☆SAGARA 23☆

1K 72 7
                                        

Garu celingukan mencari 2 temannya yang tidak kunjung kembali bahkan garva yang mencari pun juga tidak terlihat batang hidungnya "Ini temen lo kemana dah?keburu bel masuk".

"Halah biasanya lu bolos pelajaran habis istirahat" Cibir Devos.

"Itu karena Lu yang ngajak tepos"

"Devos pantat lu tepos"

"Syuttttttt diem" lerai vincen memang dua berandalan ini akrab sekali.

Tak lama Sagara dan Alana datang membawa es cekek di tangan masing-masing mereka duduk dan keheningan menyelimuti meja mereka Alpha yang kebingungan mulai angkat bicara "Mikir apa?btw kutu kupret mana?".

"Tadi kita nemu bokap Garva-

-sssttt gausah di lanjut" Garva tiba-tiba datang memotong ucapan Alana membuat yang lainnya menghela nafas.

"Kita juga pengen tau Va"

"Tadi bokap gua bilang sebenarnya dia nggak buang gua tapi bokap gua yang disuruh pergi sama anthoni tanpa bawa gua-

Terus lu kok bisa idup sampe sekarang?" Mata tajam Garva mengarah pada devos yang memotong ucapannya.

"Dev kasih Garva space buat ngejelasin" Devos mengangguk kembali memperhatikan.

"Dan sejak saat itu gua sempat beberapa minggu di urus di rumah tetangga gua tapi setelah itu gua di taruh di panti asuhan mulai saat itu gua nggak sekolah jadi bocah bandel tapi saat umur gua udah 14 tahun gua nyadar yakali idup gua cuma nakal gini akhirnya gua kerja di usia segitu dan belum punya pengalaman gua pernah kerja di toko bunga bengkel jadi tukang kebun pernah ya untungnya gua sekarang sedikit bisa beli motor sama baju aja dan gua kira nasib bokap gua nggak sejalur yang gua pikirin ternyata hidup bokap gua sangat hancur setelah beliau di paksa pergi dari rumah beliau yang tiba-tiba perusahaannya hancur tapi saat musibah itu ada satu wanita yang dampingin bokap gua dan wanita itu siapa?" Semua temannya ternganga mendengarkan cerita Garva.

Sagara terkaget ketika mendengar Garva bekerja di usia muda tanpa sekolah kalau di tidak bekerja dia makan apa yang ia kira Garva adalah anak orang kaya memang benar tapi itu dulu sekarang Garva berdiri sendiri.

"Lo mau kita bantuin nyari wanita itu?" Tawar Vincen.

"Kasus Bunda mereka aja belum kelar masa nambah kasus lagi si?" Tanya Alpha.

"Kasus ini kita stop dulu sekarang kita fokus beberapa minggu kedepan karena kita ujian setelah ujian dan pastiin semua praktek selesai kita baru lanjut kasusnya paham?" Semua setuju dan mereka meninggalkan kantin mulai untuk pelajaran selanjutnya.

Setelah 5 jam di kurung dengan berderet materi akhirnya waktu pulang mereka keluar bersama-sama menuju parkiran dan Sagara baru sadar Garva tadi pagi ia bonceng padahal ia ingin jalan-jalan dengan Alana udah lama nggak jalan-jalan naik motor.

"Na bang atlas dirumah nggak?suruh jemput Garva"

"Lah kan Lo yang bawa gua kenapa kagak Lo balikin"

"Males nganterin Lo"

"Kak Atlas udah balik ke eropa"

"Kapan?nggak bilang sama sekali"

"Tadi malem pokoknya udah jam 12-an lah" Sagara membulatkan mulutnya.

"Nih Lo naik taksi naik bus mau terbang terserah gua duluan" Sagara memberikan selembar uang seratus kepada Garva dan buru-buru naik ke atas motor dengan Alana.

"Anak setan" umpat Garva.

Alana dan Sagara menuju ke salah satu tempat sesekali mereka berbincang di tengah jalan tak jarang canda tawa diantara mereka belum sampai tujuan hujan turun buru-buru Sagara menepikan motornya membuka kaca helmnya.

S A G A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang