"PAPII"
Gun terbangun dari tidurnya dengan nafas yang menderu, ia menoleh ke sampingnya dan mendapati Off masih tertidur dengan pulas. Gun menghela nafasnya dengan kasar, mengelus dadanya yang juga terasa sesak.
Gun lalu mendudukkan dirinya, dadanya berdegup sangat kencang bahkan keringatnya hampir membasahi seluruh tubuhnya.
"Baby, kau kenapa?" Off ikut terbangun, bertanya pada suami mungilnya yang tampak gelisah.
Off menghidupkan lampu kamar, lalu ia mendudukkan dirinya di sebelah Gun.
Gun segera masuk ke dalam pelukan Off "Aku mimpi buruk lagi" ucap Gun memberitahu.
Off mengelus pundak Gun berusaha menenangkan suami mungilnya yang mulai menangis lagi.
"Mimpi tentang kecelakaan waktu itu?" tebak Off yang di angguki oleh Gun.
"Sstt, tidak apa-apa baby. Sekarang tidak ada yang perlu di khawatirkan karena aku masih disini bersamamu"
Gun mendongakkan kepalanya menatap Off yang tersenyum menatapnya,
"Aku tidak ingin mengingat-ingatnya lagi tapi kenapa aku kembali memimpikannya?" ucap Gun terisak
"Kau hanya terlalu mengkhawatirkannya baby"
"Aku tak bisa membayangkan jika saat itu kau tidak berhasil keluar dari mobil, mungkin saat ini aku akan terus menyalahkan diriku hingga aku mati"
"Baby--"
"Kecelakaan itu terjadi karena aku yang terus mengajakmu berbicara, andai saja saat itu aku tid--" Off membungkam mulut Gun dengan bibirnya. Melumatnya dengan lembut lalu setelahnya melepasnya.
"Ini sudah hampir 2 tahun sejak kecelakaan itu Baby, jangan terus menyalahkan dirimu sendiri karena aku juga bersalah dalam kecelakaan ini. Ini semua terjadi karena takdir, lagi pula tidak ada gunanya jika kita terus mengungkit masa lalu yang sudah terjadi kan? biarkan saja yang sudah lalu agar berlalu. Lihat, aku sekarang baik-baik saja kan?" Gun mengangguk membenarkan.
"Jadi tolong jangan memikirkannya terlalu dalam, karena kau tidak sendirian , kau masih punya aku disini" Off mencium dahi Gun lama untuk menenangkan suami mungilnya yang masih terlihat khawatir.
Tapi sungguh, kecelakaan 2 tahun lalu memang membuat Gun trauma. Semua runtutan kejadian masih terekam jelas di otaknya. Mulai dari dia yang terus mengajak Off berbicara hingga menyebabkan mereka mengalami kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawa.
Namun sepertinya saat itu Tuhan sedang ingin menunjukkan salah satu kuasa dan keajaibannya sebagai sang pencipta. Hari itu, di tengah-tengah kobaran api yang hampir menghabisi badan mobil, Off berhasil keluar dari sana dan berjalan kearah Gun dengan langkah tertatih.
Meskipun pada akhirnya Off tak berhasil mencapai tujuannya karena ia lebih dulu kehilangan kesadarannya dan tergeletak tak berdaya di tengah hiruk pikuknya tempat kejadian.
Off dan Gun sama-sama mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, keadaan Gun tak terlalu parah, ia hanya mengalami patah tulang di bagian kaki kanannya. Berbeda jauh dengan Off, suami Gun itu mengalami luka parah di bagian punggungnya dan luka bakar hampir di seluruh tubuhnya.
Saat itu seluruh tubuh Off harus dibalut perban, Off juga mendapatkan beberapa jahitan di bagian punggungnya akibat tusukan pecahan kaca yang mengenai badannya.
Off mengalami koma selama 1 minggu lebih dan ia di rawat di rumah sakit selama 2 bulan untuk memulihkan kondisinya hingga pulih. Selama itu juga Gun terus menyalahkan dirinya sendiri, membuat semua keluarganya sedih karena melihat kondisi Gun yang ikut memburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love [END]
FanfictionMenikah dengan seseorang yang dicintai adalah impian semua orang. begitu pun dengan Gun Atthaphan yang akhirnya bisa menikah dengan Off Jumpol yang sangat ia cintai. Namun kenyataan lain membuatnya terluka, Off tidak mencintai Gun. started: 16 juni...