Heesung dan Yoshi berhasil mengambil barang mereka dan sebuah kotak harta Karun mereka ambil."Dahannya tinggi sebaiknya kau ambil biar aku yang memanjat kau di bawahku!"ucap Heesung dan Yoshi mengangguk.
Namun kurang beruntung karena ternyata pohon itu sepanjang 3 orang dan akhirnya mereka harus meminta salah satu dari perempuan itu untuk naik kembali.
"Aku tidak mau!"ucap Jinni menolak ia takut ketinggian.
"Aku juga, aku tidak bisa kalian tau jika aku stres aku akan mimisan bagaimana jika aku jatuh kebawah dan pingsan?"tanya Ningning membuat kedua pria itu nampak kebingungan.
"Jika saja Lily mengambil barang pertama dia kan ahli panjat."gumam Heesung membuat Jinni menatapnya.
"Aku akan coba,tapi tolong teriakkan aku 'Bisa' karena hanya itu cara agar aku melewati rasa takut."Heesung teringat saat itu Jinni di gendongannya dan ia samar mendengar aku bisa aku bisa apa mungkin itu yang dimaksud gadis itu."Baiklah."Jinni menatap percaya diri ia pun berpijak ke bahu Heesung.
"Jinni kamu bisa, Jinni ayo kamu bisa Hwaiting!!"teriak Ningning berulang,dan benar saja Jinni berhasil dan kini dirinya tersenyum namun Yoshi yang ceroboh menginjak bahu ujung Heesung akhirnya mereka terjatuh membuat Jinni bergelantungan karena tidak ada pijakan.
"Aaaa....hiks...tolong!"teriaknya ketakutan,Heesung dan Yoshi terkejut melihat Jinni menangis ketakutan.
"Sial!"gumam Heesung,cerobohnya ia sampai melupakan Jinni yang masih diatas,segera Heesung mendekati Jinni.
"Jinni lempar dulu benda itu!"Jinni yang masih takut mau tidak mau melempar itu hingga Yoshi berhasil mendapatkannya."Heesung,waktu kita tidak banyak,aku dan Ningning akan ke kemah kamu bisa diandalkan untuk membantu Jinni?"Heesung menghela nafas dan mengangguk.
Yoshi dan Ningning akhirnya kembali ke kemah dengan barang mereka."Jinni jatuhkan tubuhmu!"Jinni menggeleng ia sangat takut hingga wajahnya sekarang pucat.
"Percayalah aku akan menangkap mu!"Jinni menggenggam erat dahan pohon masih bimbang."Kajja, Jinni kamu pasti bisa!"ucap Heesung hingga Jinni melepaskan dan terhempas ke bawah."Aaaa!!"teriaknya.
Happ
"Apakah kau terluka?"Jinni membuka matanya,ternyata ia sudah ada di gendongan Heesung,mereka saling memandang,wajah Heesung sungguh tampan dari dekat namun Jinni tersadar dan ia pun berdiri."Khamsahamnida Hee, kau tidak meninggalkan aku."Heesung tersenyum.
Ia memegang pundak Jinni hingga gadis itu tertegun."Kita satu tim, yang namanya tim harus kompak dan aku tidak akan berlaku egois hanya untuk mementingkan kemenangan, yang penting semua tim selamat Arra?"Jinni sekali lagi terkesima dengan semua apa yang dikatakan Heesung.
...
Sedangkan Lily masih saja menghiraukan teriakan Jake, ia kepalang kesal candaannya begitu keterlaluan, bagaimana jika ia patah tulang karena jatuh ke lubang itu.
"Heh gadis beruang!!" teriaknya.
"Heh beruang!!" teriak Jake mencoba mengejar Lily yang entah akan kemana.
Setelah di tepi tebing baru Lily diam disana."Heh sudah tidak ada jalan keluarkan,sekarang lebih baik kita kembali!"Lily terdiam.
"Gadis beruang??"tanya Jake menghampiri.
"CK,apaan sih gadis beruang,gadis beruang dasar Hornet!"teriak Lily kesal.
"Apa kau bilang,Dasar BERUANG!!"teriak Jake.
"HORNET!!"Teriak Lily.
"BERUANG!!"Teriak Jake tak mau kalah.
Grrrrrr
Mereka seketika terdiam dan melihat ke sekeliling hutan dan ternyata disana suara itu datang dari dekat mereka,Lily langsung bersembunyi di belakang Jake ingatlah dia adalah penakut serangga dan hewan buas.
"Hey jangan menyentuh ku!"Jake hendak pergi tetapi Lily segera memegang tangan pemuda itu.
"HORNET!!Kau dilarang meninggalkanku."Ucap Lily.
