Di bawah teduhnya pohon Anna terus mengukir senyuman seraya mengusap surai gelap Alaric yang berada di bawah, pria itu menjadikan paha Anna sebagai bantal, merebahkan diri begitu nyaman dengan mata terpejam, lengan Anna beralih mengusap rahang Alaric, tatapan nya setia terpaku pada wajah pria itu, Anna terus meneliti setiap inci dari wajah Alaric yang begitu sempurna, tetapi pandangan nya segera berlabuh pada taman yang membentang di depan mata, terlihat para bunga terus menari-nari dibelai lembutnya angin.
"Sampai kapan kita akan berada di sini?" Tanya Anna.
"Terserah dirimu."
"Serius? Bila kau mau aku ingin menginap di sini."
"Hmm."
Senyuman Anna semakin mengembang, dirinya begitu senang dapat menginap di kerajaan Neverley, sedangkan Alaric yang masih merebahkan diri segera membalikkan badan hingga wajahnya tenggelam pada perut Anna, bau harum dari tubuh gadis-nya semakin menyengat dan Alaric begitu menikmati nya.
"Kapan Slime kecilku akan ada di dalam sini?" Tanya Alaric tiba-tiba seraya menekan perut Anna, membuat gadis itu sedikit kegelian.
"Maksudmu bayi?" Balas Anna seraya menatap pria di bawahnya.
"Hmm, kapan kita akan membuatnya?"
Anna melotot. "A-aku tidak tahu!"
Perlahan Anna menarik kakinya yang merentang lalu meletakkan kepala Alaric di atas rerumputan, dirinya segera mengalihkan pandangan. Membuatnya katanya? Aku tidak mau.
"Kau harus mau!" Alaric sontak beranjak duduk kemudian menatap Anna dengan lekat, sedangkan gadis itu tampak terkejut kala mendengar perkataan-nya.
"Ka-kau bisa mendengar isi hatiku?"
"Tentu saja, bahkan aku bisa melihat isi pikiran-mu." Alaric meraih sebelah lengan Anna lalu membawa gadis itu berbaring di atas rerumputan dengan sebelah lengan nya Alaric gunakan sebagai bantal.
"Kau akan di sini selamanya dan membuat keluarga kecil bersama-ku!" Ujar Alaric seraya melihat pemandangan awan di atasnya.
Anna terdiam, ntah mengapa dirinya tiba-tiba merasa gugup, apalagi saat mendengar perkataan Alaric, Anna sontak menoleh. "Ta-tapi kita harus menikah dulu Willi."
"Tentu saja kita akan menikah, bahkan aku akan mempercepat hari istimewa kita."
"Ja-jangan terlalu cepat!"
"Kenapa? Bukankah lebih bagus bila dipercepat? Kita bisa langsung membuat makhluk kecil Nana."
Anna kembali menarik kepalanya dengan wajah memerah. "Yang dipikirkan nya hanya itu dan itu!" Gumam Anna yang dapat didengar jelas oleh Alaric.
"Me-memangnya kita sudah cukup umur untuk menikah?" Tidak lupa badan mungil Anna membelakangi pria di samping nya.
Alaric mengalihkan tatapan nya lalu tersenyum tipis kala melihat punggung mungil milik Anna, tentu dirinya bisa merasakan apa yang gadis itu rasakan, kini Anna tengah dilanda kegugupan dan Alaric menyadari hal itu.
"Sangat cukup."
"Benarkah? Padahal umurku masih 18 tahun." Anna kembali mengubah posisi, netra birunya menyatu bersama pemandangan langit yang begitu cerah dikerumuni oleh awan-awan yang bertaburan. "Aku belum tahu berapa umurmu Willi."
"Berapa umurmu?" Sambung Anna seraya menatap Alaric yang tengah menatapnya juga.
"4.413 tahun."
Uhuk!
Anna langsung tersedak ludahnya sendiri kala mendengar jawaban dari Alaric, dirinya segera beranjak duduk dengan tatapan tidak percaya.
"Mu-mustahil!" Tangan mungil Anna segera memegang ke-dua rahang milik Alaric. "Kau pasti berbohong! Mana mungkin umurmu setua itu?!Padahal wajahmu seperti 20 tahunan."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY WITH THE DEVIL
Fantasy[Utamakan follow sebelum membaca.] Please, don't copy my story. ──────────── "Dunia bukan misteri yang harus dipecahkan, tetapi kenyataan yang harus dijalani." Anna tidak menyangka jika hutan lebat yang dimasukinya menyimpan dunia lain, dihuni oleh...