Pagi ini Gun tengah memasak sarapan di bantu dengan nyonya Dararat dan juga bibi Fah. Nyonya Dararat baru saja datang kerumah Off dan Gun untuk mengunjungi mantu kesayangannya yang sangat dia rindukan.
"Apa Off belum bangun, Gun?" tanya nyonya Dararat pada Gun yang sedang menumis masakan.
Gun melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.15 pagi, seharusnya Off sudah bangun sejak tadi.
"Aku akan melihatnya di kamar dulu Mae" ucap Gun, namun baru saja Gun hendak berjalan Off sudah muncul dari arah tangga masih dengan baju piyamanya.
"Selamat pagi" sapa Off pada semua orang lalu mengecup bibir Gun sekilas, korban yang dicium hanya bisa melongo tak percaya dengan perbuatan Off.
Hey! yang benar saja, Off mencium Gun didepan nyonya Dararat dan bibi Fah, terlebih mereka masih berada di dapur.
Sedangkan pelaku tampak berjalan santai lalu duduk di kursi makan sambil memakan sebuah apel yang baru saja ia ambil dari meja makan.
"Oih! tidak sopan melakukan hal seperti itu di depan mae mu sendiri Off!" sarkas nyonya Dararat namun hanya berniat bercanda
"Apa? Ayah juga sering melakukannya bahkan kalian juga sering berciuman di dapur. Mesum sekali!" balas Off tak tahu diri
"Hei Off, aku bisa mendengarnya" tuan Sompob muncul dari arah depan, menghampiri Off lalu duduk disebelahnya.
"Anak ini mulutnya kenapa sangat pedas sekali" kesal nyonya Dararat
Off memutar bola matanya malas, mulai kapan orang tuanya ini sudah ada di rumahnya? mengganggu waktu berduaannya bersama Gun saja, batin Off menggerutu.
"Ayah tak ke kantor?" kata Off mengalihkan pembicaraan, mengabaikan nyonya Dararat yang menatapnya sengit.
"Ayahmu ini sudah berumur, sudah waktunya untuk pensiun. Sekarang adalah waktumu untuk meneruskan bisnis ayahmu ini" kata tuan Sompob, menepuk-nepuk pundak Off
"Kenapa tak menyuruh p'Tay saja?" tanya Off
"Hei kau tahu sendiri aku tak berminat bergelut dengan dunia bisnis seperti itu, lebih baik aku bergelut dengan pasien-pasienku saja" timpal Tay yang tiba-tiba juga muncul dari arah depan.
Off semakin kebingungan dengan kehadiran keluarganya di rumahnya pagi ini, pasalnya tak ada yang mengabari kalau orang tua dan juga kakaknya akan datang kerumahnya. Apa ada acara keluarga dadakan disini? batin Off
"Tapi ayah bilang hotel keluarga yang ada di jepang akan ayah urus sendiri" lanjut Off tak ingin berkecamuk dengan kebingungannya sendiri.
"Aku memang akan mengurus hotel di Jepang, namun perusahaan yang ada di Bangkok akan ku jadikan milikmu sepenuhnya"
"Aku takut tak bisa menanganinya Yah, kalian tahu sendiri perusahaanku sudah sebesar apa. Belum lagi saat ini aku sedang mengerjakan sebuah project besar" kata Off tak berniat menyombongkan apapun karena memang seperti itulah adanya.
"Oleh karena itu kau harus segera memiliki seseorang yang bisa membantu dan meneruskan perusahaanmu di masa depan juga Off" timpali nyonya Dararat sambil menyajikan masakan di meja makan
"Bagaimana jika dengan seorang anak laki-laki? itu akan baik untuk dijadikan penerus keluarga kita terutama keluargamu, benar kan Gun?" lanjut nyonya Dararat
Gun yang di tanya secara tiba-tiba hanya bisa terdiam seribu bahasa, kemudian menggeleng pelan,
"a-aku tidak tau mae" jawab Gun gugup, sungguh rasanya sangat menyakitkan saat lagi-lagi ia harus mendengar singgungan tentang seorang penerus keluarga."Tapi anak perempuan juga akan baik-baik saja, tidak masalah itu anak laki-laki atau perempuan. Bagaimana menurut kalian? Gun kau lebih suka anak laki-laki atau perempuan? tapi sep--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love [END]
FanfictionMenikah dengan seseorang yang dicintai adalah impian semua orang. begitu pun dengan Gun Atthaphan yang akhirnya bisa menikah dengan Off Jumpol yang sangat ia cintai. Namun kenyataan lain membuatnya terluka, Off tidak mencintai Gun. started: 16 juni...