7;

2.2K 193 4
                                    

Gun duduk termenung di atas ranjangnya, kemarin ia sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit. Namun ia masih membutuhkan istirahat karena keadaannya yang belum benar-benar pulih.

Perkataan Janhae beberapa hari lalu membuatnya kepikiran. Pasalnya setelah Off pergi untuk mengangkat panggilan itu ia tak kembali sampai tengah malam, meninggalkan Gun sendirian. Lebih parahnya lagi Off kembali dengan aroma yang berbeda.

Gun tahu, dirinya dan juga Off baru saja tinggal bersama beberapa hari ini namun Gun sudah terlampau hafal dengan aroma dari parfum Off.

Gun sangat ingin menanyakan kemana perginya Off malam itu, namun ia belum siap mendengar jika nantinya jawaban Off sama seperti pikiran buruk Gun selama ini.

Gun menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikiran-pikiran bodoh yang bersarang di otaknya.

Dengan hati-hati ia turun dari ranjang, keluar kamar dan menuruni tangga menuju dapur guna mengambil air minum.

Saat ini Gun tengah di rumah sendirian, karena Off sedang mengantar nyonya Dararat pulang. FYI mama Off tadi mengantar makanan untuk makan malam dan sarapan besok pagi untuk kedua pasangan itu. Kemarin juga begitu.

Sebenarnya Gun sudah mengatakan bahwa ia masih bisa memasak namun nyonya Dararat bersikeras melarang Gun untuk melakukan itu. Mengatakan bahwa Gun harus istirahat dulu. Padahal bagi Gun sakitnya tak begitu parah sampai harus dilarang melakukan ini itu.

ting tong

Suara bel rumah menghentikan langkah Gun yang hendak menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya. Gun diam sejenak, menerka siapa yang datang, apa Off? namun bila itu suaminya tak mungkin dia menekan bel rumah.

Dengan masih diliputi rasa penasarannya, Gun melangkah mendekati pintu dan membukanya secara perlahan.

"Sawadee khab" salam seorang pria cantik dengan sebuah kotak ditangannya.

"Sawadee" balas Gun dengan raut bertanya-tanya, pasalnya ia merasa tak pernah melihat atau bahkan mengenal seseorang didepannya ini. Atau pria ini adalah kenalan suaminya? Gun tidak tahu.

"Apa benar ini rumah khun Tay?" tanya orang tadi yang masih berada di depan pintu karena Gun sendiri tak mengajaknya masuk. Tentu saja! dia tak bisa membawa sembarang orang asing untuk masuk kedalam rumahnya.

"Bukan" jawab Gun seadanya

"Ha? tapi alamat kue ini disini"

"T-tapi aku tak merasa memesan apapun" ucap Gun, ia memang tak memesan apapun dan setaunya Off juga tak memesan sesuatu.

"Shiaa, pria sialan itu membohongiku. dia tadi yang memintaku langsung untuk mengantar kuenya tapi nyatanya dia membohongiku lagi? awas saja jika ketemu"

Gun mengerjap lucu, memperhatikan pria asing didepannya yang terus-terusan mengumpat dengan kata-kata kasarnya.

"A-ah maaf sepertinya kau salah alamat phi" ucap Gun gugup

Pria didepannya itu mendengus kesal, dan mengucapkan permintaan maafnya lalu pergi begitu saja. Gun menutup pintunya namun ia merasa ada yang salah atau mungkin terlupa?

Sebentar...apa yang ia lewatkan?

Beberapa saat kemudian Gun tersadar, lantas membuka pintunya dan melihat seseorang tadi yang sudah keluar area rumahnya dan hendak memasuki mobil.

Gun segera berlari kearah gerbang yang untungnya tak terlalu jauh. Gun sedikit ngos-ngosan karena berlari tadi.

Setelah dirasa nafasnya sudah normal, ia menatap pria tadi yang juga menatapnya dengan bingung.

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang