33;

1.6K 135 23
                                    

Off memejamkan matanya sambil membiarkan badannya terendam dalam bathtub. Dari luar kini Off memang tampak tenang, namun nyatanya otaknya tengah riuh memikirkan kejadian kemarin yang membuatnya kehilangan akal sehatnya hingga hampir melakukan kesalahan fatal yang bisa saja menghancurkan pernikahannya.

Apakah Off harus menceritakannya pada Gun ataukah sebaiknya ia menyimpannya untuk dirinya sendiri?. Dan jika Off menceritakannya apakah Gun bisa menerimanya, atau malah pergi meninggalkannya?.

Off mencintai Gun dengan sungguh, ia tak pernah berbohong tentang itu. Namun, kenapa rasanya ia masih berat dengan masa lalunya?. Perasaan macam apa yang sebenarnya ia rasakan? Jujur, Off bingung dengan dirinya sendiri.

"Dahimu berkerut, p'Off sedang memikirkan apa?" Tiba-tiba Off merasakan sebuah pijatan di dahinya, reflek ia membuka matanya lalu menoleh kebelakang dan mendapati Gun sudah duduk di pinggiran bathub dengan senyuman lebarnya.

Off kembali pada posisinya, memejamkan matanya dan menikmati pijatan lembut dari Gun yang kini beralih ke area belakang kepalanya.

"Baby" panggil Off yang dibalas deheman oleh Gun

"Apa kau akan meninggalkanku?" tanya Off

"Hm? kenapa aku meninggalkanmu? memangnya p'Off melakukan apa sampai aku melakukan hal itu?" cerca Gun.

Off terdiam, ragu untuk menjawabnya atau tidak.

"Jika aku melakukan kesalahan besar, akankah kau memaafkan ku?"

Gun semakin bingung dibuatnya, ada apa dengan suaminya ini? kenapa tiba-tiba membicarakan hal seperti ini?.

"P'Off, sebenarnya apa yang terjadi? apakah ini berkaitan dengan masalah kemarin?" tanya Gun penasaran, namun Off malah menggeleng

"Lupakan saja, aku hanya bertanya random" jawab Off

Gun menghela nafasnya, lalu berhenti memijat kepala Off "Kau tau p'Off, aku pernah membaca bahwa kunci kelanggengan sebuah hubungan adalah kepercayaan"

"Aku mempercayaimu, tidak pernah ragu dengan semua ucapan cintamu yang kau katakan padaku ataupun perbuatanmu saat tidak bersamaku, karena aku yakin kau bisa menjaga kepercayaanku dan tidak akan mengkhianati ku. Namun jika suatu hari ternyata kau melakukan sebuah hal yang seharusnya tidak kau lakukan, mungkin saja aku hanya marah atau hal terburuknya adalah..."

"...aku benar-benar meninggalkanmu"

Off langsung membuka matanya saat mendengar kalimat terakhir yang Gun ucapkan, ia membalikkan badannya untuk menghadap kearah Gun.

"Aku tidak akan melakukan hal yang membuatmu kehilangan kepercayaanmu padaku baby, aku janji itu dan kau bisa memegang kata-kataku" kata Off meyakinkan Gun

"Aku tau, lagi pula aku selalu percaya padamu sekalipun kau membohongiku" ucap Gun yang membuat Off tercekat

"Baby..."

"Apa? kau benar-benar membohongiku?"

"Aku--"

Tiba-tiba suara dering telepon dari luar terdengar, membuat Gun bersiap untuk keluar kamar mandi.

"Cepat selesaikan mandi mu, aku sudah menyiapkan pakaianmu" ucap Gun sebelum keluar dari kamar mandi untuk mengangkat telepon

Off masih terdiam di posisinya, memikirkan kembali kata-kata Gun. Ia tidak tahu bagaimana kondisi dirinya jika hal itu benar-benar terjadi padanya. Bahkan membayangkannya saja Off tidak sanggup.

"Maafkan aku Gun..."

Sedangkan di lain sisi, Gun sedang sibuk dengan panggilan-panggilan teleponnya, teman-temannya dan keluarganya terus menghubunginya dan menanyakan tentang musibah yang menimpa butiknya. Bahkan kini ia sedang berdebat dengan papanya karena papanya berniat untuk pulang ke Thailand dan melihat keadaan butik Gun secara langsung. Namun Gun langsung melarangnya karena ia tau jika pekerjaan papanya pasti sangat banyak dan itu akan menjadi masalah jika ia membiarkan papanya untuk pulang.

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang