Bab 35

35.4K 3.9K 5
                                    

Seusai penutupan rapat di lakukan, Alaric segera beranjak dari duduknya, tetapi niatnya terurung kala mendengar suara dari seorang Raja Elf mengudara disalah satu ruangan rapat kerajaan Herliconia.

"Apakah yang mulia Lord sudah menemukan calon Ratu kita?"

Alaric tidak membalas, sepertinya berita tentang kehadiran Anna belum tersebar luas, hingga sebagian petinggi kerajaan di dunia Immortal belum ada yang tahu, tetapi tidak lama pertanyaan Raja Helios yang sempat berlalu mengundang para petinggi lain untuk mengajukan tanya.

"Sudah berapa lama kerajaan Diamond tidak memiliki seorang Ratu?"

"Apa anda tidak akan mencari seorang pasangan yang mulia?"

Seketika senyuman Raja Helios mengembang kala mendengar para Raja lain mengeluarkan suara. "Bila anda tidak keberatan bagaimana jika Putri saya saja yang menjadi pendamping anda yang mulia?"

Sontak seluruh mata yang berada di ruangan tersebut terpaku kepada Alaric yang setia diam, tanpa menguapkan ekspresi apapun, Evan yang berdiri di samping nya turut membisu, dirinya dapat menebak balasan apa yang akan Lord-nya luncurkan, Alaric beranjak berdiri seraya membuang nafas pelan, kala kepalanya terangkat, serempak seluruh ruangan begitu sunyi, seakan tidak ada insan yang menghuni, tatapan dari mata gelap Alaric yang begitu tajam mampu membuat lawan bicara nya membatu dalam sekejap.

"Aku sudah memiliki seorang Mate! Kuharap kalian tidak lagi memberi-ku pertanyaan yang sama berulang kali!" Ujar Alaric seraya mengambil langkah untuk bergegas pergi, tidak lupa memberi kode kepada Evan agar turut ikut bersama-nya.

Sedangkan para Raja yang berada di ruangan tersebut dibuat terdiam kala mendengar balasan mengejutkan dari sang Lord, begitupun Raja Helios, dirinya hanya memandangi kepergian Alaric dengan sepasang mata menyorot kosong.

•••

Cklek!

Pintu kamar perlahan terbuka, menampilkan Riss serta Lucy yang tengah membawa sebuah gaun juga nampan, seusai menaruh barang yang mereka bawa, ke-dua alis mereka saling menaut, merasakan suasana kamar yang terasa jauh berbeda dari sebelumnya.

"Dimana yang mulia Ratu?" Tanya Lucy penuh kebingungan.

Riss yang berada di samping nya terdiam cukup lama, begitu langka kehadiran Anna tidak tertangkap di atas ranjang, biasanya gadis itu akan ada di sana atau diambang jendela, Riss segera menggeleng, menepis segala hal buruk yang mulai menyerbu kepala nya, Riss mengambil langkah ke kamar mandi, siapa tahu Anna tengah berganti gaun atau membersihkan diri.

"Hey kau mau kemana?"

Riss mengabaikan pertanyaan Lucy, kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan tidak menemukan siapapun di sana, seketika dirinya langsung panik, Riss bergegas pergi ke luar balkon, membuat Lucy mengernyit melihat dirinya yang terus berjalan ke sana-kemari.

"Ada apa Riss? Apa yang mulia tidak ada?" Lucy berujar seolah tidak ada beban yang menyangkut.

Seusai berada di luar kamar jantung Riss berdegup begitu cepat kala menangkap sebuah gorden yang melingkar bersama tiang, pandangan Riss jatuh ke bawah halaman kerajaan, tak lama sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

"Ya-yang mulia tidak ada!"

Lucy terbelalak. "Apa maksudmu? Bagaimana bisa yang mulia tidak ada?!"

"Dia kabur! yang mulia Ratu melarikan diri Lucy!"

"A-apa?"

"Yang mulia melarikan diri lewat balkon kamar dan menjadikan gorden sebagai tali untuk pelarian nya!"

DESTINY WITH THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang