Olimpiade

82 8 0
                                        

Sorakan kian terdengar jelas membuat para siswa yang berpartisipasi menjadi sedikit gugup karena lawan mereka bukanlah orang yang bisa di remehkan.

Terdengar keributan di belakang panggung karena acara belum dimulai. "Astaga Lily, Jake apa yang kalian debatkan?" Tanya Jieun.

"Lily tidak mau dengan dia!" Tunjuk Lily.

"Kenapa?"

"Dia menyebalkan Bu, masa dia bilang jika aku tidak mampu melewati perlombaan ini karena sedang dilema, ayolah Bu aku tidak secengeng itu." Jieun menatap bingung.

"Dia berpacaran dengmmmm..." Lily segera membungkam mulut Jake sebelum ucapan pria itu membuat bencana.

"Maksud dia dilema melihat drakor yang lagi pacaran dan putus." Jieun menggeleng.

"Kalian ini, yasudah jangan bertengkar lagi Ibu harap kalian menampilkan yang terbaik untuk sekolah." Lily mengangguk, setelah kepergian Jieun Lily melepas bekapan tangannya.

"Ewhhh pasti tanganku akan bau, setelah menutup mulut bau jigong mu!" Jake membulatkan mata.

"Harusnya aku yang marah karena tanganmu bau kotoran!" Kesal Jake.

"Hehe...maklum habis cebokin si Ketty kucing ku yang ucul." Jake pun langsung meraih baju tangan Lily dan membersihkan bibirnya di sana.

"Hey jauhkan bibir laknat mu dariku!" Teriak Lily.

"Lily..." Seketika Lily menoleh ke arah sumber suara dan ternyata ada Jinni dan kawannya.

"Kalian?? Ayo masuk!" Lily langsung mendorong Jake membuat pria itu menatap datar ke arahnya. "Awas saja kalau sampai bajuku bau terasi, pasti akan aku cuci tujuh kembang."

"Aku juga akan mencuci bibirku dengan wine surga." Lily melotot.

"Kau..." Jake sedikit terkekeh lalu meninggalkan Lily bersama sahabatnya.

"Ekhem...jadi sekarang sama babang Jake?" Goda Jiwoo.

"Apaan sih, bukannya kamu yang suka sampai ngancem?" Jiwoo terkekeh.

"Itu kan dulu, sekarang udah sadar sendiri karena Jake terlalu jauh untuk di gapai, tapi melihatmu dengannya aku rasa kalian jodoh." Lily memutar bola mata.

"Tidak akan pernah!" Para temannya tertawa melihat wajah tidak suka Lily saat membahas pria itu.

Acara pun dimulai dengan Lily dan Jake menjadi peserta di nomor urut 3 dengan bertulis Alfa Senior High school. Jake maupun Lily keduanya saling menatap penuh permusuhan.

Flashback.

"Hmm, memang kau tidak baca di Mading daftar siswa yang mengikuti beasiswa untuk kuliah di London?" Ejeknya.

"Aku bukan tidak melihatnya aku...aku tidak berniat mengetahuinya!" Jake terkekeh.

"Ouh begitu? Tapi aku rasa kau sedih setelah mendengarnya." Lily mengepalkan tangan.

Brakkk

Seketika kelas menjadi hening.

"Heh memang kau siapa berhak mencampuri urusanku?!" Semua saling memandang dua orang berperan di kelas itu, karena jarang sekali mereka ribut.

"Tentu saja itu bukan urusanku, tapi kau harus sadar diri Beruang jika kau itu terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirimu itu terlalu bucin."

"Kau ini bicara apa?"

"Huh, aku yakin jika kita tidak akan bisa berhasil dari olimpiade kali ini."

"Kau terlalu meremehkan orang yang salah, lihat saja nanti!"

Indeed Mate (Rookie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang