"Yailah bang...gua udah kepo sama omongan ibu-ibu tadi" Kesal Alpha menatap sinis malik yang sedang mengunyah croffel pesanannya.
"Setelah kalian selesai ujian baru abang kasih tau" Malik memberikan kartu kepada pelayan dan beranjak pergi meninggalkan sekumpulan pemuda itu.
"Ini gua baru hidup atau gimana sih gua gatau apa-apa" bingung Alana merasa ia telah melewatkan berbagai peristiwa.
"Bocil gausah ikutan" ejek Garu mendapat pelototan dari Alana.
"Kita badannya gede-gede terus lu kecil sendiri huu" imbuh Garu membuat wajah Alana memerah ia bangkit dari duduknya dan meraih telinga Garu menarik kencang hingga telinga Garu memerah.
Sagara mencoba menarik kembali tubuh Alana bisa copot telinga Garu kalau di biarkan "Na lepasin".
Alana melepas cengkraman tangannya pada telinga Garu kemudia adu sinis pun terjadi di antaranya keduanya "Kita bubar aja kalau kalian berantem".
Dihati yang dangkal sebenarnya Sagara cemburu saat Alana bertatapan lama dengan Garu dia takut Alana nanti malah suka sama Garu atau sebaliknya tidak boleh pokoknya nanti harus nikah sama Alana pake koma karena nanti titiknya di lanjutin berdua sama Alana.
"Gua balik dulu"
"Cepet-cepet Va makanan lu aja masih utuh" ucap Vincen.
"Badan gua gaenak"
"Gua anterin?takutnya Lo tabrakan nanti" tawar Sagara dan diberi gelengan halus dari Garva menepuk pundak Sagara dan pergi.
"Lemes banget tu anak" celetuk Alpha.
"Gatau semenjak duduk di sini bengong mulu"
"Biarin dia butuh waktu sama pikirannya sendiri" ucap Sagara membuat semua teman-temannya kembali sibuk ke urusan masing-masing.
Kurang lebih menghabiskan 2 jam di cafe mereka pun pulang ke rumah masing-masing beda dengan Sagara setelah ia mengantarkan Alana pulang ia mampir ke apartemen Garva saudara laki-laki nya.
Saat ia masuk tak ada yang menjawab salam maupun membukakan pintu Sagara nyelonong masuk mencari sosok pemilik Apartemen dimulai dari kamar tidur dapur hingga kamar mandi pun tak ada seekor Garva berada dan akhirnya Sagara menemukan Garva di balkon yang tengah duduk dengan menghadap luar balkon sepuntung rokok pun terselip di telunjuk dan jari tengah Garva.
"So-Galau lu?" Celetuk Sagara dari belakang.
"Apa itu galau nggak level" Garva melemparkan puntung rokoknya dan menginjak sisa rokoknya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Garva saat Sagara duduk di sampingnya menyodorkan minuman kaleng.
"Sebagai human yang tampan gua merhatiin lo dari tadi bengong mulu makanya gua kesini siapa tau lu mau cerita apa kek apa biar kaga lu pendem sendiri" Sagara meneguk minumannya.
Garva membuka penutup kaleng mengamati soda yang sedang meluap "Gambaran otak gua sekarang" Ucap Garva melihatkan soda miliknya.
"Bersoda otak Lo" Garva menatap sinis Sagara.
"Luar doang pinter Lo"
"Kenapa sama otak lo?pikiran apa yang sampai bikin otak Lo meletup-letup?"
"Ayah gua gatau kemana pagi tadi gua nyusul ke kantin dan gerobak ayah masih di tutup sama terpal padahal gerobak yang lain udah pada buka terus tadi pertengahan ngerjain soal gua nyempatin untuk dateng ke kantin dan gerobak ayah masih tutup sejak saat itu rasa takut gua balik Gar...keluarga gua cuma tinggal ayah doang" Sagara menepuk-nepuk bahu Garva.
"Kita cari ayah Lo sama-sama" Sagara melihatkan senyumnya membuat Garva ikut tersenyum.
"Btw gua sekarang saudara Lo berati keluarga Lo juga" sambung Sagara.
"Ngaku-ngaku ya jadi keluarga gua" Garva memasang ekspresi julid kepada Sagara.
"Ngga,dah gua mau pulang besok mapel matematika siapin otak Lo" pamit Sagara kemudian keluar dari apartemen Sagara dan sepanjang jalan pikiran Sagara masih menuju Malik manusia itu yang membuat julia tiba-tiba marah ke Sagara memang manusia itu tidak memberikan rencana dulu membuat kebingungan saja.
Tak butuh waktu lama sampai di apartemennya ternyata ada Raga yang menunggu di depan pintu "Makanya nggak ada yang nyaut" ucap Raga setelah melihat Sagara yang berjalan ke arahnya kemudian Sagara mencium tangan Raga dan mempersilahkan masuk.
"Ayah mau nanya...Atlas ada kontak dengan kamu?" Sagara mengerutkan dahinya menggeleng.
"Sagara dikasih tau Alana kalau bang Atlas ke luar negeri"
"Tapi Atlas bilang ke ayah mau ke bandung terus mana yang benar ayah coba nelfon Atlas diangkat nggak berdering juga nggak di seluk bandung mana Atlas sekarang"
Sudah ada masalah di tambah lagi masalah Atlas yang sekarang hilang entah kemana kenapa harus berpapasan dengan ujian kelulusan selain mengurangi waktu belajar juga nanti saat mengerjakan soal akan terngiang-ngiang semua masalah.
"Sagara bakal bantu ayah nyari keberadaan Bang Atlas sebenarnya tapi untuk dekat-dekat ini Sagara nggak bisa yah"
"Maafin ayah ya nak Ayah justru menambah masalah lagi karena sekarang ayah butuh bantuan kamu nak" Raga menatap sendu Sagara.
Sagara mengangguk "Sagara bantu ayah".
Setelah Raga pulang kini Sagara tengah duduk di kursi belajarnya dan menghadapi puluhan angka dengan pensil di tangan kananya dengan cekatan juga ia mengisi angka-angka dengan beribu rumus ia mengerjakannya diiringi musik dan coklat hangat untuk merileks-kan otaknya sejenak.
Menghidupkan laptopnya dengan wallpaper dirinya saat kecil dengan Alana membuatnya ia tiba-tiba rindu dengan Alana tak mau senyum-senyum sendiri akhirnya ia memencet tombol memperlihatkan kartun bocah perempuan yang sedang bermain dengan seekor kelinci.
Apalagi kalau bukan Shiva dengan Ladusing entah mengapa ia lebih suka menonton kartun dari pada film.
"Karena hidup gua udah kebanyakan masalah" tuhkan peka langsung di jawab.
Sagara menonton kartun hingga terlelap diatas meja membiarkan kartunnya hidup hingga pagi hari Sagara terbangun pukul 5 ia menutup laptopnya membereskan buku-bukunya setelah itu dia mengambil wudhu melakasanakan kewajibannya dan mandi.
Setelah siap dengan Seragam nya Sagara menuju ke dapur mengambil 2 bungkus mie dan merebusnya sambil kembali mempelajari materi kembali setelah mie siap Ia menyantap dengan buku di sampingnya.
Pukul 06.10 Sagara berangkat menaiki kuda besinya melajukan motor dengan kecepatan sedang Saat berhenti di lampu merah Sagara melihat seseorang yang tidak asing di matanya mengeluarkan handphonenya memotret seseorang itu.
Setelah lampu hijau Sagara sempat memperhatikan sekali lagi seseorang itu benar itu adalah seseorang yang tengah ia cari sepulang sekolah ia akan menghampiri seseorang itu dan memberi tahu seseorang terlebih dahulu.
Butuh 20 menit untuk sampai di sekolah ia langsung masuk kedalam ruang ujian dan kembali mengulang materi lagi memaksimalkan ujian terakhirnya kali ini pelajaran paling di sukai murid se-indonesia.
Bel masuk berbunyi semua murid duduk di tempat duduknya masing-masing baru saja soal di bagikan terlihat Alana yang berjalan diiringi guru BK "Itu kenapa Alana?" Tanya Vincen.
"Gatau"
•°•°•
KAMU SEDANG MEMBACA
S A G A R A
Teen Fiction[PROSES REVISI] welcome to my fictional world sedikit cerita seorang sagara dengan kehidupan sehari-hari nya yang bahagia tanpa ada musibah yang menimpa bagaimana hidup sagara?let's read this story selamat membaca dan jangan lupa vote beserta kome...