11;

2.1K 170 3
                                    

Cahaya matahari yang masuk melalui cela gorden membuat tidur seorang pria mungil terganggu. Gun mengerjapkan matanya beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang masuk melalui retinanya. Saat matanya sudah terbuka, ia menoleh ke ranjang sebelahnya dan mendapati Off yang masih tertidur pulas.

Gun kembali menoleh kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 09.15 membuat matanya terbelalak tak percaya.

"Bagaimana aku bisa kesiangan" paniknya dan segera bangun

"P'Off, bangun lah kau harus cepat ke kantor" Gun mengguncang kuat tubuh Off

Off yang merasa terganggu pun menatap Gun dengan mata setengah terpejam

"Ini hari minggu, kantor libur" gumam Off sebelum kembali menenggelamkan dirinya kedalam selimut.

Gun diam sejenak dan saat sudah tersadar ia memukul jidatnya sendiri merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa dia lupa kalau hari ini adalah hari minggu?

"Maaf aku lupa, kalau begitu lanjutkan tidurmu" ucap Gun lalu menuruni ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah selesai ia pergi menuju dapur untuk memasak.

Baru saja Gun hendak memakai apron namun suara bel rumah yang di tekan dengan tidak sabarnya membuat Gun harus menghentikan sejenak kegiatannya dan melihat pelaku yang bermain-main dengan bel rumahnya itu.

"Ck, siapa yang menekan bel dengan brutal seperti itu" Gun melangkah ke arah pintu dengan kaki yang ia hentak-hentakan karena kesal

"SIAP--"

Ucapan Gun terpotong kala mendapati senyuman manis dari seorang remaja laki-laki dengan 3 koper besar, yang kini berdiri didepan pintu rumahnya.

"Sawatdee krub p'Gun" remaja itu memberi wai pada Gun yang dibalas hal serupa oleh Gun

"Sa-wa-tde" Gun masih tercengang didepan pintu, sedangkan remaja tadi masih terus mempertahankan senyuman manisnya

"Apakah kita akan terus berdiri disini? tidakkah kau lihat betapa banyaknya barang yang aku bawa?" sarkas remaja itu, Gun reflek membuka pintu dengan lebar dan mempersilahkan remaja itu masuk ke dalam rumah

"Hm lumayan, apa ini rumah suamimu phi?" remaja itu menatap ke setiap sudut rumah lalu mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu

"Tunggu, kenapa kau tiba-tiba kesini tanpa mengabariku terlebih dahulu? lalu kenapa kau membawa koper-koper itu kemari? dan kapan kau kembali ke Thailand?" cerca Gun setelah tersadar dari keterkejutannya

"Aishh p'Gun, tidak bisa kah kau bertanya satu-satu!" kesal remaja itu

"Tidak, kau harus menjelaskan semuanya. Kau bahkan tak pernah menghubungiku hampir 2 tahun lamanya dan tiba-tiba kau datang kesini tanpa mengabariku? yang benar saja Chi?!"

"Oke-oke aku akan menjelaskannya nanti, untuk sekarang tunjukkan letak kamar mandi terlebih dahulu karena demi tuhan perutku sudah mulas sejak di bandara tadi" ucap remaja itu sambil memegang perutnya

"Ah bocah ini benar-benar" Gun berdiri dan berjalan menuju kamar mandi bawah yang berada di sebelah dapur.

Setelah remaja itu masuk ke dalam kamar mandi, Gun kembali ke ruang tamu dan melihat ketiga koper milik remaja itu

"Kenapa Chimon membawa barang bawaanya kemari? menyebalkan sekali" gerutu Gun sambil berkacak pinggang

"Koper milik siapa ini Gun?" Off datang dari arah tangga

"Oh ini koper milik Chi--"

"P'Gun apa kau tidak memiliki makanan? aku sangat lapar" suara Chimon dari arah dapur membuat pasangan itu menoleh kearah sumber suara

"P'Gun aku ti--" Chimon berjalan ke arah Off dan Gun sambil membawa satu bungkus mie instant dan juga telur di kedua tangannya

"..apakah kau suami p'Gun?" tanya Chimon saat menyadari ada orang lain disebelah Gun

Off membuat perempatan imajiner di dahinya saat mendengar pertanyaan remaja didepannya yang terkesan tidak sopan.

"Dimana sopan santunmu Chimon" geram Gun yang di balas gedikan bahu oleh Chimon

"Siapa kau?" tanya Off pada akhirnya

"Sawatdee phi, aku Chimon adik sepupu suamimu"

~~~

Kini Off dan Chimon duduk di ruang tengah, keduanya sedang menonton Tv yang menampilkan berita pagi.

Tidak. Sebenarnya hanya Off yang menikmati tayangan didepannya, sedangkan Chimon dia terus saja mendengus karena tidak bisa mengganti chanel ke tayangan favoritnya.

"P'Off bisa kah kau membiarkanku mengganti chanelnya, hari ini adalah jadwal tayang pokemon journeys" rengek Chimon

"Tidak"

"Orang pelit kuburannya sempit" gumam Chimon yang masih bisa di dengar Off.

Namun Off lebih memilih mengabaikan ocehan remaja asing  disebelahnya.

Jika kalian bertanya di mana Gun, dia sedang berkutat dengan berbagai alat masak di dapur. Tadinya Off ingin meminta penjelasan tentang Chimon yang tiba-tiba datang kerumahnya namun Chimon merengek bahwa dirinya sangat lapar.

Pada akhirnya Gun memutuskan untuk memasak sarapan terlebih dahulu, lagi pula perutnya juga sudah keroncongan dari tadi. Mereka akan berbicara nanti setelah makan.

Gun hanya memasak menu sederhana yaitu sup ayam krim jagung. Kini ia hampir selesai, tinggal menaburkan daun bawang di atasnya dan makanan siap untuk disajikan.

Gun menyajikan makanannya di meja, tak lupa juga secangkir kopi untuk Off dan 2 gelas jus jeruk untuknya dan Chimon.

"P'Off berikan remotnya padaku" Chimon berusaha mengambil remot yang Off sembunyikan di belakang tubuhnya.

"Kau siapa?"

"Apa kau sudah lupa? umur segini emang sering pikun ya" ucap Chimon dengan santai yang mendapatkan pelototan dari Off

"Kau sangat--"

"Sarapan sudah siap" ucap Gun yang datang dari arah dapur dan berhasil menghentikan aksi baku hantam yang hampir dilakukan oleh Off dan Chimon.

Chimon segera berlari menuju ruang makan, meninggalkan Off yang menatapnya tajam seolah siap menelan dirinya hidup-hidup.

Gun yang baru saja datang tentu heran dengan raut wajah Off yang terlihat sedikit menyeramkan?

"P'Off kau kenapa?" tanya Gun, Off langsung menoleh pada Gun yang membuat Gun sedikit terjingkat kaget karena demi apapun raut wajah Off terlihat sangat menyeramkan. Bukan seram seperti hantu tapi seperti seseorang yang siap meninju apapun yang berada didepannya.

"Lain kali ajarkan sopan santun pada sepupumu itu" kata Off lalu pergi menuju meja makan meninggalkan Gun yang masih berusaha mencerna kata-kata Off.

"Wah p'Gun kau tau saja apa yang aku suka" Chimon menatap berbinar pada makanan di depannya, ia sangat merindukan masakan kakak sepupunya itu dan sup ayam krim jagung adalah salah satu menu favoritnya.

Gun yang baru datang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika mendengar ucapan Chimon. Sepupunya itu memang seseorang yang suka berbicara secara terus terang namun terkesan tidak sopan karena tidak menyaring terlebih dahulu pemilihan kata di setiap ucapannya.

"Kita perlu berbicara setelah selesai makan" ucap Off yang langsung membuat Chimon dan Gun diam dengan saling menatap.

~~~

TBC

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang