51;

1.8K 136 34
                                    

Typo bertebaran

Off sudah berangkat ke Jepang bersama Ayahnya sejak 2 hari lalu, sedangkan Gun di titipkan dan tinggal di rumah orang tua Off.

Walau sebenarnya Gun masih marah namun ia tak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan Off pergi meninggalkannya. Lagi pula Off ke Jepang untuk bekerja demi menjaga kekayaan mereka agar tetap bertahan 7 turunan.

Kini Gun hanya duduk selonjoran di sofa ruang keluarga, menonton televisi sambil memakan camilan buatan Newwie. Saat bosan Gun hanya akan berjalan-jalan kecil di sekitar rumah orang tua Off atau hanya mengobrol ringan bersama mama mertuanya.

Namun hari ini mertuanya tersebut sedang keluar bertemu dengan teman-temannya. Meninggalkan Gun sendirian di rumah. Sebenarnya tidak benar-benar sendiri karena masih ada beberapa pelayan juga disana.

"Bibu? kenapa Bibu tidak bergerak?" tanya Gun sambil mengelus perutnya

Ia merasa aneh dengan bayi yang ada di kandungannya karena semenjak Off pergi, Bibu tak lagi aktif bergerak di perutnya. Bahkan semalam Bibu tak menunjukan tanda-tanda pergerakannya. Gun hanya takut jika bayinya kenapa-napa.

Gun mencoba mengalihkan pikiran negatifnya ke hal lain. Kini ia sedang menonton sebuah tayangan edukasi tentang merawat bayi baru lahir. Sebelumnya ia sudah belajar beberapa hal kepada mertuanya, tentang bagaimana cara menggendong bayi yang benar, memandikan bayi, dan masih banyak lagi.

Namun Gun merasa bahwa dirinya juga masih harus banyak belajar untuk merawat bayi, karena bagaimana pun Gun sudah bertekad untuk tidak menyewa seorang baby sitter. Ia ingin mengetahui dan mendampingi anaknya dalam berkembang, baik dalam segi fisik maupun emosinya.

"Nong Gun" Gun menoleh kearah sumber suara, mendapati Tay berjalan kearahnya masih dengan jas Dokternya. Sangat terlihat jelas bahwa kakak iparnya itu baru saja pulang dari rumah sakit.

Tay langsung duduk di sebelah Gun, tak lupa ia mengelus perut Gun untuk menyapa calon keponakannya.

"P'Tay kemana p'Newwie? kenapa aku tak melihatnya bersamamu?" tanya Gun heran saat melihat Tay hanya datang seorang diri. Biasanya New akan mengikuti Tay kemanapun ia pergi. Bahkan semalam pria manis bertubuh besar itu menginap di rumahnya karena mengetahui bahwa Gun sedang berada disana.

"A-ah Newwie, dia sedang sibuk dengan pesanan kue nong" jawab Tay

Gun hanya mengangguk paham, lalu ia kembali memfokuskan dirinya pada tayangan di televisi.

"Em p'Tay" panggil Gun lagi membuat Tay yang mau membuka ponselnya jadi urung.

"Kenapa nong? apa kau membutuhkan sesuatu?" tanya Tay yang dibalas gelengan oleh Gun

"Bisakah kau mengantarku?"

"Kemana?"

"Aku ingin berkunjung menemui p'Davika"

~~~

S

eperti permintaan Gun tadi, Tay benar-benar mengantarkan Gun ke lapas tempat Davika di penjara. Meskipun pada awalnya Tay menolak karena ia masih tidak bisa memaafkan wanita yang sudah menghancurkan hidup adik dan adik iparnya dulu.

Namun siapa sangka? tanpa diketahui siapapun, Gun sering kali berkunjung menemui Davika secara diam-diam tanpa sepengetahuan suaminya. Ia berkunjung hanya untuk sekedar menanyakan kabar kakak tirinya atau mengobrol sedikit. Sebenarnya tadi ia juga ingin berangkat sendiri, namun karena perutnya yang kian hari kian membesar membuatnya sulit untuk menyetir seorang diri.

Kini, Gun duduk rapi di kursi jenguk, menunggu seseorang yang sangat ia nanti kedatangannya. Tentu saja di awasi oleh sepasang polisi yang berjaga di depan pintu. Sedangkan Tay menolak untuk ikut masuk dan lebih memilih untuk menunggu di parkiran.

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang