Gun, pria mungil itu berjalan menuju kamar mandi dengan tangannya yang bertumpu pada benda sekitar. Sungguh kakinya masih terasa lemas namun ia harus segera pulih, batinnya.
Baru beberapa langkah ia berjalan, tangannya tak sengaja menyenggol gelas di meja hingga terjatuh dan pecah dilantai.
Sementara Off yang sedang tertidur pulas terbangun karena suara pecahan.
"Gun!" seru Off yang langsung menghampiri Gun yang sudah berada di depan pintu kamar mandi, melihat pecahan gelas yang berserakan di lantai
"Kau mau kemana?" tanya Off sambil menahan pinggang Gun
"Aku mau ke kamar mandi" jawab Gun, tangannya berusaha melepaskan tangan Off dari pinggangnya
"Biarkan aku berjalan sendiri phi, aku tidak apa-apa" dengan ragu Off pun melepaskan tangannya dari pinggang Gun dan membiarkan Gun berjalan sendirian ke kamar mandi
beberapa menit kemudian Gun keluar dari kamar mandi. Pecahan gelas tadi sudah bersih, sepertinya Off yang membereskannya.
Gun berjalan menemui Off yang berada di balkon. Sepertinya suaminya itu sedang menelfon seseorang, Gun pun mengurungkan niatnya untuk menemui Off.
"Gun"
"Apakah kau sudah baikan?" Off menghampiri Gun
Gun mengangguk singkat
"Kalau begitu tidurlah kembali, ini masih terlalu pagi" titah Off namun Gun menolaknya
"P'Off, kau melupakan janjimu kemarin ya?"
Off mengerutkan dahinya bingung
"Janji apa?"
"Sudahlah lupakan saja" Gun mendudukkan dirinya dengan kesal di kasur
Off terdiam sejenak lalu duduk disebelah Gun yang terlihat sedang merajuk.
"Kau yakin ingin pergi sekarang?" tanya Off
"Tentu saja, kita sudah menundanya 3 hari karena kondisiku kemarin tapi sekarang aku sudah baik-baik saja phi" jawab Gun menjelaskan keadaannya
"Kalau begitu bersiaplah, kita akan berangkat sebentar lagi"
Gun tersenyum sumringah sambil menganggukkan kepalanya antusias.
"Gunakan pakaian hangat karena cuaca sangat dingin" peringat Off pada Gun yang lagi-lagi dibalas anggukan oleh Gun.
Setelah siap, Mereka berangkat kurang lebih pukul 5 pagi dengan dijemput oleh suruhan Off. Perjalanan menuju Goreme National Park dari hotel mereka hanya 10 menit dengan menggunakan mobil.
Sesampainya disana, mereka disambut oleh seseorang yang akan memandu mereka nantinya. OffGun dibawa menuju ruang tunggu untuk mengisi formulir check-in sambil menikmati minuman panas dan makanan ringan. Sementara pilot dan kru penerbangan memeriksa kondisi lapangan untuk take-off dan mengecek keadaan cuaca.
Sebelum OffGun menaiki balon udara, mereka lebih dulu dijelaskan informasi terperinci tentang teknis penerbangan, kondisi balon, dan langkah-langkah keamanan selama penerbangan.
Setelah diberi arahan dan melakukan persiapan, akhirnya OffGun mulai naik keatas basket balon dibantu oleh petugas disana. Off memesan paket jenis Private Balloon Flight, penerbangan eklusif dengan durasi hingga dua jam lamanya.
Balon-balon udara mulai diterbangkan menjelang fajar, Off dan Gun sempat terhipnotis oleh pemandangan spektakuler dan indah yang ada di bawah mereka. Balon melayang naik ke atas udara antara ketinggian hingga 100 meter di atas Cappadocia.
Sedari awal balon udara mereka mulai naik, Gun tak henti-hentinya berdecak kagum melihat pemandangan bebatuan yang berwarna keemasan karena terkena pantulan cahaya matahari terbit. Ditambah lagi dengan puluhan balon udara lainnya yang melayang-layang lembut di udara. Balon-balon yang berwarna-warni dan siluet sunrise di langit menambah kesempurnaan momen honeymoon mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love [END]
FanfictionMenikah dengan seseorang yang dicintai adalah impian semua orang. begitu pun dengan Gun Atthaphan yang akhirnya bisa menikah dengan Off Jumpol yang sangat ia cintai. Namun kenyataan lain membuatnya terluka, Off tidak mencintai Gun. started: 16 juni...