Seatap

65 7 0
                                    

"Kalian..." Mendengar itu Jake dan Lily masih diam mencerna karena mungkin syok berat, sedangkan Jinni dan teman Jake saling menatap kebingungan.

"Apakah kalian sudah melewatkan sesuatu?" Tanya Jay.

"Apakah kalian baru saja jadian?" Tanya Jiwoo.

Lily pun yang sudah sadar turun dari gendongan Jake dan merapihkan penampilannya, sedangkan Jake memasang wajah datar. "Kalian terlalu kepo dengan urusan orang." Jake pun segera pergi membuat temannya berlari mengejar.

"Apakah kau dengan beruangmu..." Goda Sunghoon.

"Beruang apa? Dia bukan milikku pabo." Sunghoon tertawa melihat wajah temannya menahan kesal.

"Kau terlihat romantis." Timpal Jungwon.

"Bahkan seperti air dan api yang tidak bisa bersatu, apa namanya romantis? Cih." Kesal Jake.

"Kurasa tidak salah kalian bersama, yang satu dingin yang satu cerewet UMM sangat melengkapi." Jake menatap horor pada Jay.

...

"Jinni sudahlah jangan cemberut begitu, Lily adalah sahabat kita, jangan jadikan rasa cintamu memecahkan persahabatan kalian." Ucap Sullyoon.

"Tapi aku menyukai Heesung, kami sebangku dan itu jelas membuatku merasa lebih mudah tapi saat tau Lily pacaran dengan Hee aku merasa kecewa, haruskah aku mundur?" Tanya Jinni.

"Aku rasa."

"Hajiman (tapi), bukankah Lily terlihat bersama dengan Jake?"

"Tidak, mereka memang musuh tapi Lily menyukai Hee."

"Baiklah aku akan mengalah demi sahabatku, aku masih bisa mencintai yang lain, biarlah Hee menjadi milik Lily." Dengan senyum getir.

Lily yang baru selesai dari kamar mandi tak sengaja mendengar itu semua, ia mengepalkan tangan, jadi selama ini Jinni menyukai Hee mengapa dia tidak pernah berkata jujur disini Lily tidak akan menerima itu, ia menghela nafas.

Cklek

"Ah Lily kau sudah selesai?" Tanya Jinni.

"Loh yang lain kemana?"

"Ouh mereka lagi pesen makan sebelum bis sekolah berangkat untuk pulang." Lily mengangguk paham.

"Aku tau, sebenarnya kamu lebih pantas bersama Hee, aku masih belum pantas bersanding dengan pria baik itu." Batin Lily.

....

Di rumah.

"Lily, Mama sudah sepakat dengan Tante Jisoo bahwa kamu dan Jake akan tinggal satu atap." Lily membulatkan mata.

"APA!! Mam it's a ridiculous thing even monkeys laugh at the absurd news." Namun Lisa menggeleng pertanda perkataan putrinya adalah salah.

"Tidak, kami tidak mungkin melakukannya jika kalian tidak akan cocok, dan Mama tau dari Papa bahwa kamu pacaran dengan Hee, apa benar?" Lily menunduk.

Lisa menghela nafas dan mengelus surai putrinya. "Baby, dengerin Mama sekali saja, jangan menjadi gadis egois kamu sudah tau jika kamu saat ini dalam sebuah hubungan, walau memang bukan keinginanmu tapi jika sudah terjadi hargailah, Mama tidak pernah mengajarkan padamu menjadi gadis yang egois, apakah Jake melakukan hal yang sama? Tidak kan, untung saja Tante Jisoo belum tau kebenarannya, Mama harap kamu bisa tegas memilih keputusan, hargai Tante Jisoo atau lepaskan Heesung demi cinta monyet mu." Lily terdiam.

"Itu bukan cinta monyet Ma!"

Lisa tersenyum dan mensejajarkan wajahnya. "Kamu tau perkataan kamu persis seperti dulu bagaimana Mama mengatakan hal yang sama pada Nenek mu, tapi dengan ke keras kepalanya Mama akhirnya Mama tidak bersamanya dan malah bersama Papa mu." Ucap Lisa.

Indeed Mate (Rookie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang