26;

2K 179 30
                                    

Kau mencintainya Off"

"Siapa?"

"Gun, Kau mencintai Gun"

Off menyetir mobilnya dengan santai, otaknya berkecamuk memikirkan ucapan Tay beberapa hari yang lalu. Off bahkan tidak tahu bagaimana perasaannya sendiri. Tapi ucapan Tay beberapa hari yang lalu cukup mengganggu pikirannya juga pekerjaannya.

Benarkah Off mencintai Gun, suaminya sendiri? tapi bagaimana dengan ---tidak, Off terkadang masih memikirkan tentang wanita itu tapi ia sendiri bahkan lupa terakhir memikirkannya. Bahkan seharian ini Off hanya memikirkan tentang Gun, ah lebih tepatnya tentang perasaannya pada Gun yang membuatnya di usir dari kantornya sendiri. Tentu saja hanya Luke yang berani mengusir Off, asistennya itu mengaku kesal karena Off tak mengerjakan pekerjaannya di kantor dengan benar karena pikirannya memang terpaku pada sosok mungil yang tak lain adalah Gun.

Tunggu, Off tak pernah seperti itu sebelumnya, ia tak pernah memikirkan seseorang sampai membuat pekerjaannya terganggu. Tapi Gun? suaminya itu berhasil memporak porandakan pikirannya, bahkan perasaannya.

Tapi sungguh, Off masih belum mengerti bagaimana perasaannya pada Gun. Off tentu tahu bahwa suami mungilnya itu sangat mencintainya, tapi Off bahkan tidak berusaha untuk membalas cinta Gun. Ia selalu berusaha untuk bersikap baik pada Gun karena Off merasa itu memang tugasnya dan juga tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Dan Gun juga bersikap baik padanya, peduli dan perhatian Gun padanya cukup membuatnya tersentuh. Bahkan ia baru menyadari bahwa dirinya selalu menyukai jika Gun bersikap manja dan melakukan skinship dengannya, padahal sebelumnya Off tak menyukai hal seperti itu.

Off berubah.

Hanya itu yang mampu ia simpulkan tapi ia masih belum mengerti apakah perasaannya pada Gun juga berubah menjadi cinta?

Akibat pikirannya itu Off tak menyadari bahwa kini ia sudah sampai di rumah. Off lantas keluar dari mobil, mengernyit heran saat mendapati beberapa mobil terparkir di halaman rumah. Off segera masuk ke rumah, berniat untuk mencari tau siapa tamu yang datang

Suara gelak tawa terdengar sesaat Off memasuki rumah. Ternyata itu suara teman-teman Gun yang menonton film di ruang keluarga.

"Aow P'Off?" Gun datang dari arah dapur dengan membawa minuman dan camilan untuk teman-temannya sebelum menghampiri dirinya yang berdiri kaku di tengah ruangan.

"Apa ada barang yang tertinggal?"

"Tidak, aku hanya ingin pulang cepat"

"Kenapa? tidak biasanya kau pulang secepat ini? bahkan ini belum masuk jam makan siang"

Off tak menjawab, berlalu melewati teman-teman Gun yang menyapanya, Gun mengikuti Off yang berjalan menuju kamar mereka. Ia masih penasaran dengan alasan suaminya itu karena Off baru meninggalkan rumah 3 jam yang lalu dan kini suaminya itu sudah kembali pulang ke rumah.

Gun membuka pintu kamar dan menghampiri Off yang duduk di ranjang, menyentuh dahi Off yang membuat pria bermata sipit itu kebingungan.

"Kau tidak sakit" ah rupanya Gun tadi mengecek suhu badan Off

"Aku memang tidak sakit"jawab Off yang membuat Gun menghela nafas lega.

"Lalu p'Off kenap---"

"Gun, berhentilah bertanya, apa aku tidak boleh pulang cepat? aku hanya suntuk jika terus-terusan bekerja di kantor"

"Lalu kau sekarang ingin bekerja di mana?"

"Di rumah"

Gun melongo tak percaya dengan ucapan Off barusan, bukankah jika Off bekerja di rumah akan semakin membuatnya suntuk tapi kenapa suaminya itu malah memilih untuk bekerja di rumah daripada di kantor? atau jika mau suaminya bisa pergi ke suatu tempat yang bisa membantu merefresh otaknya.

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang