Special chapter - Last

1.7K 81 5
                                    

"Aku tidak mau punya adik"

Off dan Gun yang sedang menikmati makanannya tiba-tiba tersedak saat mendengar ucapan Liam.
Keduanya serentak menatap Liam dengan pandangan bingung.

"Maksud kamu apa sayang?" tanya Gun lembut

"Liam tidak ingin mempunyai adik" ulang Liam, kali ini ia mengucapkannya dengan nada kesal.

"Adik? adik darimana?" tanya Gun lagi masih tidak paham dengan maksud ucapan Liam.

"Adik yang keluar dari perut Dada lah" jawab Liam yang membuat orang tuanya saling memandang heran.

"Sebentar kid, Papi tidak mengerti maksud ucapan kamu. Jelaskan apa yang terjadi hingga kamu bisa berfikir seperti itu"

Liam menghela nafasnya, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu menyilangkan tangannya di depan dada. Ah bocah kecil ini sudah terlihat seperti orang dewasa saja.

Liam menatap orang tuanya bergantian, tangannya bergerak menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung bagaimana cara menjelaskan maksud ucapannya sendiri.

Bagaimana? ayo bantu Liam merangkai kata-kata yang menumpuk tak beraturan di kepalanya.

"Liam?" panggil Gun menyadarkan Liam dari lamunannya.

"Liam semalam mendengar ponsel Papi terus berbunyi tapi Papi dan Dada tidak ada di kamar jadi Liam berinisiatif untuk menjawab teleponnya. Dan ternyata yang menelepon adalah om Luke, saat om Luke bertanya papi dimana, Liam tidak sengaja mendengar suara Papi di kamar mandi dan om Luke juga mendengarnya. Tapi om Luke melarang Liam untuk menghampiri Papi dan menyuruh Liam untuk lanjut tidur saja, saat Liam bertanya kenapa, om Luke bilang katanya Papi dan Dada sedang membuat adik" ucap polos Liam menjelaskan kejadian semalam.

Liam baru tahu bahwa suara yang sering ia dengar selama 2 malam ini disebabkan oleh aktifitas orang tuanya yang sedang membuat adik untuknya.

"Ai shia Luke" gumam Off pelan

Sedangkan Gun menatap horor pada Off dengan wajah yang sudah memerah bak kepiting rebus.

"Kid, jangan percaya dengan ucapan om Luke karena dia suka berbohong pada anak kecil" ucap Off berbohong

"Benarkah? lalu jika ucapan om Luke bohong, berarti Papi dan Dada sebenarnya sedang apa? kenapa setiap malam selalu pergi ke kamar mandi berdua" tuntut Liam meminta jawaban yang membuat Off dan Gun gelagapan.

"Liam, sayang. Papi dan Dada hanya sedang mandi bersama seperti yang sering Liam dan Dada lakukan" ucap Gun mencari alasan

"Kenapa harus berdua? Papi kan sudah besar dan bisa mandi sendiri tidak seperti Liam yang suka meminta bantuan Dada saat mandi"

"Karena Papi dan Dada ingin mempersingkat waktu dan cepat selesai mandi tanpa perlu saling menunggu"

"Tapi kenapa saat Papi dan Dada mandi, kalian sangat lama sekali di kamar mandi?"

Gun meraup wajahnya kasar, ia sudah kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan anaknya ini.

"Aish Papii, bantu aku menjawab pertanyaan anakmu yang terlampau pintar ini" ucap Gun sambil memukul keras bahu Off

"Ah--emm-- itu karena Papi dan Dada sekalian membersihkan kamar mandi, kau tau kamar--" ucapan Off terpotong saat Gun memukul paha Off kencang hingga Off memekik kesakitan.

Kenapa Off menjadi sangat bodoh saat sedang seperti ini?

"Intinya Liam tidak akan punya adik lagi kok, jadi Liam tidak perlu khawatir" jawab Gun mengalihkan pembicaraan tentang kamar mandi

Complicated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang