6;

2.5K 188 5
                                    

7 am
Bangkok Hospital

Gun mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Menatap langit-langit ruangan tersebut. Ia tersadar ini bukanlah kamarnya. Gun hendak bangun dari posisinya namun rasa pusing kembali mendera kepalanya.

Gun mengangkat tangannya yang terpasang selang infus. Ah kini dia tau, ini adalah rumah sakit. Apa yang sebenarnya terjadi? Gun tidak ingat apapun, yang terakhir dia ingat adalah saat dia hendak ke kamar mandi untuk membersihkan darah yang tib koa-tiba keluar dari hidungnya namun saat ia turun dari kasurnya ia terjatuh dan semuanya menjadi gelap.

Lantas Gun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, tidak ada siapa-siapa.

"Kau sudah bangun Gun?"

Gun menoleh pada sumber suara, Off baru saja keluar dari kamar mandi.

"P'Off?"

Off duduk di kursi sebelah Gun, mengambil segelas air putih dan memberikannya pada Gun

"Minumlah dulu"

Setelah Gun selesai minum Off mengembalikan gelas tadi ke tempatnya, menatap wajah Gun yang terlihat pucat.

"Maafkan aku" kata-kata itu terucap begitu saja dari mulut Off

"K-kenapa p'Off minta maaf? kau tidak berbuat salah padaku" ucap Gun yang sedikit kaget karena tiba-tiba Off meminta maaf padanya

"Seharusnya aku tidak pergi ke Jepang, kau jadi seperti ini karenaku"

"P'Off bicara apa? ini bukan salah p'Off, aku seperti ini mungkin karena terlalu sibuk dengan pekerjaanku dan lupa memperhatikan kondisi kesehatanku sendiri"

Off hendak membalas ucapan Gun namun suara pintu terbuka yang menampilkan Dokter dan perawat membuat Off mengurungkan niatnya dan mempersilahkan Dokter tersebut untuk memeriksa kondisi Gun.

"Keadaan tuan Gun sudah lebih baik dari sebelumnya, hanya saja untuk 2 hari kedepan harus dirawat disini terlebih dahulu untuk menjalani perawatan dan juga untuk memastikan kondisi pasien sampai benar-benar pulih" ucap sang Dokter setelah memeriksa keadaan Gun

"Tidak bisa kah saya pulang hari ini Dok?" pertanyaan Gun membuat 2 orang disana tersenyum, sedangkan Off menatap Gun heran. Apa-apaan maksud suaminya bertanya seperti itu?

"Maaf tuan, tapi anda baru saja tersadar dan kondisi anda masih sangat butuh perhatian dari pihak kami. Anda baru bisa pulang setelah kondisi anda pulih"

Gun mengerucutkan bibir tebalnya yang pucat, Ia benci dengan tempat yang penuh dengan bau obat-obatan ini. Terlebih ia harus dirawat 2 hari itu tandanya ia tak bisa kemana-mana dan hal itu bisa saja membuatnya mati kebosanan didalam sini.

"Kalau begitu saya permisi, masih banyak pasien lain yang harus saya periksa"

"Baik, terimakasih Dok"

Dokter dan perawat tersebut keluar dari ruang rawat Gun.
Namun tak lama pintu kembali terbuka menampilkan petugas rumah sakit yang mengantarkan makanan untuk Gun.

Off menerima nampan yang diberikan oleh petugas, lantas menyendokkan bubur dan menyuapkannya pada Gun.

"Buka mulutmu" kata Off, dan Gun membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Off

"Rasanya hambar" gumam Gun setelah menelan bubur tersebut

Off kembali menyuapi Gun meski pria kecil itu selalu menggerutu karena rasa hambar dari makanan rumah sakit.

"Aku sudah kenyang" ucap Gun setelah memakan beberapa sendok bubur

"Satu suapan lagi Gun" Off menahan tangannya yang berada didepan mulut Gun

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang