Jeon Lily anak keluarga Jeon yang pindah dari negara A ke negara K,ia mulai bersekolah lagi di SMA yang terkenal di negara itu,ia gadis yang sedikit tomboi,terkadang Papa nya bersikap posesif semata untuk menjaga putri semata wayangnya.
suatu ketika...
Beberapa bulan kemudian, mereka sudah semakin dekat, bahkan keluarga mereka sudah tau jika keduanya sudah saling mengungkapkan.
"Lily, roti ku tidak enak." Ucapnya dengan memelas.
"Astaga, apanya yang tidak itu sangat baru dibuka, aku pun memakannya!" Jake kesal karena Lily tidak peka.
"Lily, aku makan milikmu saja ya?" Lily langsung memasukkan sisa rotinya ke dalam mulut membuat Jake menatap kesal.
"Hwaa...aku ingin yang sepertimu." Rengek nya.
"Apa kau gila, bahkan punyamu dan punyaku memakai selai yang sama, lalu apa bedanya?" Jake cemberut dan membuang muka. "Kau biasanya menyiapkannya untukku, tapi mengapa sekarang kau malah mengabaikannya." Mendengar itu Lily gemas sendiri.
"Kau punya tangan, gunakan dengan benar!"
Jake menatap penuh memohon. "Tolonglah, aku sangat menginginkannya, perutku lapar baby." Wajah Lily langsung merona mendengarnya, astaga ini sangat keterlaluan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jake masih mempertahankan ekspresi wajahnya membuat Lily tidak tahan dan akhirnya menyiapkannya membuat Jake senang bukan main.
"Makanlah yang banyak, kau semakin kurus!" Jake menatap bingung.
"Yang ada semakin sexy, kau sendiri pernah melihatnya bukan? Aku selalu melakukan gym." Wajah Lily merona mendengar itu. "Aku tidak!" Jake terkekeh lalu ia menyeringai.
"Bagaimana jika aku membuktikannya?" Hendak membuka pakaiannya Lily langsung menutupnya dengan keras.
"Kau tidak tau malu! Astaga bisanya aku terpengaruh oleh rayuan buaya sepertimu!" Ucapnya tidak habis fikir.
"Tentu saja, tidak ada yang bisa menolak pesona ku baby." Lily menatap tajam. "Sudah beberapa kali aku bilang jangan menyebutku baby! Itu khusus untuk panggilan orang tuaku." Jake bergidik acuh. "Sama saja, kau tetap baby bagiku, aku tidak bisa berhenti gemas denganmu." Sudahlah tidak akan ada hentinya Jake jika sudah membual.
Tiba-tiba dering ponsel membuatnya mengalihkan atensi, melihat siapa yang memberikan pesan pada ponselnya Jake langsung menyimpannya kembali ponselnya.
"Kita berangkat sekarang!" Lily mengangguk dan segera berkemas.
Setelah tiba di pekarangan sekolah, Lily turun namun Jake malah membalikkan motornya membuat Lily bingung. "Kau mau kemana?" Jake kemudian turun dari motor menangkup wajah Lily dan tersenyum manis.
"Ada satu hal yang perlu aku lakukan, aku akan kembali nanti, jangan khawatir ini tidak akan lama." Ucap Jake.
"Hmm, baiklah, tapi apa kau mau menitip absen?" Jake menggeleng.
"Jay yang akan mengurusnya, kau belajar dengan benar, jangan lupa jika kau belum kembali saat istirahat kau harus makan bersama yang lain, mengerti?" Lily mengangguk.