Bab 21

52.9K 5.2K 48
                                    

Katakan, siapa kau sebenarnya?

"MANUSIA!" Jerit Anna seraya mendorong wajah sang Lord hingga menjauh, disusul dirinya meloncat dari pangkuan ketika merasa ada celah lebar yang terbuka, demi apapun Anna tidak kuat, jantung nya berpacu abnormal, membuat nafas Anna tidak teratur.

Dahi sang Lord mengerut tipis, ini begitu mustahil, bagaimana seorang manusia atau yang biasa dirinya sebut makhluk terlemah bisa sampai menginjakkan kaki nya di atas tanah Immortal, lantas tatapan nya kembali beralih kepada Anna yang tengah menunduk, sang Lord langsung menarik Anna hingga kembali mendekat, kemudian menarik surai gelap gadis itu hingga kepalanya mendongak. "Manusia? Bagaimana manusia bisa masuk ke sini?! Jangan bercanda!"

Kesadaran Anna terenggut sekilas kala menangkap wajah rupawan di hadapan nya, hanya menyisakan jarak beberapa centimeter, mata yang begitu kelam milik sang Lord seakan membawa Anna ke alam sadar yang begitu gelap, tidak ada cahaya di dalam nya, bukan ke-dua manik matanya saja, bahkan rahang serta hidung seolah tercipta dengan begitu sempurna, tetapi di tengah-tengah keterpukauan nya Anna kembali ditarik ke alam sadar kala surai nya di tarik begitu kuat, menimbulkan rasa perih di akar kepala.

"Apa kau tuli?" Suara sang Lord kembali menginterupsi.

"A-aku tidak tahu." Balas Anna apa adanya, Anna sendiri juga tidak tahu kenapa takdir membawa nya ke dunia Immortal.

Sang Lord perlahan melepaskan tarikan nya pada surai Anna, gadis itu kembali menundukkan pandangan, tidak berani menatap ke-dua manik pegam sekaligus tajam milik sang Lord.

"Angkat kepalamu."

Anna sedikit tersentak, perlahan kepalanya terangkat, keheningan tidak jadi menghampiri, pelan-pelan Anna mengusap punggung tangan nya untuk mengusir kegugupan, seusai membuang nafas panjang, Anna berujar takut-takut. "A-apa kau yang telah menyelamatkan-ku?"

"Hmm."

Sebuah senyuman mulai terlukis di wajah Anna, mungkin pria ini tidak seburuk apa yang terlintas di dalam benak nya. "Siapa namamu?"

Sang Lord menatap Anna begitu lekat, kemudian dirinya menarik gadis itu untuk kembali dipeluk, rasa hangat serta nyaman ini benar-benar membuat sang Lord merasakan perasaan baru, begitu menenangkan, beda halnya dengan Anna, mati-matian gadis itu menahan kegugupan, sekujur tubuh nya dibuat menegang, Anna belum terbiasa dengan pelukan seperti ini.

"William Alaric Éll Diamona." Balas sang Lord kemudian seraya menghirup aroma harum yang menguar dari tubuh Anna.

"Ba-baiklah… "

Anna tidak bisa lebih lama lagi dalam posisi berpelukan, ke-dua pipinya telah habis memanas, bisa dipastikan semburat merah telah bertebaran di atas ke-dua pipinya, lantas Anna menggerakkan seluruh tubuh untuk terlepas dari jeratan yang membuat jantung nya tidak sehat, tapi sia-sia, tubuh Alaric tidak bergerak sedikitpun.

"Lepaskan." Cicit Anna yang sudah merasa tidak nyaman.

"Aku akan terus memelukmu setiap saat agar kau terbiasa Nana." Ujar Alaric dengan nada yang mulai melembut, tidak sedingin detik-detik lalu.

Anna mengerjap kala mendengar namanya diubah. "A-apa?"

"Aku tidak pernah mengulangi perkataan-ku untuk yang ke-dua kalinya Nana, jadi dengarkan baik-baik."

"Namaku Anna." Ujar Anna sambil menautkan alisnya tidak suka, itu nama pemberian dari Ibu nya tapi kenapa Alaric dengan se-enak jidat mengganti namanya.

Melihat wajah Anna yang begitu merah serta pipi menggembung adalah hal menggemaskan yang pernah Alaric lihat, tanpa sadar ujung bibirnya tertarik, Alaric tersenyum tipis.

DESTINY WITH THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang