Setelah mengantarkan alana pulang kerumah nya kini sagara menuju rumahnya yang hanya ia kunjungi satu bulan sekali dengan alasan sepi kalau di apartemen akan ada alana jika mampir untuk membuatkan makan siang atau makan malam.
Sampai di rumah megah lebih ke mansion berkonsep modern dengan air mancur yang berdiri kokoh di depan mansion.
Sepi
Satu kata itulah yang menggambarkan saat ia masuk kedalam mansion hayan terdengar suara pendingin ruangan.
Dimana ayahnya?beliau adalah penggila kerja setelah kepergian bunda sagara sang ayah jadi seorang yang gila dokumen sampai tidak mengurus kesehatannya.
Dan sagara di rawat bunda alana karena setelah kepergian bunda nya sagara tidak di urus sang ayah dan bunda alana yang memang sahabat dari bunda sagara akhirnya sagara di rawat bunda alana sampai kelas 1 smp dan sagara memutuskan untuk bekerja sampai sekarang ia sudah menjadi ceo di perusahaannya.
Sagara menuju taman belakang singa jantan berwarna putih berlari ke arah sagara sambil meraung bahagia karena tuannya datang,singa yang di beri nama dominic itu mendorong tubuh sagara hingga terlentang dan dominic ikut merebahkan tubuhnya di samping sagara.
"Apa kau rindu dengan tuan mu dominic?" Singa putih itu meraung memeluk sagara.
Ada lagi singa betina datang ikut memeluk sagara disusul anak singa yang duduk di atas perut sagara.
"Hello dominia" sagara mengelus singa betina yang memeluk dirinya.
Raungan kecil dari atas tubuhnya membuat terkekeh gems dengan singa kecil yang ingim disapa juga "hello domastic" Singa kecil itu memposisikan dirinya tidur di atas tubuh sang majikan.
Dominic adalah singa yang ia temui saat camping masa sd saat itu dominic masih kecil dan sagara menemukannya di bawah pohon dengan luka di kakinya begitu juga dominia ia menemukan serigala betina itu saat masa smp menyelamtkan dominia dari pemburu liar setelah itu dominic dan dominia kawin lahirlah domastic singa kecil yang baru 6 bulan.
"sagara"
Merasa namanya ada yang memanggil sagara bangkit menepuk badan dominic dan menyusul seorang pria dengan jas rapi.
"Kamu masih ingat rumah"
"Selalu ingat karena saga tau rumah saga"
"Tapi kamu justru tinggal di apartemen yang kau beli dengan uang haram mu"
"Uang haram?mungkin anda sudah buta damares aleister grup adalah milik saya dan lebih sukses dari damares antoni grup milik anda"
"Anak gatau diri" antoni melayangkan gesper hitamnya ke arah sagara tak menghindar sagara menerima tepisan gasper tebal milik antoni.
"Ayah mana yang tega memukul anaknya dengan gesper ataupun dengan tongkat base ball?".
"Ayah memukulmu karena kamu menjadi anak yang tidak menurut lebih memilih teman bunda mu yang ikut mencampuri urusan orang lain"
"Jika saja bunda alana tidak merawat saga mungkin saga sudah berada di bawah gundukan tanah karena kau telantarkan" sagara pergi meninggalkan rumah kembali ke apartemennya.
Sampai di apartemen sagara mengambil foto yang telah usang seoranh wanita sedang tersenyum menghadap kamera dengan tangan yang mengelus perut besarnya.
"andai saat itu bunda tidak menyelamatkan saga mungkin bunda masih hidup sampai sekarang dan saga yang akan tidur selamanya"
Sagara tersenyum terpaksa menyimpan kembali foto tersebut di dalam laci dan memasuki kamarnya melakukan istirahat tubuhnya.
☆SAGARA☆

KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A
Fiksi Remaja[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...