"Siapa kau?"tanya Jake sambil berdecih.
"Kau sudah melanggar janji dengan berbicara denganku,maka sekarang kau babu ku,ku perintahkan diam disini!"Jake membulatkan mata,ia lupa akan perjanjian itu.
"Tapi kau juga berbicara padaku!"tekan Jake.
"Karena kau yang duluan memanggilku, Hornet!sekarang jaga diri ku awas saja kau tinggalkan!"Jake mengacak rambut frustasi hingga sesuatu berbulu mendekati Lily dan nampak mengelilingi kakinya.
"Heemmmm.....Ho-rnet i-tu di kakiku ada apa??"ujar Lily dengan suara gemetar membuat Jake menatap bingung,lalu ia melihat hewan apa itu,Jake tersenyum jahil.
"Ouh Astaga itu kan hewan berbahaya!!"seketika Wajah Lily pucat mendengarnya,ia pun meneteskan air mata tanpa suara membuat Jake merubah mimik wajahnya menjadi iba.
"I-itu...itu hanya kucing Ly."Lily pun menoleh ke bawah dan bernafas lega lalu pandangannya menatap Jake dengan wajah merah menahan marah,ia mengepalkan tangan dan...
Bughh
"Hornet,berani sekali kau menipuku sialan."Jake memegang hidungnya yang mimisan sial dia sangat malu karena tinjuan gadis didepannya hingga mimisan segala.
"Beraninya kau memukulku,akan ku balas lebih parah!"Lily melipat kedua tangannya."Hello babu,apa kau sudah lupa dengan jabatan mu berani kau melukaiku maka kau juga akan menerima akibat yang lebih fatal!"Lily pun segera pergi diikuti Jake mereka menatap sekeliling.
Hari sudah semakin sore dan mereka mulai bingung dengan jalan yang diambil."Kita tersesat!"ucap Lily.
"Kau sih pake marah seperti beruang saja jadi aku juga yang kena."Lily mengepalkan tangan membuat Jake mundur selangkah."Tau takut,udah sekarang lebih baik kita hubungi yang lain saja."Jake mengangguk,ia segera mengeluarkan ponselnya namun ternyata disana tidak ada sinyal sama sekali membuat mereka frustasi.
"Mama,Papa tolong Lily!!"teriak Lily.
Prangg
"Astaga kau kenapa honey?"tanya Jungkook dengan terkejut pasalnya istrinya tiba-tiba menjatuhkan gelas.
"Lily,sayang coba kamu tanya keadaan putri kita pada Heesung firasat ku tidak enak tentang putri kita."Jungkook mengangguk,ia segera menghubungi ponsel Heesung.
"Ya Ajeossi?"tanya Heesung di sebrang sana.
"Apa Lily bersamamu?"tanya Jungkook,Heesung menatap kelompok mereka tapi yang belum datang hanya kelompok Lily.
"Eumm untuk sekarang Hee belum bisa mengabari,kami sedang ada kegiatan kelompok,kebetulan Lily sedang bersama teman Heesung yang lain untuk mencari barang,mungkin sebentar lagi mereka akan sampai Ajeossi."Jungkook menghela nafas.
"Baiklah, kabari Ajeossi jika sudah ada Lily."Heesung pun mematikan ponselnya.
"Bagaimana??"tanya Lisa.
"Putri kita sedang melakukan kegiatan kelompok mungkin mencari barang begitu katanya dia dan Heesung berbeda kelompok,mungkin mereka sedang menunggu putri kita,jangan khawatir pasti Lily tidak nakal disana,dia pasti baik-baik saja."Ucap Jungkook menenangkan.
"Entahlah Say,tapi firasat ku tidak enak mengenai putri kita hiks..."Jungkook mengelus pundak istrinya memberikan rasa kepercayaan bahwa putrinya tidak apa-apa walau ia pun sedikit takut jika putri semata wayangnya terluka.
...
Tak lama datang Niki, Junghwan dan juga Asahi membuat kelompok mereka mendapat barang yang diperlukan.
"Baiklah waktu pencarian berakhir dengan kelompok 17 menjadi pemenangnya,selamat!! Silahkan Heesung kau perwakilan mengambil mendali nya." Semua bertepuk tangan,tapi tidak dengan Heesung yang gusar karena Lily dan Jake belum kembali,apalagi Niki bilang ia mengira Lily dan Jake sudah kembali.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indeed Mate (Rookie)
Hayran KurguJeon Lily anak keluarga Jeon yang pindah dari negara A ke negara K,ia mulai bersekolah lagi di SMA yang terkenal di negara itu,ia gadis yang sedikit tomboi,terkadang Papa nya bersikap posesif semata untuk menjaga putri semata wayangnya. suatu ketika...