Seusai membereskan seluruh peralatan untuk mengadon kue, Anna segera berpamitan kepada Grace, kemudian berjalan pulang di temani langit sore yang begitu terang, perumahan merapat di setiap sisi jalan, hiasan yang sedari tadi Anna pandang begitu cantik untuk di hiraukan, Anna bersenandung amat pelan, hingga tidak menyadari ada seseorang yang telah mengisi ruang kosong di samping nya.
"Hey." Sapa seorang lelaki yang suaranya terdengar asing di telinga Anna.
Gadis itu tersentak.
"Kau lupa denganku?"
Anna memandang lelaki itu dengan sirat mata akan tanya. "Aku tidak mengenalmu."
"Aku Ansel, sahabatnya Arthur." Ujar lelaki tersebut yang tak lain Ansel.
Anna mengingat nama Ansel serta awal pertemuan bersama lelaki itu, seusai ingat Anna langsung mengulas senyum tipis. "Kau lelaki misterius itu ya."
Ansel membuang nafas pelan. "Aku tidak misterius."
Anna hanya ber-oh saja.
"Kau harus datang nanti malam." Ujar Ansel kemudian.
"Tentu saja aku akan datang."
Ansel segera mengangguk, seusai itu dirinya melenggang pergi begitu saja, meninggalkan Anna yang mengerjapkan mata berulang kali, lantas gadis itu menggelengkan kepala.
"Pria dingin memang menakutkan."
•••
Malam telah tiba, malam yang ditunggu-tunggu semua orang, tentu malam kali ini berbeda dengan malam yang lain, sangat ramai, banyak orang-orang yang berlalu lalang di sepanjang jalan, Emily yang di balut gaun merah cerah tampak antusias membelah kerumunan kaum, di temani Anna dengan satu buah gaun biru melekat di tubuh nya, Anna tidak berhenti menganga menangkap hiasan yang mulai menguarkan warna berbeda-beda, suara obrolan serta canda-tawa mengisi malam perayaan, begitu ramai.
"Ini seperti pasar malam Emily." Ujar Anna dengan bola mata bergerak liar.
"Pasar malam? Ini jauh lebih ramai dari pasar malam Anna!"
"Ayo kita berburu makanan!" Teriak Fay yang berada di atas kepala Anna.
Anna tertawa lantas menganggukan kepala, menuruti kemauan Fay yang dirinya setujui, karena dirinya sama, Anna juga menginginkan sesuatu untuk mengenyangkan perut.
"Baiklah-baik, ayo kita berburu makanan!"
Menulusuri sepanjang jalan sambil menyapa orang-orang yang mereka lewati, akhirnya mereka tiba di depan meja panjang yang di penuhi berbagai macam makanan, Anna segera melahap makanan yang dirinya pilih tanpa menghiraukan keadaan sekitar, namun Anna hampir tersedak oleh makanan nya karena terkejut kala mendengar teriakan nyaring dari seluruh gadis yang berada di sana.
Arthur?!
Apa itu Arthur?!
Astaga! Dia sangat tampan.
Apalagi memakai pakaian itu, Ah malam ini dia benar-benar tampan!
Aku ingin berjalan bersama nya!
Sebelum kau sepertinya Helsa dulu yang akan berjalan bersama nya.
Kau benar! Eh tapi kau tahu? Akhir-akhir ini dia begitu dekat dengan gadis Wizard yang-ku kenal sebagai sepupu Emily.
Ya aku juga sering melihat mereka berjalan berdua.
Sepertinya Helsa punya saingan.
Tapi menurutku gadis Wizard itu yang cocok bersama Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY WITH THE DEVIL
Fantasy[Utamakan follow sebelum membaca.] Please, don't copy my story. ──────────── "Dunia bukan misteri yang harus dipecahkan, tetapi kenyataan yang harus dijalani." Anna tidak menyangka jika hutan lebat yang dimasukinya menyimpan dunia lain, dihuni oleh...