Bab 24

48.6K 5.5K 29
                                    

Apakah aku pantas menjadi seorang Ratu?

Lucy termangu sesaat, lantas berseru lantang. "Anda sangat pantas menjadi seorang Ratu yang mulia!"

Keterkejutan begitu terlihat kentara di wajah Anna. "Benarkah?"

"Tentu, karena anda dengan yang mulia Lord begitu cocok, jadi anda sangat pantas menjadi seorang Ratu."

Anna menggeleng pelan, bukan artian cocok secara garis fisik dalam menjadi seorang pendamping, tetapi bagaimana bisa dirinya menerima dan bertahan tentang permasalahan yang siap menyerang, apalagi Alaric bukan seorang Raja biasa, kekuasaan yang pria itu genggam begitu besar.

"Tapi jangan khawatir yang mulia, saya yakin anda pasti bisa menjadi seorang Ratu dan memimpin kerajaan Diamond bersama yang mulia Lord."

Sedikit ada motivasi untuk Anna, perlahan dirinya mematri sebuah senyuman. "Kau benar."

Lucy ikut mengulas senyum. "Memangnya anda dari kaum apa yang mulia? Rambut anda begitu sama dengan yang mulia Lord."

Senyuman Anna perlahan memudar, disini lah akar permasalahan nya, Anna hanya seorang manusia bumi yang tidak sengaja memasuki dunia Immortal.

"Yang mulia? Apa anda baik-baik saja? Apa pertanyaan saya salah?" Ujar Lucy seraya memiringkan kepala.

"Pertanyaan-mu sangat salah."

Sontak ke-dua gadis yang berada di kamar itu langsung terlonjak kaget kala mendengar suara dingin dari seorang pria yang tengah berdiri tidak jauh dari Anna.

Seketika itu Lucy segera membungkuk hormat. "Ma-maafkan saya yang mulia." Ujarnya terbata, karena ketakutan.

"Aku akan memaafkan-mu setelah aku merobek mulutmu dan memotong lidahmu itu." Ujar Alaric dengan sorot mata menajam serta ucapan yang dibumbui sebuah ancaman, dirinya mulai berjalan mendekat ke arah Lucy, namun Anna segera menghentikan langkah nya dengan memeluk sebelah lengan nya.

"A-apa maksudmu?" Anna tidak habis pikir dengan perkataan Alaric yang kelewat mengerikan.

Anna belum tahu, makhluk seperti apa yang tengah dirinya peluk.

"Dia hanya menanyakan hal yang seharusnya. Lucy kau bertanya kepada-ku aku dari kaum apa bukan? Aku berasal dari kaum Wizard, tetapi aku terlahir tidak memiliki sihir." Ujar Anna seraya memberi sebuah senyuman agar suasana di sekitar tidak terlalu mencekam.

Alaric memandang Anna sekilas, kemudian beralih kepada Lucy yang setia menundukkan kepala. "Keluar!"

Lucy cepat-cepat mengangguk paham, namun sebelum melangkahkan kakinya dirinya melihat sekilas ke arah Anna yang tengah tersenyum kepada-nya, setelahnya Lucy segera membungkuk hormat lalu keluar dari dalam kamar.

Setelah kepergian pelayan nya Anna segera melepaskan pelukan nya di lengan kokoh milik Alaric, kakinya berjalan ke arah ranjang, Anna mulai merebahkan tubuh mungil nya seraya membelakangi Alaric yang tengah berdiri sembari menatap nya lekat.

Alaric mendudukkan diri di tepi ranjang, tepat di samping Anna, perlahan dirinya mengelus surai kelam gadis-nya dengan lembut. "Kau tidak senang bertemu dengan-ku?"

"Tidak."

"Kau Raja di dunia ini bukan? Apa kau tahu bagaimana caranya aku bisa pulang?" Sambung Anna tanpa mengubah posisi nya.

Air muka Alaric berubah, kini sorot matanya lebih tajam. "Meskipun aku bisa, aku tidak akan membiarkan-mu pergi Nana!"

"Kenapa? Kau bukan siapa-siapa bagiku! kau tidak berhak melakukan itu." Ujar Anna segera mengubah posisinya menjadi duduk.

DESTINY WITH THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang