jika berhasil ambil jepitan kepalaku akan aku beri tahu, dahh!!" Lily segera berlari sebelum pria itu mengejarnya.

"Sial!" Jake segera berlari hingga mereka pun saling berlarian di koridor sekolah membuat beberapa murid yang ada di luar menatap mereka penuh kebingungan.

Lily menengok dan membulatkan mata saat Jake masih mengejarnya, Lily segera berlari ke bawah tangga lalu setelah itu ia berada di tengah lapang membuat ia memutar cara agar terhindar dari kejaran Jake.

Sullyoon menatap ke arah pintu 5 menit lagi akan di mulai pelajaran mereka tapi Lily tidak ada juga Jake pria yang melawan Lily basket apakah mereka dalam masalah.

Jinni kini mengetuk bangkunya. "Apa yang kamu pikirkan?" Pertanyaan Heesung padanya membuat Jinni kelabakan.

"Ah itu....aku hanya kepikiran tentang ke cafe Sunoo karena aku dengar Lily akan bareng dengan Jake." Heesung nampak mengubah mimik wajahnya setelah mendengar ucapannya.

Jinni melihat Jake yang mengejar Lily dari atas kelas. "Hee bukankah itu Jake dan Lily??" Seketika Heesung yang ada di sebelah jendela melihat ke arah luar dan benar saja Lily tengah berlari menjauhi Jake.

"Sial, dia tidak berhenti mengejar ku!" Gumam Lily, lalu ia pun berlari semakin cepat, menengok kemana ia akan kembali melangkah, ia lalu tersenyum miring saat ia sudah ada di target segera ia menendang air pel hingga.

Bughhh

Jake terjatuh karena kakinya terpeleset air pel yang licin, Lily tertawa melihatnya. "HAHAHA...Sangat cocok dengan posisimu hornet mencium lantai hahaha..." Jake mengepalkan tangan dan hendak berdiri namun kembali jatuh karena terlalu licin.

"Lily, Jake!!" Mendengar suara wali kelas mereka Lily dan Jake menengok ke arah nya dan saling bungkam.

"Ib-u Ji." Ucap Lily gugup.

"Huh, masih kurang orang tua kalian Ibu panggil? Masih mau main-main sama peringatan sekolah? Termasuk kamu Lily, apakah kamu tidak tau karena kamu berlari salah satu anak perpustakaan kacamatanya jatuh sampai retak!" Lily membulatkan mata, ia tidak tau jika itu terjadi.

"Ah maafkan saya Bu, saya akan datang padanya setelah ini." Jieun menghela nafas.

"Pulang sekolah kalian datang ke ruang Ibu!" Lily mengangguk, ia lalu menengok ke arah Jake yang masih berusaha berdiri.

Lily mengulurkan tangannya, Jake hendak menolak namun ia memang butuh bantuan saat tangannya telah menggapai Lily namun gadis itu malah melepasnya hingga ke 3 kalinya Jake jatuh ke lantai basa itu.

Bughh

"Shit!"

"Upss..sorry tanganku keram saat menyentuh mu besok akan aku periksakan apakah aku alergi atau memang anti Jake." Mendengar itu Jake menatap tajam pada Lily yang sudah pergi meninggalkannya sendiri.

Lily pun melihat Jay yang ada di sana. "JAY tolong sahabatmu, dia menangis di koridor sana!" Jay yang kaget mendengar bos nya menangis segera pergi, mengapa Jake bisa menangis karena seumur hidupnya tidak pernah ia melihat Jake menangis, mungkin sekarang waktunya ia harus mengabadikan moment itu."

Indeed Mate (Rookie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang